Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Eki Rofiq Almujahid
Ilustrasi utang.[pixabay]

Bicara soal utang pasti tidak akan ada habisnya. Utang adalah salah satu cara ketika seseorang sedang memerlukan uang dalam keadaan mendesak atau urgent. Nah, kamu termasuk orang yang sering meminjam atau dipinjami nih?

Di zaman yang semakin maju ini, semakin banyak cara untuk meminjam uang. Orang-orang bisa saja berutang ke bank dengan bunga sekian rupiah. Atau sekarang ada paylater yang bisa dibayar dalam jangka waktu tertentu. Tapi tetap saja, masih banyak orang yang berutang kepada orang terdekat mereka, misalnya teman, saudara dan kerabat. Ya, namanya juga lagi kepepet ya. Pasti usaha pinjam sana-sini.

Tapi, kegiatan berutang ini bisa jadi biang masalah buat kita lho, apalagi jika posisi kita adalah orang yang dipinjami. Kadang tidak sedikit, orang yang berutang mengingkari janji untuk membayar tepat waktu, terkesan malas membayar dan yang paling parah, malah jadi galak kalau kita tagih. Meresahkan sekali ya.

Kadang kita bingung bagaimana cara menghadapi orang yang sering berutang. Apalagi sambil begging dan nangis-nangis. Kan kita jadi iba ya.

Lantas, bagaimana cara menghadapi orang yang sering berutang? Mungkin 5 cara ini bisa membantu kamu untuk menghadapinya.

1. Jangan merasa bersalah ketika tidak bisa meminjamkan uang

Jangan mengartikan bahwa mengulurkan bantuan harus selalu berupa uang. Jika memang orang terdekat kita kesulitan, kita bisa menawarkan bantuan sebisa kita. Kita bisa saja memberikan dukungan moril yang tak kalah penting dari materi.Di sisi lain, kalau kita tahu orang yang sering mengutang adalah orang yang boros atau tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, kita sebenarnya punya hak lho untuk tidak meminjamkan uang kita.Bukan tanggung jawab kita memberikan uang kepada orang yang ingin mempertahankan gaya hidup tertentu padahal sebenarnya mereka tak mampu.Alih-alih meminjamkan uang, sebaiknya kita beri dia edukasi untuk lebih aware soal mengatur keuangan pribadi.

2. Katakan tidak

Kata 'tidak' memang salah satu cara simpel untuk mengatasi masalah ini.Tapi tentunya cara ini tidaklah mudah, karena bisa saja membuat orang tersinggung. Kalau kamu tidak enakan, kamu bisa beri alasan logis dan jujur kenapa kamu tidak bisa meminjamkan uang. Terbuka dan apa adanya saja, jangan mengada-ada apalagi sampai berbohong.Mengatakan 'tidak' adalah cara kita belajar bersikap tegas tentang kondisi keuangan pribadi kita. Kalau orangnya baik, dia pasti akan mengerti situasi kita.

3. Kalau perutangan ini tidak bisa dihentikan, buat anggaran utang

Kadang ada orang-orang yang memang diharapkan keluarga dan teman ketika membutuhkan bantuan finansial atau keadaan mendesak. Jika itu kerap terjadi, dan memang orang-orang yang meminjam punya alasan logis, tentu bukan karena gengsi atau gaya hidup ya, tidak ada salahnya membuat persiapan anggaran utang piutang agar keuangan kita lebih teratur.

4. Pinjamkan nominal yang kita mampu

Jika kita memilih untuk meminjamkan uang, jangan merasa tertekan karena tidak bisa memberikan nominal yang dibutuhkan. Ketika uang kita pas-pasan, beri saja semaksimal yang kita mampu, yang kita sisihkan dari kebutuhan kita. Jangan meminjamkan nominal yang kemungkinan tidak bisa dibayar. Berikan saja sewajarnya, jadi kalau uangnya tidak kembali, kita tidak terlalu kecewa.

5. Menyindir si peminjam dengan cara unik

Akun media sosial yang kita punya bisa menjadi senjata ampuh untuk menghadapi masalah ini. Ketika si pengutang kelewat malas membayar, kita bisa menyindirnya secara random di sosial media, tentunya dengan tidak menyebut namanya.Apalagi kalau kita kesal dengan postingan si pengutang di media sosial, sedang asik berlibur, belanja, jalan-jalan di mall dan aktivitas foya-foya lainnya, nah kita bisa memanfaatkan momen tersebut untuk menagih utang. Harapannya baik, agar mereka sadar dan merasa bersalah, sehingga mereka segera membayar utang. Sekecil apapun nominalnya, utang tetaplah utang yang harus dibayar.

6. Harus rajin menagih utang

Kita memang terkesan memaksa, tapi kembali lagi di awal, kita harus tegas menghadapi orang-orang seperti yang kurang bertanggung jawab. Mereka sengaja mengulur waktu supaya kita bosan menagih. Orang yang super malas membayar seperti ini memang harus sering ditagih, agar akhirnya dia bosan ditagih dan mengembalikan uang.

Sebaiknya kita tidak sembarangan dalam hal meminjamkan uang. Bukannya harus pelit atau tidak boleh membantu, seperti pengeluaran lainnya, ya kita harus bijak dalam mengaturnya. Kita harus mulai tegas, jangan sampai tidak enakan karena takut menyinggung perasaan orang lain, sedangkan kondisi keuangan yang menjadi tanggung jawab kita malah jadi terganggu dan berantakan.Kita harus berbuat baik, tapi tidak enak kan kalau kebaikan kita hanya dimanfaatkan?Nah, selain kita harus berempati, di sisi lain kita harus disiplin juga. Sebenarnya tidak ada orang yang nyaman dengan utang. Keuangan akan selalu terusik selama utang belum dibayar. Jadi kalau kebiasaan yang satu ini bisa kita kurangi bahkan lebih bagus jika kita hindari, kenapa tidak?

Itulah enam cara menghadapi orang yang sering berutang. Semoga bermanfaat ya.

Eki Rofiq Almujahid