Ketika Gandrung Menari di Irama Tarian Penghancur Raya oleh .Feast

Sekar Anindyah Lamase | Ancilla Vinta Nugraha
Ketika Gandrung Menari di Irama Tarian Penghancur Raya oleh .Feast
Pertunjukan .Feast dengan Tari Gandrung di Lagu "Tarian Penghancur Raya" (Instagram/live.avenue)

Di atas panggung Membangun & Menghancurkan, para penari Gandrung bergerak lembut mengikuti dentum “Tarian Penghancur Raya” oleh .Feast. Sebuah pertemuan yang tak sekadar kolaborasi, tetapi dialog antara musik dan tradisi yang lestari. 

Dipentaskan oleh Kreasi Mardika, penampilan ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam pertunjukan Membangun & Menghancurkan. 

Irama dari .Feast yang penuh ledakan emosi berpadu dengan gerak gemulai Gandrung, menghadirkan kontras yang justru terasa harmonis.

Magisnya pertunjukan ini terasa sejak intro lagu mulai diputar. Suara sinden yang dilantunkan oleh Madukina membuka suasana dengan nuansa tradisional yang kuat, seolah menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini. 

Ketika dentuman musik dari .Feast mulai masuk, panggung perlahan berubah, tempo meningkat, cahaya merah mulai menyorot para penari Gandrung yang memukau.

Perpaduan antara vokal sinden dan instrumen modern menciptakan atmosfer yang memikat. Penonton dibuat hanyut, tidak hanya oleh bunyi dan gerak, tapi juga oleh makna yang terasa di baliknya. 

Momen ini jadi inti dari magisnya pertunjukan, bukan hanya karena indah secara visual atau musikal, tapi karena ia berhasil membangkitkan rasa bangga pada budaya Indonesia, terkhususnya budaya Banyuwangi. Sekaligus rasa kagum pada bagaimana seni bisa terus berkembang tanpa kehilangan akarnya.

Namun di balik perpaduan itu, terselip pesan yang lebih dalam. Melalui “Tarian Penghancur Raya”, .Feast seolah mengingatkan bahwa yang terancam punah bukan hanya lingkungan, tetapi juga kebudayaan lokal, termasuk tarian-tarian tradisional yang menjadi identitas bangsa.

Melalui video “Tarian Penghancur Raya” (Official Lyric Video) di kanal Sun Eater yang tayang pada 8 November 2019, .Feast mengungkapkan bahwa di tahun 2018 Tari Gandrung asal Banyuwangi sempat dipermasalahkan oleh beberapa kelompok masyarakat tertentu. 

Hal ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana warisan budaya bisa kehilangan ruangnya karena kesalahpahaman dan minimnya apresiasi. 

Kini, lewat panggung Membangun & Menghancurkan, Gandrung kembali dihadirkan dengan semangat baru: menegaskan bahwa tradisi tetap bisa hidup berdampingan dengan modernitas tanpa kehilangan maknanya.

Lebih jauh, pertunjukan ini menjadi pengingat bahwa seni bukan hanya hiburan semata, tapi juga medium untuk menjaga dan merayakan identitas budaya.

.Feast di panggung Membangun & Menghancurkan membuktikan bahwa tradisi dapat hidup berdampingan dengan inovasi, tetap relevan, dan mampu menyentuh hati penonton dari generasi mana pun. 

Lebih dari itu, .Feast mencoba mengingatkan bahwa yang terancam punah tidak hanya lingkungan, tetapi juga budaya lokal—termasuk tarian tradisional yang menjadi ciri khas nusantara. 

Dari sini terlihat jelas bahwa pelestarian budaya bukan hanya soal mempertahankan bentuknya, tetapi juga memberinya ruang untuk terus berkembang, bercerita, dan menari lagi di irama zaman.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak