Perasaan yang dialami oleh seseorang terkadang tidak bisa dikendalikan. Ada masa-masa tertentu ketika kita tidak berniat mengingat sesuatu, tetapi tanpa diduga ingatan itu muncul begitu saja dan memengaruhi perasaan kita.
Perkara berdamai dengan perasaan merupakan perkara yang gampang-gampang susah. Berdamai dengan perasaan bukan berarti menghapus perasaan itu, melupakannya, memendamnya, atau mengalihkannya dengan hal lain. Berdamai dengan perasaan artinya menerima perasaan tersebut dan berusaha mengambil langkah yang tepat.
Berikut ini 4 langkah atau tips yang bisa kamu coba untuk berdamai dengan perasaan.
1. Mengizinkan perasaan hadir
Tidak usah berusaha denial atau menyanggah perasaan yang sedang kita rasakan saat ini. Kalau memang marah, akui bahwa kita sedang marah. Sedang kecewa, sedih, tertekan, akui semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi terhadap diri sendiri.
Dengan mengizinkan diri sendiri untuk mengakui apa yang sedang kita rasakan, kita sudah membantu diri untuk lebih terbuka dan bersikap jujur. Jangan sampai perasaan buruk tertumpuk begitu saja karena terus kita anggap angin lalu.
2. Melampiaskan perasaan dengan tepat
Awalnya kita pasti merasa kesal, sedih, marah, dan ingin melampiaskan semua perasaan negatif tersebut pada sesuatu, entah itu kepada objek yang membuat kita merasakan perasaan tersebut, atau kepada sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan.
Lebih baik lampiaskan emosi yang ada dengan melakukan sesuatu yang tidak merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Jika kita ingin marah-marah, jangan di depan orang lain, marah lah kepada benda atau apapun itu yang tidak memiliki hati. Jangan sampai pelampiasan kita malah memperpanjang masalah.
3. Melihat dari sisi yang berbeda
Ketika kita sudah berhasil melampiaskan perasaan yang kita rasakan, perlahan tapi pasti perasaan kita akan mulai lega. Hati kita akan terasa sedikit ringan, pikiran juga akan lebih jernih.
Pada saat inilah, kita harus bisa berpikir dari sudut pandang lain. Momen ketika emosi sudah dikeluarkan dan kondisi hati serta pikiran sudah mulai tenang, kita bisa berpikir jernih bahwa mungkin ada orang di luar sana yang punya masalah lebih dari yang kita alami. Dengan demikian, kita tidak hanya menghakimi sesuatu dari sudut pandang pribadi. Kita juga bisa lebih menghargai orang lain.
4. Belajar menerima perasaan
Langkah terakhir sekaligus langkah yang paling susah adalah belajar menerima perasaan yang kita alami dengan ikhlas dan berusaha mengambil pelajaran yang bisa dipetik.
Meskipun sulit, tetapi jika kita terus berusaha, kita pasti bisa melihat segala permasalahan dan perasaan tidak menyenangkan yang kita rasakan sebagai bagian dari hidup dan memberi pelajaran berharga bagi kita.
Itulah empat langkah yang bisa kamu coba untuk berdamai dengan perasaan tidak menyenangkan yang sedang kamu rasakan saat ini. Bagaimanapun juga, perasaan negatif merupakan bagian dari hidup kita, lebih baik belajar untuk menerimanya daripada terus berusaha menolak dan membuangnya.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Anti Boring! Intip 4 Padu Padan Gaya Kasual ala Mingi ATEEZ yang Effortless
-
4 Gaya OOTD Anti Ribet ala Choi Min Young, Tetap Keren di Setiap Momen!
-
4 Daily OOTD ala Jin BTS yang Bisa Kamu Tiru untuk Tampil Chic Tanpa Ribet!
-
4 Padu Padan OOTD Feminine ala Chuu yang Bikin Penampilanmu Makin Manis!
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
Terkini
-
Tampil Buruk, Posisi Ernando Ari di Timnas Indonesia Rawan Digeser oleh 2 Nama Ini
-
Ulasan Novel Highly Unlikely: Ketika Cinta Tumbuh di Tengah Pandemi
-
Gabung dengan Blitzway Entertainment, Yeri Red Velvet Gunakan Nama Asli
-
Desa Wisata Cibuk Kidul, Belajar tentang Sistem Pertanian Mina Padi
-
Potret Buruh di Indonesia, Antara Kesejahteraan dan Eksploitasi