Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Riva Khodijah
Ilustrasi pasangan. (pexels.com/Katerina Holmes)

Bila membicarakan kekerasan dalam hubungan, banyak orang mungkin akan berpikir yang melakukannya pasti kaum adam. Padahal, kekerasan itu tidak memandang gender, lho!

Kekerasan dalam hubungan pun bila dilakukan oleh wanita ke pasangannya, salah satunya kekerasan verbal. Ingin tahu ciri apa saja yang menunjukkan kalau wanita melakukan kekerasan verbal terhadap pasangannya?

Berikut 4 ciri wanita melakukan kekerasan verbal:

1. Menyebutmu dengan panggilan kasar

Ciri pertama kalau cewekmu sudah melakukan kekerasa verbal, yakni menyebutmu dengan panggilan-panggilan kasar. Misalnya saja, ‘bodoh’, ‘idiot’, atau panggilan kasar yang lain.

Sekalipun sedang emosi, hubungan yang sehat tidak seperti itu, lho! Walaupun marah, bila kamu berada di hubungan yang baik, pasanganmu gak akan melewati batas dengan mengeluarkan panggilan-panggilan kasar seperti itu.

2. Mengeluarkan kalimat menyakitkan sambil bercanda

Kekerasan verbal juga bisa diwujudkan dalam bentuk candaan. Alasannya memang bercanda, tapi kalimatnya menyakitkan. Misalnya, “Aku gak tahu kenapa bisa suka sama badan gendut kayak kamu”.

Meski diutarakan sambil tertawa, hal ini sudah termasuk verbal abuse, lho! Jika memang dia mencintaimu dengan tulus tidak seharusnya mengeluarkan kalimat yang dapat menyakiti dan membuatmu rendah diri. Oleh sebab itu, rasa cintanya patut dipertanyakan.

3. Apa yang kamu lakukan tidak pernah benar di matanya

Contoh lain dari kekerasan verbal, yakni lewat kritikan. Kritikan yang bersifat konstruktif memang baik untuk perbaikan diri.

Namun, ketika kritikan itu dilancarkan terus-menerus, sampai kamu berpikir rasanya apa yang kamu lakukan tidak pernah bernar di matanya, maka ada yang salah dengan hubunganmu. Dia bukanlah pasangan yang baik karena sudah melakukan kekerasan verbal kepadamu.

4. Melakukan gaslighting

Saat kamu komplain mengenai sikapnya yang sering berkata menyakitkan seperti itu, bukannya sadar malah melakukan gaslighting. Dia menangkis keluhanmu dan berusaha memanipulasi dengan menyatakan kalau kamu terlalu baper atau sensitif.

Padahal, kamu berhak, lho, mengeluhkan sikapnya yang kasar tersebut. Karena hubungan asmara yang sehat gak memberi ruang untuk melakukan hal-hal yang menyakiti pasangan. Banyak yang meremehkan kekerasan verbal karena gak meninggalkan luka fisik. Padahal, luka mental yang diakibatkan gak kalah fatal. Kamu jadi rendah diri dan kehilangan jati diri apabila terus-menerus dibombardir dengan ucapan-ucapan menyakitkan. Jadi, jangan ditoleransi, ya!

Riva Khodijah