Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Zahrin Nur Azizah
Ilustrasi Malas Menulis.[Pexels/Andrea Piacquadio]

Bagi sebagian orang memulai untuk menulis merupakan tantangan tersendiri bagi mereka. Berbagai macam gangguan datang sehingga membuat penulis merasa terganggu dan membuatnya menjadi malas untuk menulis kembali. 

Memulai menulis bisa dibilang gampang gampang susah. Pertama harus mengumpulkan niat terlebih dahulu. Jika tidak ada niat untuk memulai, maka seterusnya akan malas dan tidak akan menghasilkan satu pun tulisan. Untuk mengembalikan semangat menulis juga bukanlah hal yang mudah. Perlu adanya dorongan yang kuat agar mau menulis kembali. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab seorang penulis menjadi malas. 

1. Mengantuk

Mengantuk bisa datang kapan saja. Apalagi jika kamu kurang tidur atau sering begadang. Rasa kantuk juga bisa datang setelah seharian beraktivitas dan tubuh membutuhkan waktu untuk istirahat. Untuk memulai kegiatan menulis pastikan kamu dalam keadaan segar dan tidak sedang mengantuk. Secangkir kopi mungkin bisa membantumu tetap terjaga dan membuatmu lebih bersemangat.

2. Lapar

Memang tidak heran jika seorang penulis akan terganggu jika dirinya sedang lapar. Karena yang dipikirkannya saat itu adalah perutnya yang kosong dan membutuhkan asupan makanan. Jika sudah seperti ini, alangkah baiknya jika makan sesuatu terlebih dahulu sebelum memulai menulis. Perut yang kenyang akan membuat otak kembali berkonsentrasi. Namun ada juga yang hanya bisa konsentrasi menulis jika dalam keadaan lapar. Alasannya jika menulis dalam keadaan perut kenyang yang ada malah membuatnya mengantuk.

3. Belum Memiliki Ide

Faktor inilah yang seringkali membuat penulis malas untuk menulis. Bagi sebagian orang mencari ide adalah sesuatu yang sulit. Perlu waktu yang lebih untuk memunculkan ide baru dan itu menghambatnya untuk memulai menulis. 

Solusinya adalah kamu bisa membuat daftar atau list ide atau apapun itu yang muncul dalam kepalamu. Tidak masalah jika idemu masih abstrak atau belum terbentuk sempurna, tuliskan saja apapun yang terlintas dalam pikiran. Hal ini bertujuan untuk menstimulasi otak untuk membuat rangkaian ide yang masih abstrak tadi menjadi sebuah pokok pikiran yang bisa dikembangkan menjadi sebuah kalimat, lalu paragraf dan akhirnya menjadi sebuah tulisan.

4. Terlalu Banyak Mengkhayal

Tidak ada yang salah dengan mengkhayal terlebih dahulu sebelum menulis. Karena dari khayalan tadi bisa memunculkan ide-ide baru untuk menulis. Namun apa jadinya jika terlalu banyak mengkhayal. Terlalu banyak hal yang dipikirkan hingga tidak ada waktu untuk menuliskan pemikiran tadi. Jadi alangkah baiknya jika menuliskan saja apapun yang sedang dipikirkan saat itu dan tentu saja kamu sudah menguasai materi dan konsep. Ide-ide yang terbayang dalam pikiran langsung saja tuliskan sebagai konsep terlebih dahulu dan tidak hanya dibayangkan saja. Dengan demikian kamu tidak akan stuck atau berhenti menulis akibat terlalu banyak hal yang dipikirkan atau mengkhayal.

5. Kurang Percaya Diri

Takut salah menulis bisa menjadi hambatan bagi penulis. Tidak yakin akan tulisannya membuatnya ragu dan terus menghapus tulisan yang sudah dibuatnya. Alasannya adalah ingin terlihat sempurna dan tidak ingin ada satupun kesalahan pada karyanya. Padahal setiap penulis tidak luput dari kesalahan bahkan yang sudah berpengalaman sekalipun. Maka dari itu buang jauh-jauh rasa mindermu dan cobalah untuk percaya diri dengan hasil tulisanmu. 

Rasa malas memang bisa datang kapan saja. Namun sebagai penulis yang baik harus bisa mengatasi rasa malas tersebut. Karena jika tidak segera diatasi, maka tulisan yang sedang dikerjakan tidak akan selesai-selesai atau bahkan berhenti di tengah jalan. Carilah motivasi agar bisa kembali bersemangat menulis. Selamat berkarya!

Zahrin Nur Azizah