Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Nurillah A.
Ilustrasi Writer's Block. (Pixabay/Geralt)

Menjadi penulis, entah ia seorang content writer, penulis fiksi atau non fiksi, kerap diserang sebuah penyakit yang bernama writer’s block.

Writer’s block adalah istilah yang disematkan pada diri seorang penulis yang tengah mengalami kebuntuan. Rasa-rasanya, tak ada ide untuk menjadi bahan kepenulisan.

Anehnya, writer’s block tak melulu menyerang penulis pemula. Penulis professional pun tak luput dari penyakit ini.

Lantas, apa saja tanda-tanda seseorang tengah mengalami writer’s block?

1.      Kehilangan Semangat untuk Menulis

Ya, rasanya tidak ada lagi gairah untuk menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah tulisan. semangat seakan lenyap begitu saja.

2.      Susah Fokus

Pikiran seakan susah sekali untuk fokus dan cenderung terdistraksi. 

3.      Otak Terasa Lelah

Selain ide tak kunjung datang, otak terasa lelah.

Jika kamu tengah mengalami tanda-tanda di atas, tak perlu khawatir. Ada 3 cara mengatasi writer’s block di bawah ini:

1.      Istirahat Sejenak

Istirahatlah sejenak. Lakukan sesuatu yang kamu sukai. Kadang, pikiran kita terlalu lelah mencari ide yang tak kunjung datang. Lakukan hal-hal yang menyenangkan.

Semisal mendengarkan musik, pergi keluar dan mencari udara segar dan setelah dirasa nyaman, kembalilah menulis.

2.      Paksa dengan Membaca

Ya, paksalah dengan membaca apa saja. Kadang kita mengalami kebuntuan karena kurang membaca. Padahal membaca bagi seorang penulis ibarat peluru bagi seorang pejuang.

Tanpa bahan senjata, kecil kemungkinan seorang pejuang bisa memenangkan pertarungan. Pun begitu seorang penulis. Jika kita tidak memiliki bahan yang terkumpul dari bahan bacaan, kecil kemungkinan kita bisa menulis.

3.      Kendalikan Mood

Ada yang menyebut jika sebagai penulis, maka pekerjaannya adalah menunggu ide untuk menulis. Hal ini tak lagi berlaku. Seorang penulis wajib menjaga ritme dan mood menulis. Sebuah ide mestinya dicari.

Apabila lelah mengendalikan mood, lakukan hal sederhana. Misalnya, ubah posisi menulis yang selama ini menghadap jendela, kini membelakangi jendela

Kadang, hal sepele semacam ini mampu menghadirkan rasa pandang berbeda sehingga menyegarkan pikiran.

Jadi, semisal kita tengah mengalami writer’s block, ada baiknya tidak lekas-lekas putus asa. Lakukan sesuatu yang bisa membuatmu kembali bergairah seperti 3 hal di atas .

Nurillah A.