Kabar yang kurang begitu baik datang dari timnas putri Indonesia di pertengahan tahun 2025 ini. Setelah sebelumnya gagal melaju ke babak putaran final Piala Asia Putri 2026 mendatang, kini, peringkat FIFA timnas putri Indonesia merosot tajam pada rilis awal bulan Agustus 2025 ini. Melansir dari lama resmi FIFA (fifa.com), peringkat timnas putri Indonesia yang sebelumnya berada di rangking ke-95 dunia, kemudian harus turun 11 anak tangga ke peringkat ke-106 dunia pada bulan Agustus 2025 ini.
Kondisi ini sendiri diyakini karena hasil mengecewakan timnas putri Indonesia di babak kualifikasi Piala Asia Putri 2026 kemarin yang digelar pada bulan Juli 2025. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), selain gagal lolos ke babak putaran final, timnas putri Indonesia juga menelan 2 kekalahan dan hanya mampu meraih 1 hasil kemenangan di laga babak kualifikasi kemarin.
Timnas putri Indonesia meraih kemenangan saat melawan Kyrgyzstan dan harus takluk saat melakoni laga melawan Pakistan dan Chinese-taipei. Kondisi ini sendiri juga diperparah dari performa timnas putri Indonesia di laga pembukan ASEAN Womens Cup 2025 yang harus takluk dengan skor memalukan dari Thailand, yakni 0-7 beberapa waktu yang lalu.
Performa timnas putri Indonesia sendiri di awal hingga pertengahan tahun 2025 ini memang dinilai cukup menurun drastis dibandingkan pada tahun 2024 kemarin. Di tahun 2024 kemarin, timnas Indonesia mampu meraih gelar juara AFF Womens Cup 2024 yang menjadi gelar perdana bagi skuad garuda pertiwi sepanjang sejarahnya.
Kini, performa timnas putri Indonesia di bawah asuah Joko Susilo kian menurun. Belum lagi timnas putri Indonesia juga terancam tak lolos ke babak fase gugur ajang ASEAN Womens Cup 2025 setelah takluk dari Thailand dengan skor 0-7.
Performa Kian Menurun, PSSI Perlu Pertimbangkan Percepat Liga Putri Indonesia?
Performa yang kian menurun yang dialami oleh timnas putri Indonesia diprediksi merupakan imbas tak adanya liga profesional yang diselenggarakan di Indonesia sejauh ini. Melansir dari berbagai sumber di laman berita suara.com, saati ini PSSI dan I-League memang belum menggelar kembali liga putri Indonesia usai pandemi Covid-19.
Liga putri Indonesia sendiri terakhir kali digelar adalah pada musim 2019 lalu saat masih bernama Liga 1 putri. Hingga kini, PSSI dan I-League masih belum menyelenggarakan lagi liga putri Indonesia yang tentunya bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan timnas putri Indonesia di kancah internasional.
Sebelumnya, ada wacana liga putri Indonesia akan digelar pada musim 2025/2026 ini. Namun, PSSI dan I-League selaku operator liga Indonesia menyebut wacana tersebut harus molor hingga musim 2027/2028 mendatang. Kesiapan perangkat pertandingan, klub dan regulasi diklaim menjadi alasan molornya penyelenggaraan liga putri di Indonesia.
Timnas putri Indonesia sendiri saat ini memang masih bergantung pada deretan pemain diaspora yang tengah berkompetisi di luar negeri dan beberapa pemain lokal yang berkarir di klub-klub sepakbola wanita dengan kompetisi seadanya di dalam negeri.
Ketidakhadiran kompetisi resmi di Indonesia tentunya memberikan dampak yang cukup buruk bagi performa pemain sejauh ini. Meskipun timnas putri Indonesia juga mengikuti langkah-langkah timnas putra dengan melakukan program naturalisasi pemain keturunan guna meningkatkan performa dan prestasi, akan tetapi tetaplah kehadiran sebuah liga menjadi kunci dari performa tim nasional.
Kini, dengan kondisi performa timnas putri Indonesia yang mengalami penurunan, kemungkinan besar PSSI dan I-League selaku operator liga Indonesia bisa memikirkan dan mempertimbangkan mempercepat penyelenggaraan liga putri Indonesia dalam waktu dekat. Kita tunggu saja apa langkah yang akan diambil kedepannya!
Baca Juga
-
Liga Putri Indonesia Digelar Musim 2027/2028, PSSI Sarankan Trial Dulu
-
Jelang Ajang ASEAN Womens Cup 2025, Indonesia Panggil 23 Nama Pemain!
-
Pindah ke Torino, 3 Nama Ini Diprediksi Bakal Jadi Pesaing Jay Idzes
-
Raih Topskor AFF Cup U-23, Jens Raven Dijamin Promosi ke Timnas Senior?
-
Futsal: Olahraga Murah Meriah, Jadi Sumbu Perputaran Roda Ekonomi Rakyat
Artikel Terkait
-
Bukan Jordi Amat dan Rizky Ridho, Ternyata Pemain Ini yang Jadi Pemain Termahal Liga Indonesia
-
Komentar Pelatih Vietnam Dinilai Bisa Bikin Timnas Indonesia Malu
-
5 Hari Lagi Jay Idzes Debut Bersama Sassuolo, Tapi Bukan di Liga Italia Serie A
-
1 Detik Debut di Sassuolo Jay Idzes Terancam Cuma Jadi Cadangan
-
Siapa Anco Jansen? Eks PSM yang Sentil Mees Hilgers, Pernah Sebut Indonesia Miskin
Hobi
-
Bukan Jordi Amat dan Rizky Ridho, Ternyata Pemain Ini yang Jadi Pemain Termahal Liga Indonesia
-
Berbeda dengan Jajaran Pelatih, Kapten Klub Kontestan Liga Indonesia Didominasi Pemain Lokal
-
BRI Super League: Alfredo Vera Evaluasi Penyelesaian Akhir Madura United
-
Tak Kompetitif Musim Ini, Maverick Vinales Motivasi Dirinya Sendiri
-
Siapakah Fali Cande? Pemain yang Disebut dalam Klausul Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo?
Terkini
-
Plot Twist Ngeri, dan Kesetiaan dalam Novel Mawar Merah: Metamorfosis
-
Review Film Sound of Falling: Horor Empat Zaman di Rumah Tua
-
Ulasan Novel We All Live Here: Mengurai Luka Lama Dalam Rumah Sendiri
-
Problematika Remaja dalam Bingkai Sepak Bola di Novel Bandar Bola, Cuy!
-
Ulasan Novel Rose in Chains: Intrik Politik dan Romansa di Dunia Magis