Apakah kamu sedang mengalami perasaan tertinggal dari orang lain? Merasa apapun yang kamu capai selama ini tertinggal jauh dibandingkan orang lain. Kamu masih struggle mencari kerja, merintis bisnis, dan mencari jati diri.
Sedangkan yang lainnya terlihat sudah sukses dengan kariernya, bisnisnya dan prestasinya. Situasi seperti ini akhirnya membuat terpuruk, minder dan menarik diri dari lingkungan pertemanan. Hentikan, jangan biarkan perasaan negatif tersebut mendominasi pikiranmu.
Tidak apa-apa bila kamu belum menjadi apa-apa. Setiap orang mempunyai garis waktunya masing-masing. Bagaimana jika sudah terlanjur merasa tertinggal dari orang lain? Segera atasi, yaitu dengan 4 cara berikut.
1. Tidak terlalu memperdulikan pencapaian orang lain
Sebaiknya kamu tidak perlu terlalu memperdulikan pencapaian orang lain jika akhirnya membuat minder. Akan sangat baik bila kamu bisa menjadikan pencapaian mereka sebagai motivasi untuk tumbuh dan berkembang.
Namun, menjadi berdampak buruk bila akhirnya terintimidasi untuk harus melakukan sebuah target yang sangat membebani. Hingga akhirnya menghalalkan segala cara untuk bisa mencapainya, meskipun itu merugikan pihak lain.
2. Hindari melakukan perbandingan diri
Hindari melakukan perbandingan diri jika akhirnya membuatmu semakin merasa tidak percaya diri. Membanding-bandingkan tanpa adanya eksekusi tindakan hanya akan merusak pikiran.
Padahal mereka yang terlihat bahagia dan baik-baik saja, belum tentu nyatanya seperti itu. Bisa saja mereka sengaja menunjukkan kebahagiaan untuk menutupi rasa kecewa dan luka yang sebenarnya sedang dirasa.
3. Memperluas perspektif dalam menjalani hidup
Cara selanjutnya adalah memperluas perspektif dalam menjalani hidup. Semakin kita memiliki cara pandang yang luas terhadap suatu hal, maka perasaan negatif apapun itu akan berkurang.
Sebab, kita tidak hanya melihat dari sudut pandang menjadi diri sendiri saja. Akan tetapi, juga bisa memosisikan diri ketika menjadi pihak lain dan menyadari bahwa kehidupan seseorang itu tidak bisa dinilai dari apa yang hanya terlihat.
4. Belajar memahami diri sendiri
Belajarlah memahami diri sendiri untuk terus berkembang. Dengan memahami diri sendiri, kamu akan lebih mudah untuk mengambil langkah yang seharusnya. Menyesuaikan dengan apa yang dibisa, tidak memaksa menjadi pribadi lain.
Sebab, setiap individu mempunyai kemampuan dan keahliannya masing-masing. Belum tentu apa yang dilakukan orang lain berhasil dengan sempurna, ketika kamu yang melakukan memberikan hasil serupa.
Jadi, pahami potensi yang ada dalam diri kamu, lalu kembangkan. Tidak apa-apa jika memilih jalan hidup berbeda. Suksesnya pencapaian seseorang tidak hanya terlihat ketika berhasil mendapatkan banyak uang atau berhasil mendapatkan piala.
Setiap orang memiliki definisi suksesnya masing-masing. Berharap boleh, tapi jangan berekspektasi terlalu tinggi. Jalani dan perjuangkan sekuat tenaga. Bila memang sudah waktunya, Tuhan akan memberikan yang kamu minta. Jadi, tidak perlu lagi merasa tertinggal dari orang lain ya.
Baca Juga
-
Perhatikan! 8 Tips Memilih Timbangan Badan Digital Berkualitas
-
Catat! 4 Tips Membeli Keyboard di Shopee agar Mendapatkan yang Berkualitas
-
3 Daya Tarik Rumah Jaksa Agung Malang sebagai Tempat Penginapan
-
Sebelum Pesan Kamar di Rumah Jaksa Agung Malang, Perhatikan 4 Hal Berikut
-
Tata Cara Kompres Foto Tanpa Software Tambahan Lewat Situs 11zon
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Terbaru 2025! Ini 10 Cara Memperkecil Ukuran File di Ponsel iPhone
-
5 Outfit dan Hairdo ala Moon Ga Young, Tampil Kece di Segala Suasana!
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Simpel! 4 Inspirasi Outfit Chic ala Kim Da Mi untuk Segala Momen
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?