Kamu pasti sering dengar kata-kata bahwa laki-laki dan perempuan tidak bisa bersahabat. Ya, tidak dapat dimungkiri, ketika bersahabat dengan lawan jenis, pasti ada saat di mana kelewat nyaman sampai hubungan sahabat rasanya tidak cukup lagi. Perasaan mulai susah direm, ingin blak-blakan mengutarakan, tetapi takut dengan risiko persahabatan yang justru akan rusak. Kamu mungkin pernah atau sedang merasakannya.
Lama-kelamaan, hal ini bikin galau dan menghambat aktivitas, bahkan terasa berat untuk menanggung perasaan jika hanya satu sisi. Namun, hidup harus tetap berjalan. Namanya terjebak, ya bukan sesuatu yang dikehendaki, bukan berarti juga tidak bisa ditangani. Segala hal yang terjadi pasti ada sisi positifnya. Termasuk perasaan yang kadang terasa sesat ini, tentunya ada hal bermanfaat yang akan kamu peroleh.
Berikut 3 manfaat terjebak friendzone, sudah saatnya kamu bangkit dan jangan galau lagi:
1. Dapat Belajar dari Pengalaman
Berdasarkan pengalaman, kamu bisa belajar dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Ya, kalau sebelumnya gampang baper sama perlakuan si doi, lama-kelamaan kamu pasti nyadar dan bisa bedakan juga mana perlakuan yang karena teman atau dipandang sebagai lawan jenis. Kadar kebaperan bisa dikontrol dan jika kamu punya sahabat lawan jenis yang bikin kamu baper lagi, tentunya kamu sudah belajar, cara mengatasi agar hal yang sama tidak terulang lagi. Jadi hatimu pasti lebih tahan banting.
2. Punya Teman Curhat
Berbagi suka duka melalui cerita itu perlu banget, biar enggak terbebani atau malah numpuk unek-unek sendirian. Kadang, curhat dengan lawan jenis rasanya lebih nyaman dan rahasia lebih bisa terjaga. Di saat butuh-butuhnya, doi jadi pendengar terbaik sekaligus pemberi nasihat manjur yang bisa bikin hati plong. Dia yang paling paham soal seluk-beluk dan ruwet-nya hidupmu.
3. Menerima Pendapat Jujur tentang Diri Sendiri
Meski hobi bercanda, yang namanya teman selalu jujur memberi pendapat demi kebaikan temannya sendiri. Semisal kamu punya sikap yang udah menjerumus toksik, doi yang ngefriendzonin kamu, pasti enggak bakal segan buat paparin hal-hal yang buruk dari sikapmu. Supaya kamu bisa introspeksi diri dan jadi lebih sadar.
Tentu galaumu tidak akan hilang secara instan, tetapi dengan pola pikir yang lebih sehat, terjebak friendzone enggak selamanya buruk, kok. Jatuh bangun itu sudah biasa, dan persahabatan sudah sepantasnya dijaga.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Novel Falling: Akan Ada yang Mencintaimu dalam Bentuk Apa pun Dirimu
-
Ulasan Novel Qing Yun Tai: Kebenaran di Balik Runtuhnya Menara
-
Sinopsis Drama China Story of Kunning Palace Episode 3: Malam Bersalju 4 Tahun Lalu
-
Ulasan Manhwa Cassmire: The Loyal Sword, Terlibat dengan Para Protagonis Pria
-
Ulasan Manhwa Zenith: Agen Rahasia yang Bereinkarnasi
Artikel Terkait
-
Bucin Abis! Selain Angga dan Shenina, Deretan Artis Ini Cuma Follow Pasangannya di Instagram
-
Cara Cegah Ghosting hingga KDRT, Kenali Pasangan Sebelum Menikah!
-
Tak Hanya Identifikasi Identitas, Tes DNA Juga Bisa Bantu Pasangan Raih Kebahagiaan dan Keharmonisan
-
Fakta Hubungan Lintang Fajar dan Lolly: Disangka Pengganti Vadel Badjideh, padahal...
-
84 Tahun Menikah! Rahasia Cinta Abadi Pasangan Brasil Ini Bikin Kagum Dunia
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?