Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Sam Edy Yuswanto
Buku 'Tetap Bahagia di Kala Sakit.' (DocPribadi/SamEdy)

Sesungguhnya penyakit yang diturunkan oleh Allah Swt. merupakan sebuah ujian. Dalam buku Tetap Bahagia di Kala Sakit (2013) Zainal Abidin Abu Habib Zain menjelaskan bahwa dalam menyikapi ujian yang berbentuk sakit ini secara garis besar ada empat kelompok. Berikut ulasannya.

Kelompok pertama, marah dan jengkel. Mereka berburuk sangka kepada Allah Swt., merasa dizalimi. Sehingga mereka melampiaskan kemarahan dan kejengkelan dengan meninggalkan perkara-perkara yang diperintahkan Allah dan melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang. Inilah kelompok yang tidak lulus dalam ujian. Oleh karena itu, mereka akan mendapatkan dua kesengsaraan, yakni kesengsaraan di dunia dengan penyakit yang dideritanya, dan kesengsaraan di akhirat dengan azab Allah di dalam neraka. 

Kelompok kedua, sabar terhadap penyakit yang diderita demi mendapatkan pahala dari Allah Swt. Merekalah orang yang mendapatkan kabar gembira dari Allah dengan mendapatkan keberkahan yang sempurna, rahmat, dan petunjuk (sebagaimana dalam firman-Nya, Q.S. A-Baqarah ayat 155-157). 

Kelompok ketiga, ridha dengan penyakit yang dideritanya. Mereka tidak sekadar sabar saja, tetapi ridha dengan ketetapan Allah Swt. dan memahami bahwa ujian sakit merupakan salah satu bentuk dari kasih sayang Allah Swt. kepada dirinya.

Kelompok keempat adalah kelompok yang bersyukur. Mereka tidak sekadar sabar dan ridha dengan penyakit yang diderita, tetapi lebih dari itu, yaitu bersyukur dengan penyakit yang ada pada diri mereka. Mereka menganggap bahwa sakit merupakan sarana penghapus dosa dan meninggikan derajat di sisi Allah Swt. Sebagaimana keterangan dalam sebuah hadis (riwayat Muslim), “Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau lebih sakit dari itu, melainkan akan dicatat baginya satu derajat dan dihapus dosanya.”

Dalam buku Tetap Bahagia di Kala Sakit ini juga diuraikan tentang rahasia sakit orang-orang shaleh, zikir yang bisa diamalkan ketika sakit, tata cara ibadah ketika sakit, dan lain-lain. Terbitnya buku Tetap Bahagia di Kala Sakit ini semoga dapat menjadi penawar dan motivasi bagi orang-orang yang saat ini sedang diuji dengan penyakit. Mudah-mudahan kita senantiasa diberi kesehatan, umur panjang, dan keberkahan oleh Allah Swt.

Sam Edy Yuswanto