Setiap orang tua tentu ingin mencukupi segala kebutuhan anak. Memberi segala sesuatu yang terbaik adalah harapan terbesar. Namun, siapa sangka bahwa terlalu menuruti keinginan anak juga bukan hal yang baik untuk pertumbuhan anak tersebut.
Kalau boleh dibilang, kita juga harus mengajarkan kepada anak tentang membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Bukan karena uang yang tidak ada untuk mencukupi semua itu, namun lebih tepatnya adalah agar anak bisa tumbuh menjadi orang yang bijaksana dan tidak manja. Anak juga perlu memahami bahwa apa yang dia inginkan tidak harus dia dapatkan. Sehingga emosinya akan terkelola dengan baik dan tidak tumbuh menjadi orang yang emosional.
Berikut 5 dampak buruk yang akan terjadi jika orang tua terlalu sering menuruti keinginan anak.
1. Anak akan sering meminta sesuatu yang sekadar diinginkan
Dampak buruk pertama jika orang tua terlalu sering menuruti keinginan anak, maka anak akan sering meminta sesuatu yang sekadar membuatnya merasa ingin.
Sebab terlalu seringnya dituruti, anak tidak akan memahami bahwa ada hal yang lebih harus segera dicukupi ketimbang segala keinginan, yaitu kebutuhan.
Anak tidak akan memahami bahwa ia membutuhkan A, B, C dan yang lainnya. Dia hanya tau apa yang dia lihat dan ingin. Lalu mendapatkannya.
Hal tersebut tentu akan mendukungnya tumbuh menjadi orang yang manja. Dimana segala yang ia inginkan harus segera dibelikan.
2. Tidak belajar berempati dan akan menjadi orang yang egois
Orang tua yang terbiasa selalu menuruti keinginan anak akan membuat anak tidak memahami bahwa uang harus dicari. Dia tidak akan menyadari bahwa semua yang dia inginkan harus dibeli dengan uang.
Dari hal tersebut, anak tidak akan mampu berempati kepada orang tuanya. Bahkan, ketika mungkin anak lain memiliki sesuatu yang kualitasnya lebih rendah dari miliknya, dia akan menghinanya dan menjadikan pertemanan sebagai persaingan saja.
Anak akan tumbuh dengan tidak peduli kepada keadaan orang tua, teman, maupun orang disekitarnya. Karena yang ada dalam pikirannya adalah semua orang harus menuruti apa yang dia inginkan.
Oleh karena itu, ada kalanya sebagai orang tua kita harus memberi pemahaman kepada anak bahwa mencari uang itu tidak mudah. Jadi, ketika kita memiliki uang maka harus menggunakannya dengan bijaksana.
Kemudian, orang tua juga harus memberi pemahaman kepada anak bahwa di luar sana banyak orang yang lebih tidak beruntung dari keadaan diri sendiri. Sehingga anak akan belajar untuk berempati kepada orang lain dan belajar menghargai uang.
3. Tidak akan mengerti keterbatasan orang tua
Akan sangat senang ketika anak meminta sesuatu tatkala kita memiliki cukup uang. Namun, jika anak meminta sesuatu saat kita benar-benar tidak memiliki uang, tentu hal tersebut berbalik menjadi hal yang menyedihkan, bukan?
Sayangnya, anak yang tumbuh dengan terbiasa dituruti apapun kemauannya tidak akan peduli bagaimana keterbatasan orang tua.
Dia tidak akan peduli bahwa orang tuanya tidak memiliki uang, banyak kebutuhan lain, atau bahkan ketika orang tuanya meminta waktu sampai ada uang, anak tersebut tidak akan bisa dan mau untuk menunggu.
4. Emosional
Anak juga akan tumbuh menjadi orang yang emosional jika orang tua terbiasa menuruti keinginan anak dan satu waktu keinginannya tidak bisa diwujudkan. Dia akan mudah untuk tidak bisa menerima keadaan, sulit memahami orang lain, bahkan kasar, dan senang membentak.
Ketika apa yang menjadi keinginannya tidak ada, maka emosinya akan bertambah parah. Hal tersebut tentu tidak diinginkan oleh orang tua, bukan?
5. Mematikan daya juang anak
Menjadi orang tua yang terlalu sering menuruti keinginan anak juga akan membuatnya tidak memiliki semangat memperjuangkan keinginannya sendiri.
Saking mudahnya mendapatkan segala sesuatu, dia merasa tidak perlu memperjuangkan apa pun. Ketika dia ingin sesuatu, tinggal bilang saja dan akan ia dapatkan.
Dampak buruk tersebut tentu bukan hal yang baik untuk kehidupannya ke depan. Akan lebih baik jika orang tua mengajarkan kepada anak untuk menabung. Sedikit demi sedikit, uang anak akan terkumpul untuk membeli apapun yang dia inginkan.
Jadi, ketika anak menginginkan sesuatu, kita harus memberi pemahaman kepadanya bahwa segala sesuatu harus dibeli dengan uang. Lalu, kita ajarkan kepada anak untuk menabung atau menyisihkan uang miliknya untuk dimasukkan ke dalam celengan.
Anak tentu akan tertarik dan belajar mengumpulkan uangnya sendiri. Dengan demikian anak lebih termotivasi dan memiliki semangat juang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan sehingga ia akan tumbuh menjadi orang yang pekerja keras.
Nah, itu dia 5 dampak buruk yang akan terjadi jika orang tua terlalu sering menuruti apa yang anak inginkan. Yuk, berusaha jadi orang tua yang lebih baik!
Baca Juga
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
-
5 Strategi Keuangan di Bulan Ramadan yang Harus Kamu Kuasai
Artikel Terkait
-
Jika Terbukti Ridwan Kamil Ayah Biologisnya, Anak Lisa Mariana Bisa Dapat Jatah Warisan
-
Ucapan Karyawan Saat Dapat THR dari Anak-Anak Nikita Mirzani Disorot
-
Perjuangan Sarwendah Demi Anak: Tutup Telinga Soal Ruben Onsu Mualaf Hingga Bawa ke Psikolog
-
Detik-detik Anak 10 Tahun Diterkam Buaya di Depan Mata Keluarga
-
Lisa Mariana Makin Berani Umbar Foto Kehamilan Anak RK, Ekspresi Wajah Dipertanyakan: Katanya Stres?
Lifestyle
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
-
4 Look Simple dan Modis ala Karina aespa untuk Gaya Outfit Sehari-hari
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
4 Moisturizer dengan Cooling Effect, Segarkan Wajah di Cuaca Panas!
-
Gaya Street Style ala Moon Sua Billlie, Ini 4 Ide OOTD yang Bisa Kamu Coba!
Terkini
-
Sinopsis Test, Film India Terbaru Nayanthara dan R Madhavan di Netflix
-
Resensi Novel The Infinite Quest, Kasus Penculikan dan Teknologi Awet Muda
-
6 Karakter Anime Isekai Ini Buktikan Kekuatan Tak Selalu Soal Bertarung
-
5 Rekomendasi Film Korea Bertema Survival, Wajib Tonton!
-
Qodrat 2 Tembus 1 Juta Penonton, Kisah Ustadz Qodrat Masih Jadi Favorit!