Di atas panggung Membangun & Menghancurkan, para penari Gandrung bergerak lembut mengikuti dentum “Tarian Penghancur Raya” oleh .Feast. Sebuah pertemuan yang tak sekadar kolaborasi, tetapi dialog antara musik dan tradisi yang lestari.
Dipentaskan oleh Kreasi Mardika, penampilan ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam pertunjukan Membangun & Menghancurkan.
Irama dari .Feast yang penuh ledakan emosi berpadu dengan gerak gemulai Gandrung, menghadirkan kontras yang justru terasa harmonis.
Magisnya pertunjukan ini terasa sejak intro lagu mulai diputar. Suara sinden yang dilantunkan oleh Madukina membuka suasana dengan nuansa tradisional yang kuat, seolah menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Ketika dentuman musik dari .Feast mulai masuk, panggung perlahan berubah, tempo meningkat, cahaya merah mulai menyorot para penari Gandrung yang memukau.
Perpaduan antara vokal sinden dan instrumen modern menciptakan atmosfer yang memikat. Penonton dibuat hanyut, tidak hanya oleh bunyi dan gerak, tapi juga oleh makna yang terasa di baliknya.
Momen ini jadi inti dari magisnya pertunjukan, bukan hanya karena indah secara visual atau musikal, tapi karena ia berhasil membangkitkan rasa bangga pada budaya Indonesia, terkhususnya budaya Banyuwangi. Sekaligus rasa kagum pada bagaimana seni bisa terus berkembang tanpa kehilangan akarnya.
Namun di balik perpaduan itu, terselip pesan yang lebih dalam. Melalui “Tarian Penghancur Raya”, .Feast seolah mengingatkan bahwa yang terancam punah bukan hanya lingkungan, tetapi juga kebudayaan lokal, termasuk tarian-tarian tradisional yang menjadi identitas bangsa.
Melalui video “Tarian Penghancur Raya” (Official Lyric Video) di kanal Sun Eater yang tayang pada 8 November 2019, .Feast mengungkapkan bahwa di tahun 2018 Tari Gandrung asal Banyuwangi sempat dipermasalahkan oleh beberapa kelompok masyarakat tertentu.
Hal ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana warisan budaya bisa kehilangan ruangnya karena kesalahpahaman dan minimnya apresiasi.
Kini, lewat panggung Membangun & Menghancurkan, Gandrung kembali dihadirkan dengan semangat baru: menegaskan bahwa tradisi tetap bisa hidup berdampingan dengan modernitas tanpa kehilangan maknanya.
Lebih jauh, pertunjukan ini menjadi pengingat bahwa seni bukan hanya hiburan semata, tapi juga medium untuk menjaga dan merayakan identitas budaya.
.Feast di panggung Membangun & Menghancurkan membuktikan bahwa tradisi dapat hidup berdampingan dengan inovasi, tetap relevan, dan mampu menyentuh hati penonton dari generasi mana pun.
Lebih dari itu, .Feast mencoba mengingatkan bahwa yang terancam punah tidak hanya lingkungan, tetapi juga budaya lokal—termasuk tarian tradisional yang menjadi ciri khas nusantara.
Dari sini terlihat jelas bahwa pelestarian budaya bukan hanya soal mempertahankan bentuknya, tetapi juga memberinya ruang untuk terus berkembang, bercerita, dan menari lagi di irama zaman.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bukan Cuma Gol yang Pecah! Games di Tengah Laga Bikin ANC 2025 Makin Pecah
-
Bakar Mental Juara! Momen Magis Huddle SMAN 1 Cianjur Sebelum Laga Dimulai
-
Aura Farming Mode ON! SMAN 3 Banjarbaru Buktikan Mental Nggak Bisa Di-Nerf
-
Jatuh di Tengah Laga, Disambut Tangan Lawan: Sportivitas Hangat di ANC 2025
-
Adoh Ratu, Cedhak Watu: FKY 2025 Merayakan Etos Adat Gunungkidul
Artikel Terkait
-
Woro Widowati Kembali Hadir dengan Patgulipat, Lagu tentang Cinta dan Dilema Hati
-
Babak Baru Woro Widowati, 'Patgulipat' Jadi Single yang Diangkat dari Pengalaman Pribadi
-
Syahrini Unggah Video di Studio Rekaman, Siap Comeback Nyanyi Lagi?
-
Baru Rilis, Lagu 'Alamak' Rizky Febian Dianggap Mirip Single Ariana Grande Hingga Bruno Mars
-
Konser di Indonesia Makin Dekat, The Boyz Kirim Pesan Manis Buat Fans
Kolom
-
No Closure is a Closure: Kadang, Gak Dijelasin Itu Justru Jawabannya
-
Mandalika: Transformasi Wisata Olahraga Indonesia yang Berkelanjutan
-
Melawan Serangan Personal: Menimbang Ide Kritik Pendidikan Anies Baswedan
-
Psikologi Publik: Mengapa Hacker Jadi Pahlawan di Mata Warganet?
-
Siapa Bjorka yang Asli? Ketika Panggung Siber Menjadi Panggung Sandiwara
Terkini
-
Kalahkan Palangka Raya, SMKN 1 Balikpapan Juarai AXIS Nation Cup
-
4 Sunscreen Berbahan Aloe Vera Efektif Melembapkan dan Menyejukkan Kulit
-
Woro Widowati Kembali Hadir dengan Patgulipat, Lagu tentang Cinta dan Dilema Hati
-
Perwakilan Syahrini Minta Maaf, Akui Asal Comot Foto Siomay Chef Davina?
-
Evan dan Noa: Brand Ambassador AXIS Nation Cup 2025 yang Menginspirasi