Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Siswanto
Panda di Zoo Parc de Beauval atau Kebun Binatang Beauval di St. Aignan (Yoursay/Derby Asmaningrum)

Negara Prancis ternyata tak hanya mempunyai Menara Eiffel, Monumen L’Arc de Triomphe, Museum Louvre ( Musée du Louvre ), tempat perbelanjaan bergengsi Les Champs-Élysées, Katedral Notre-Dame de Paris, Gereja Sacré-Cœur di kawasan Montmartre, Istana Versailles, gedung pertunjukan Moulin Rouge, ataupun Menara Montparnasse ( Tour Montparnasse ) yang merupakan gedung perkantoran pencakar langit setinggi 210 meter.

Prancis memiliki lebih dari itu. Semua objek turistik di atas memang bertempat di ibu kota negara Napoleon Bonaparte ini, yaitu Paris. Namun, jika Anda memiliki waktu lebih yang masih bisa dilowongkan ketika Anda plesiran di Prancis dan Anda pun adalah seorang pecinta binatang, ada baiknya Anda melenceng sedikit sekitar 230 kilometer dari uniknya kota Paris.

Zoo Parc de Beauval (Kebun Binatang Beauval) di St. Aignan tengah menunggu Anda... Kebun Binatang yang tak hanya kebun dan binatang…

Kota kecil Saint Aignan atau kerap ditulis St. Aignan terletak hampir di tengah-tengah negara Perancis, di wilayah departemen Loir-et-Cher. Hari itu saya dan keluarga akan mengunjungi Zoo Beauval yang menjadi salah satu kebun binatang dari 15 kebun binatang paling menarik di dunia.

Sebetulnya keinginan untuk mengunjungi kebun binatang ini sudah dari dua tahun yang lalu namun entah mengapa tidak pernah terealisasikan sampai akhirnya anak kedua saya lahir tiga bulan yang lalu. Mengapa harus mengunjungi kebun binatang ini?

Mungkin itulah pertanyaan Anda. Well, jawabannya cuma satu, ada hewan kesukaan saya di sana, panda. Ya, panda raksasa tepatnya. Hanya kebun binatang inilah yang dikaruniai dua ekor panda raksasa bernama Huan Huan dan Yuan Zi dari pemerintah Cina untuk Prancis pada Januari 2012.

Singkat cerita, kendaraan saya sudah melaju di jalan bebas hambatan. Dituntun GPS, tertera perjalanan akan memakan waktu dua jam 30 menit tanpa pause alias toilet break. Tidak ada hambatan (baca : kemacetan) dalam rute yang dipilih oleh sang GPS, tidak terasa saya sudah sampai di area kebun binatang.

Setelah menunjukkan karcis masuk, saya diberikan peta areal kebun binatang (visitor’s map) dan selembar kertas berisi angket tentang kepuasan pengunjung terhadap kebun binatang tersebut.

Peta ini sangat berguna untuk menuntun setiap pengunjung dalam memudahkan mengelilingi dan menikmati keindahan dan kemegahan kebun binatang yang bertarif 26 euro per hari untuk satu orang dewasa dan anak-anak berusia 11 tahun ke atas sedangkan anak-anak dari usia 3 – 10 tahun, karcisnya dihargai 20 euro per hari.

Beberapa saat setelah membaca peta tersebut, saya tertegun sejenak, betapa luasnya tempat ini, berbagai macam binatang dari berbagai macam negara ada dan diberikan tempat yang semestinya, sesuai dengan habitatnya, koala, kanguru, bahkan ada harimau Sumatera.

Berjalan mengunjungi dari satu hewan ke hewan lainnya bersama pengunjung lain terasa menyenangkan, meski penuh sesak karena bulan Juli-Agustus adalah liburan musim panas, namun sesama pengunjung saling menghormati sehingga tidak ada saling dorong atau berebut melihat binatang dari dekat, semua tahu budaya antri dan menghargai.

Teduh karena beratapkan pepohonan rindang menjadikan suhu udara yang mencapai 31 derajat Celsius dengan panas yang menggigit di ubun-ubun menjadi tidak terasa. Jam kala itu menunjukkan pukul satu siang sehingga tak heran saya melihat kerumunan pengunjung di berbagai tempat makan yang disediakan.

Saya lihat di visitor’s map ada sepuluh tempat makan di Beauval ini. Tidak hanya restoran fast food yang menyediakan sandwich atau kue dan roti-roti-an ( bukan MacDonald’s atau KFC yang saya maksud ), namun ada juga restoran yang menyediakan menu buffet dan à la carte.

Sayangnya saya tidak sempat mencicipi menu yang ada di berbagai restoran tersebut. Namun semua tempat makan yang ada terlihat bersih dan tidak ada sampah yang berserakan. Tidak jauh dari restoran-restoran tersebut, terdapat kamar kecil dan juga ruang khusus untuk mengganti popok bayi, memberi makan bayi ataupun untuk menyusui. Lagi, semuanya bersih dan terpelihara dan… gratis!

Keinginan saya untuk datang kemari adalah sang panda. Jadi, ya harus cepat-cepat melihat panda, tekad saya. Saya dan keluarga hanya sempat menikmati lihainya para pinguin berenang di air, rakusnya si kura-kura memakan salad, malasnya si orang utan yang tengah bersandar di pohon karena cuaca yang panas, dan nakalnya monyet-monyet kecil yang lincah bergantung lalu berkelahi di pepohonan.

Setelah bersantai sejenak, akhirnya langkah kaki terseret menuju areal panda yang ternyata ada di areal kebun binatang bagian atas, sehingga saya harus menggunakan lift karena saya membawa kereta dorong anak.

Dikirim oleh Derby Asmaningrum, Paris

Anda punya cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: yoursay@suara.com

Array