Mengobrol dengan tetangga adalah sebuah keharusan. Bagaimanapun, kita harus memiliki hubungan yang baik dengan tetangga. Salah satunya, dengan berkomunikasi yang baik dan mengetahui etikanya. Komunikasi yang baik bisa dibentuk dengan saling menyapa dan bertukar cerita.
Namun, bukan berarti ketika sedang mengobrol dengan tetangga, tidak ada etika yang harus diperhatikan. Komunikasi yang baik dengan saling bertukar cerita ini, bertujuan untuk membangun hubungan yang baik. Jadi, jangan sampai hal ini malah menyakiti hati dan membuat tetangga merasa sakit hati.
Nah, di bawah ini adalah 5 etika yang tidak boleh kamu hiraukan saat mengobrol dengan tetangga.
1. Memakai bahasa yang sopan
Etika yang pertama, kamu harus memakai bahasa yang sopan. Karena bahasa keseharian yang orang gunakan, biasanya akan membangun kesan dan membuat kamu dihargai oleh orang lain. Bahasa yang sopan bisa membuat orang lain merasa segan.
Penggunaan bahasa yang sopan memang memiliki manfaat yang beragam. Salah satunya bisa membuat orang lain merasa sungkan untuk berbicara yang kasar maupun kotor saat mengobrol bersamamu. Dengan demikian kamu akan memiliki hubungan yang sehat dan pergaulan yang baik dengan tetangga.
2. Jangan menyinggung kekurangan
Etika yang kedua, kamu tidak boleh menyinggung kekurangan saat mengobrol dengan tetangga, karena hal demikian bisa membuat lawan bicaramu merasa sakit hati dan tidak dihargai. Terutama adalah kekurangan fisik, maupun kekurangan dalam diri seseorang yang memang sebenarnya kamu tahu, namun kamu tidak menjaga perkataan tentang hal tersebut.
Jangan pernah menyinggung hal tersebut meskipun sekadar sebagai gurauan. Bergurau masih memiliki banyak topik yang luas, jangan sampai gurauan yang berniat menghibur malah membuat pertemananmu dengan tetangga menjadi hancur.
3. Menghindari sikap pamer
Etika kedua yang harus kamu terapkan saat mengobrol dengan tetangga, yakni tidak boleh membiasakan sikap pamer. Sebab kamu tidak pernah tahu apa yang sedang dirasakan dan dialami oleh tetanggamu. Setiap orang tentu biasa mengalami masa-masa yang sulit, karena senang dan sulit itu akan datang dan pergi silih berganti.
Bisa jadi, saat kamu memiliki sesuatu yang baru atau mendapat rejeki yang melimpah, tanggamu justru sedang merasa kekurangan. Kamu tidak boleh sombong karena semua hal tersebut akan berputar. Nanti, akan ada masanya pula kamu berada dalam masa sulit. Semua yang sudah terasa buruk, jangan diperburuk.
4. Tahu tempat dan ingat waktu
Etika berikutnya yang tidak kalah penting kamu perhatikan saat mengobrol dengan tetangga, yakni harus tahu tempat dan ingat waktu. Misalnya, saat kamu sedang mengikuti kajian, akan lebih baik jika kamu mendengarkan dengan seksama ketimbang mengobrol sendiri dengan tetangga. Karena dalam sebuah kajian, bukanlah tempat yang tepat untuk mengobrol.
Ketika mengobrol dengan tetangga, kamu juga harus ingat waktu. Jangan sampai karena keasyikan mengobrol, kamu sampai melupakan pekerjaan rumah tangga, kebutuhan anak bahkan sampai lupa tidur. Hal tersebut tentu bukanlah hal yang baik untuk dibiasakaan.
5. Jangan membicarakan keburukan orang lain
Selain empat etika di atas, tidak membicarakan keburukan orang lain adalah hal yang harus kamu terapkan saat mengobrol dengan tetangga. Membicarakan keburukan orang lain bukanlah hal yang baik bahkan jelas-jelas dilarang dalam agama.
Sebagai manusia, tentu kita memiliki sisi positif dan negatif sendiri-sediri, tidak ada yang sempurna. Jadi, jangan memberikan penghakiman terhadap sikap seseorang apalagi sampai menjadikan hal tersebut sebagai topik saat mengobrol dengan tetangga.
Nah itu dia 5 etika yang harus kamu terapkan saat mengobrol dengan tetangga. Semoga bermanfaat!
Tag
Baca Juga
-
Jarang Disadari, 4 Pengaruh Silent Treatment dalam Hubungan Rumah Tangga!
-
Yoursay dan Suara Semakin Melegenda, Selalu Menjadi Rumah untuk Penulisnya
-
4 Tips Tetap Rukun dengan Pasangan Meskipun Beda Pilihan Capres di Pemilu 2024
-
Taman Cerdas Soekarno Hatta Jebres, Multifungsi dan Favoritnya Semua Kalangan
-
Cantiknya Pantai Teluk Penyu Cilacap, Indahnya Bikin Betah
Artikel Terkait
-
5 Etika Pasang CCTV, Bisa Terancam UU ITE Kalau Tak Dipatuhi
-
Kreativitas Akademik Terkubur Demi Jalan Pintas Lewat Plagiarisme, Ironis!
-
4 Rekomendasi Novel Inspiratif untuk Menemani Proses Perbaikan Diri
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
Ulasan Buku Hidup Damai Tanpa Insecure, Belajar Mencintai Diri Sendiri
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat
-
3 Serum Korea Mengandung Ekstrak Beras, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
Pilihan Hemat nan Bijak! 4 Jenis Barang yang Aman Dibeli Preloved
Terkini
-
Menggali Budaya dari Hidangan Sulawesi Selatan dalam Novel Kisah dari Dapur
-
Kupas Identitas Kyudai Garaki di Boku no Hero Academia, si Dokter Terburuk!
-
Ulasan Novel Takbir Rindu di Istanbul, Memperjuangkan Cinta atau Cita-Cita?
-
Shin Tae-yong Pastikan Timnas Indonesia Pasang Target Tinggi di AFF 2024
-
Jadi Dokter Hewan, Ini Detail Karakter Na In Woo di Drakor Motel California