Apakah ada guru dan dosenmu akrab dengan anak didiknya? Asyik sekali, bukan? Selain kelas dan pembelajaran terasa lebih menyenangkan, guru dan dosen yang akrab dengan anak didiknya juga seru untuk diajak berkumpul bersama, karena beliau juga tak segan untuk ikut nongkrong atau melakukan kegiatan lain di luar aktivitas belajar mengajar bersama anak didiknya.
Di satu sisi, kedekatan dan keakraban anak didik dengan guru dan dosennya merupakan hal baik yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, juga dapat menghilangan kebosanan di kelas, tapi di sisi lain, hal ini terkadang melenakan kita dan tak jarang membuat kita lupa pada batasan perilaku kita kepada guru dan dosen. Demi menghindari hal tersebut, ingatlah untuk tidak melewati batasan-batasan yang tetap harus dijaga, seperti hal-hal berikut ini:
1. Adab dan sopan santun
Sedekat dan seakrab apa pun kita dengan guru atau dosen, kita tetap harus menerapkan adab dan sopan santun. Tak sedikit dosen yang jarak usianya tak terpaut jauh dengan mahasiswanya, banyak pula dosen yang lebih muda dari mahasiswanya. Namun, terlepas dari permasalahan usia, kita harus mengingat bahwa guru dan dosen memiliki kedudukan yang sama seperti orang tua kita sendiri, yang harus kita hormati.
2. Penggunaan bahasa
Ingatlah untuk tetap menjaga kesantunan saat berbicara dengan guru atau dosen. Hindari untuk berlebihan dalam bergurau dan berkomunikasilah dengan bahasa yang baik. Sekalipun guru atau dosen kita memaklumi, jangan sampai keakraban kita dengan beliau membuat kita merasa bebas untuk berucap apa saja. Perhatikan kesantunan bahasa kita kepada guru atau dosen, baik ketika berbicara secara langsung, maupun saat berbicara melalui telepon atau pesan teks.
3. Hindari memanfaatkan kedekatan dengan guru dan dosen
Walau guru atau dosen kita terkenal baik dan akrab dengan kita, jangan pernah terpikir untuk memanfaatkan kedekatan tersebut, seperti meminta keringanan tugas atau perpanjangan tenggat waktu pengumpulan tugas.
Beberapa guru atau dosen bisa saja tidak merasa keberatan dengan hal tersebut, tapi bukan mustahil pula beliau justru menjadi kehilangan respek terhadap kita. Tetaplah mematuhi apa yang guru dan dosen kita perintahkan untuk dikerjakan. Penuhi tanggung jawab kita dan lakukan yang terbaik.
Saat kita memiliki guru dan dosen yang dekat dengan kita, tentunya kita akan merasa beruntung menjadi muridnya. Karena itu, kita juga harus memastikan bahwa beliau juga merasa beruntung, karena telah mendidik kita. Jadilah murid yang guru dan dosen kita banggakan.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
Lifestyle
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Jangan Asal Cuci! Pahami Arti Simbol di Label Baju Jadi Rahasia Pakaian Awet
Terkini
-
Jadi Groomsmen Boiyen, Andre Taulany Titip Doa Manis untuk Kedua Pengantin!
-
Bukan Cuma Bungkuk, Ini 5 Cara Sederhana Mencegah Skoliosis Biar Gak Makin Parah
-
Bukan Sekadar Hiburan, Ernest Prakasa Sebut Komedi Jalan Halus Kritik Tajam
-
Polemik Helwa Bachmid dan Habib Bahar: Klaim Istri Siri Dibantah Istri Sah?
-
Ditipu dan Terlilit Utang Miliaran, Fadil Jaidi Bantu Lunasi Utang Keluarga