Tidak hanya terkenal macetnya, kawasan Puncak Bogor juga terkenal dengan wisatanya. Taman Safari menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi di hari weekend. Namun, destinasi wisata curug pun tak kalah demikian. Pasalnya, curug-curug di kawasan Puncak sering dikunjungi oleh warga Ibukota untuk mengisi hari liburnya.
Salah satu curug yang dikunjungi pada beberapa waktu lalu adalah curug Cibulao. Curug dengan pemandangan indah dan bernuansa alam ini terletak di Megamendung, Puncak, Bogor. Dari jalan raya membutuhkan waktu hingga 1 jam untuk sampai ke lokasi. “Kalau dari jarak memang jauh dari jalan utama. Daerahnya masih dikatan sejuk dan asri,” kata salah satu pengunjung curug Cibulao, Saepul Sa’ban.
Curug Cibulao menyuguhkan pemandangan alam yang indah, mulai dari perbukitan, perkebunan, hingga hamparan perkotaan yang dilihat dari dataran tinggi. Rasanya, pengunjung yang menikmati suasana curug ini akan melupakan kepenatannnya selama satu pekan menggeluti aktivitasnya.
Di masa pandemi Covid-19, curug Cibulao tetap buka dan menerapkan protokol kesehatan. Selama memasuki kawasan curug diwajibkan untuk memakai masker dan jaga jarak. Pengelola juga menyediakan tempat cuci tangan.
Hasil pantauan, sepanjang jalan dari gerbang utama terpasang spanduk tentang protokol kesehatan Covid-19. Hal ini sebagai upaya pengelola meminimalisir penyebaran Covid-19 di curug Cibulao. Walaupun tetap buka, alangkah baiknya curug ini dinikmati usai pandemi mereda.
Tarif ke curug ini cukup murah. Jika hanya menikmati suasana dan foto di curug cukup membayar Rp12.000, sedangkan jika ingin merasakan kenikmatan curug ini hanya menambah Rp10.000.
“Sangat menarik dengan penerimaan yang baik, harga terjangkau, kebersihan yang terawat, fasilitas tertata, ada mushola untuk beribadah, tempat istirahat, warung, dan sebagainya. Curug ini juga sangat cocok untuk tadabur alam,” terang Sa’ban, sapaan akrabnya.
Pengunjung yang berenang akan difasilitasi pelampung untuk keselamatan, karena curug ini cukup dalam. Selain difasiltasi pelampung, curug ini juga dipasang tali untuk untuk memudahkan berenang dan melihat air curugnya secara langsung. “Saya sangat menyenangkan ke curug ini. Apalagi nuansa alamnya terasa sekali. Curugnya masih fresh dan belum banyak tercemar. Untuk tempat bermain dan tempat berenangnya pun sangat memuaskan,” ungkap pemuda asal Pasir Angin 41 itu.
Perlu diketahui, isitilah Cibulao berasal dari bahasa Sunda. Terdapat dua arti, “ci” dan “bulao”. Dalam bahasa sunda kata “ci” berarti air sedangkan “bulao” adalah biru. Dapat diartikan Cibulao adalah air yang kebiru-biruan. Memang jika diperhatikan air ini sangat jernih dan kebiru-biruan. Selain Curug Cibulao, di daerah tersebut juga terdapat Curug Orok dan Curug Panjang. “Jadi, kalau tidak puas di Curug Cibulao, bisa menikmati curug lainnya,” tandasnya.
Oleh: Muhamad Husni Tamami, Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB University
Baca Juga
-
4 Tips Jadi MC Kondang Profesional yang Bikin Klien Puas ala Agung Motiva
-
Mahasiswa KKN-T IPB di Cirebon Peduli Stunting hingga Observasi Bank Sampah
-
10 Kunci Sukses Menjadi Mahasiswa Berprestasi ala Muhammad Khawariz
-
Stop Inscure Melihat Orang Lain Sukses, Yuk Bersyukur!
-
4 Manfaat Mengenal Diri Sendiri, Bisa Merencanakan Masa Depan?
Artikel Terkait
-
Inilah Wisata De Mangol, Tawarkan Syahdunya Yogyakarta dari Ketinggian
-
5 Rekomendasi Wisata Pantai di Malang
-
4 Rekomendasi Wisata Satwa di Bali, Nggak Kalah Menarik dari Pantai
-
Liburan ke Bali Dijamin Semakin Seru, Yuk Intip 6 Pantai Ikonik Berikut Ini
-
Wow! Di Bukit Ini, Wisatawan Bisa Foto dengan Tiga Gunung Sekaligus
Lifestyle
-
Mengenal Gamofobia: Tanda, Alasan, dan Cara Mengatasi Rasa Takut Menikah
-
Bikin Salfok Banget! 4 Ide Clean Outfit ala Lee Joo Ahn yang Simple
-
Chic dan Maskulin Sekaligus! 4 Ide OOTD ala Kim Woo Bin yang Bisa Disontek
-
4 Rekomendasi Cushion Rp50 Ribuan, Wajah Flawless Tanpa Bikin Kantong Jebol
-
4 Sunscreen Non-Comedogenic di Bawah Rp50 Ribu, Aman Buat Kulit Berjerawat!
Terkini
-
SMA N 21 Makassar Libas SMA N 4 Bantaeng 4-0, Laga Panas Diwarnai Kartu Merah
-
Psikologi Publik: Mengapa Hacker Jadi Pahlawan di Mata Warganet?
-
Pelanggaran Awal Panaskan Laga SMAN 8 Kediri vs SMAN 1 Praya di ANC 2025!
-
Ulasan Buku Journal of Gratitude: Syukuri Hal Sederhana untuk Hidup Bahagia
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka