Benci dan cinta atau love hate relationship adalah dua hal yang berjarak sangat tipis. Benci kadangkala bisa berubah dengan cinta dan cinta bisa berubah menjadi benci. Sederhana, tapi cukup rumit dan membingungkan.
Jika kita lihat, ternyata banyak juga pasangan yang menjalani hubungan atas dasar cinta namun juga terselip kebencian. Banyak alasan yang menyebabkan mengaoa mereka masih bertahan dengan hubungan yang sedemikian rupa. Padahal, orang yang menjalani hubungan asmara tersebut tentunya memiliki resiko stres yang lebih tinggi daripada pasangan yang memiliki hubungan yang sehat.
Berikut 4 alasan mengaoa seseorang menjalin hubungan benci dan cinta:
1. Ego yang sama-sama kuat
Kuatnya ego dua kepala tentunya akan sulit untuk disatukan. Alih-alih menyatukan pemikiran, justru kuatnya dua ego hanya akan menimbulkan pertengkaran. Yang mana jika tidak diturunkan akan membuat seseorang sulit menerima keadaan pasangan.
2. Memang tidak cocok
Dalam menjalin hubungan diperlukan kecocokan antara dua orang. Perlu adanya frekuensi yang sama dalam berbagai hal agar hubungan yang dibina akan berjalan dengan baik dan harmonis.
Namun bila kamu sering mengalami hubungan yang putus nyambung karena adanya perasaan benci dan cinta yang bersamaan, bisa jadi kalian tidaklah cocok. Jangan paksakan hubungan kalian, karena sesuatu yang dipaksakan hanya akan menimbulkan masalah baru yang menyulitkan kalian.
3. Labil
Labilnya keadaan psikologis dan cara merespon hubungan yang kurang tepat akan menimbulkan permasalahan baru. Kamu dan pasangan mungkin akan kesulitan dalam menyikapi setiap persoalan yang menerjang hubungan kalian. Oleh karenanya, diperlukan kematangan dalam berpikir agar hubungan yang terjalin bisa tumbuh sehat sedemikina rupa
4. Hobi putus-nyambung
Putus adalah alternatif terakhir ketika sebuah hubungan tidak lagi dapat diperbaiki dan dipertahankan. Tentunya keputusan ini adalah jalan terakhir yang sebisa mungkin dihindari. Namun bila sudah mencapai titik final ketidkacocokan, kamu boleh mempertimbangkan jalan ini.
Namun, adapula orang yang memilih putus sebagai jalan untuk merenungi kesendirian dan memaknai sebuah hubungan. Akhirnya, ketika merasa masih membutuhkan pasangan yang sama, mereka akan memilih untuk kembali menjalin hubungan. Hal ini wajar, namun jika dilakukan secara berulang-ulang dan dijadikan kebiasaan juga bukanlah hal yang tepat.
Keempat alasan di atas mungkin sering dilakukan oleh sebagian orang. Jika kamu juga melakukannya, yuk mulai berpikir ulang tentang hubungan kalian.
Baca Juga
-
Dear HRD, Ini 6 Cara Membangun Lingkungan Kerja yang Positif
-
Kamu Seorang Karyawan? Yuk Kenali 6 Jenis Izin Meninggalkan Pekerjaan ini!
-
Ketahui Waktu Istirahat dan Izin untuk Meninggalkan Pekerjaan Menurut UU Ketenagakerjaan dan Cipta Kerja
-
4 Tantangan yang Harus Dihadapi oleh HRD di Perusahaan, Kamu Harus Siap!
-
5 Tips untuk Mengatasi Overthinking di Kantor, Terapkan Mindfullness!
Artikel Terkait
-
Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan
-
4 Drama Korea dengan Trope Love-Hate Relationship yang Bikin Gemas, Sudah Nonton?
-
Mengapa Pasangan Bahagia Pun Bisa Berselingkuh?
-
Ayam Geprek Jadi Jurus Damai, Kisah Kocak Pasangan Ini Buktikan Makanan Bisa Redam Emosi
-
Mengatasi Stress Pasca Kematian Pasangan, Peran Kawruh Jiwa pada Lansia Duda
Lifestyle
-
Perbaiki Skin Barrier dengan 4 Ampoule PDRN yang Sedang Hits di Korea
-
Effortless dan Chic! Ini 4 Style Monokrom Pakai T-shirt ala Ling Ling Kwong
-
Selalu On Point! 4 OOTD Fashionable ala Tiffany Young SNSD yang Bisa Ditiru
-
Anti Boring! Ini 4 Daily Look Modis ala Yujin IVE yang Bisa Kamu Tiru
-
Tampil Beda! Ini 4 Ide OOTD Edgy Look ala Tsuki Billlie yang Bisa Kamu Tiru
Terkini
-
Film Drop: Kencan Pertama yang Jadi Teror Mematikan
-
Menyelami Filosofi Ki Hadjar Dewantara di Era Pendidikan Deep Learning
-
4 Rekomendasi Film tentang Krisis Ekonomi yang Seru, Wajib Nonton!
-
Mewujudkan Cita-Cita Ki Hadjar Dewantara di Era Digital dan Sosial
-
Menata Ulang Kebijakan Aborsi Aman Bagi Korban Kekerasan Seksual