Ketika kita ditimpa kejadian buruk yang tak terduga dan mengalami syok hebat, tak jarang pengalaman tersebut akan membekas menjadikan sebuah trauma. Sehingga, ketika mengalami trauma kita selalu berupaya untuk menghindari kejadian serupa agar tak terulang kedua kalinya. Bahkan cenderung menimbulkan ketakutan yang berlebih dan berusaha untuk menjauhkan diri dari penyebab trauma itu sendiri.
Untuk melupakan trauma yang mendalam bergantung pada seberapa usaha kita untuk melupakannya. Terkadang adapula orang yang benar-benar terpuruk atau dihadapkan dengan keadaan hidup dan mati, maka traumanya bisa membekas seumur hidupnya. Namun, apabila trauma yang pahit tersebut tak terlalu buruk, maka mudah untuk dihilangkan.
Susahnya menghilangkan trauma terkadang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar yang tidak mendukung. Contohnya seperti yang banyak dialami korban pelecehan seksual dan lain-lain. Selain itu, penderita tidak diberikan atau tak memiliki akses untuk mendapatkan terapi sesi konsultasi yang tepat. Sehingga, menyebabkan traumanya tidak memudar, justru makin merasa bersalah dan membenci dirinya.
Kita tentunya memiliki pendekatan masing-masing untuk menyelesaikan trauma. Akan tetapi, ada beberapa cara umum yang perlu diketahui oleh kita semua jika mengalami trauma.
1. Cobalah Bersikap Lebih Terbuka
Semakin kita menghindar dan menyimpan rapat-rapat, akan semakin parah dampak trauma yang dihasilkan. Cobalah untuk lebih terbuka dan percaya diri. Seperti bercerita pada orang yang dapat kita percaya ataupun kepada yang mengalami kejadian serupa.
Hal tersebut dapat lebih menguatkan diri karena kita merasa tidak sendiri. Selain itu, mencurahkan isi pikiran dan perasaan juga dapat dilakukan dengan cara menulis, jika kita tidak cukup nyaman untuk berbagi cerita kepada orang lain.
2. Fokuslah pada Diri Sendiri dan Orang Sekitar
Sayangi diri sendiri dan orang sekitar kita, serta mulailah untuk mencari kegiatan yang memang produktif bagi kita. Selain baik untuk kesehatan dan pengembangan diri, aktivitas juga bisa membuat kita semakin melupakan pada trauma yang di alami. Carilah lingkungan yang lebih positif dan bersosialisasi dengan orang baru adalah hal yang cukup baik untuk mengembangkan diri sendiri.
3. Berusahalah Menghadapi Rasa Takut
Takut dan cemas karena trauma merupakan hal yang wajar. Namun, takut yang berlebih dapat menurunkan produktivitas seseorang. Sehingga, penderita harus menguatkan diri dalam menghadapi ketakutan yang dirasakan.
Biarlah masa lalu menjadi masa lalu, fokuslah pada masa kini dan masa depan. Jangan sampai masa lalu terus mengendalikan kehidupan kita. Dan yang perlu kita ingat adalah selalu sabar dan tabah saat mengalami cobaan.
Itulah ketiga cara umum yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa trauma. Jika anda telah melakukan tips di atas untuk mengurangi trauma yang dialami tetapi belum memberikan hasil yang maksimal, Anda bisa konsultasi atau konseling kepada ahlinya, baik itu secara offline atau online.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Jangan Salahkan Diri! Ini 8 Cara Mengatasi Trauma akibat Kekerasan Seksual
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Ulasan Buku Seni Mengelola Waktu: Pentingnya Perencanaan Waktu yang Cermat
Lifestyle
-
Bye-Bye Kerutan! 4 Masker Kolagen Terbaik Bikin Wajah Glowing Awet Muda
-
4 Ampoule Peptide Terbaik untuk Peremajaan Kulit, Bye-Bye Kerutan!
-
Modis saat City Trip dengan 4 Padu Padan OOTD Kekinian ala Soyeon (G)I-DLE
-
Chic hingga Sporty, Ini 4 Gaya OOTD Kasual ala Hyoyeon SNSD yang Super Trendy!
-
4 Ide Mix and Match Outfit Harian ala Hueningkai TXT, Biar Makin Kece!
Terkini
-
Gabung ke Perusahaan Lee Soo Man, Sunny SNSD Alih Profesi Jadi Produser
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Drama Good Cop, Bad Cop dalam Politik: Presiden Pahlawan dan Pejabat Tumbal
-
Timnas Indonesia 'Terbang' ke Piala Dunia U-17, Peran Liga Jadi Sorotan
-
Metamorfosis Film Horor Indonesia: Dari Seksis hingga Religi