Bagi sebagian besar orang, nama Peter Pan sudah cukup dikenal, apalagi jika semasa kanak-kanak dulu senang menonton kartun Tinkerbell. Namun, Peter Pan yang dibahas kali ini berbeda dengan temannya Tinkerbell tersebut.
Peter Pan Syndrome adalah sebuah kondisi ketika seseorang yang sudah beranjak dewasa tetapi masih bersikap seperti anak-anak. Secara fisik mereka sudah dewasa, tetapi memiliki pola pikir dan perilaku seperti anak-anak. Istilah ini dibuat oleh seorang psikolog bernama Dan Kiley.
Sebenarnya Peter Pan Syndrome bukanlah sebuah gangguan atau kelainan mental, melainkan kekurangan seseorang untuk berfungsi sebagaimana mestinya dalam sebuah masyakarat.
Berdasarkan tulisan Dan Kiley (1983) dalam The Peter Pan Syndrome: Man Who Have Never Grown Up, berikut ini adalah beberapa ciri yang menandakan seseorang memiliki Peter Pan Syndrome.
1. Tidak memiliki rasa bertanggung jawab
Berbeda dengan orang yang sadar sepenuhnya akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, orang yang mengalami Peter Pan Syndrome sama sekali tidak menganggap tanggung jawab tersebut ada. Mereka cenderung berlindung di balik kata-kata "Aku tidak tahu", sama seperti anak kecil ketika diberitahu hal yang salah.
2. Anxiety atau perasaan cemas
Salah satu penyebab seseorang mengalami Peter Pan Syndrome adalah karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini mendorong mereka hidup penuh kepura-puraan untuk bahagia dan sering merasa cemas berlebihan.
3. Sering merasa kesepian
Rasa kesepian dapat muncul dari kebiasaan sejak kecil yang sering ditinggalkan oleh orang tua. Terkadang orang tua menggantikan kehadiran mereka dalam hidup seorang anak dengan memberinya mainan dan uang.
Anak tetap akan merasa kesepian dan akhirnya mereka tumbuh menjadi sosok yang kesepian. Rasa kesepian dapat membuat seseorang melakukan tindakan negatif yang impulsif.
4. Sikap narsisme
Sikap narsisme ini berhubungan dengan fantasi dan ekspektasi yang kita bangun untuk diri kita sendiri. Seperti misalnya kita menganggap sejak kecil bahwa kita adalah Princess, lantas ketika beranjak dewasa kita ingin semua hal yang kita inginkan dapat terwujud dengan mudah. Hingga akhirnya kita tidak mengenal apa itu berusaha dengan kekuatan sendiri.
Itulah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami Peter Pan Syndrome. Namun perlu diingat sekali lagi, sindrom ini sama sekali bukan salah satu jenis gangguan mental. Kita juga harus cermat sebelum melabeli seseorang sebelum tahu keterangan lengkapnya seperti apa. Jangan sungkan untuk langsung menghubungi tenaga profesional agar tidak salah kaprah!
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Apa Beda KKN di Desa Penari Uncut dan Versi Biasa? Warganet Heran
-
Beresiko Terpapar Beragam Penyakit, Perokok Dewasa Didorong Beralih ke Produk Alternatif
-
Capai 4 Hal Sederhana Ini saat Usiamu 25 Tahun
-
Mengenal Berbagai Permasalahan yang Muncul di Usia Dewasa Melalui Buku 'Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa'
-
Mengenal Social Anxiety Disorder dari Anime Komi Can't Communicate
Lifestyle
-
Tablet Samsung Juli 2025: Mulai 2 Jutaan, Pilihan Sakti Buat Semua Kalangan
-
4 Cleanser Lokal Berbahan Tea Tree, Ampuh Bersihkan Pori dan Cegah Jerawat!
-
Bikin Look Makin Stunning, 5 Tips Eye Makeup Simpel ala Wonyoung IVE
-
Nggak Ribet tapi Tetap Fashionable! Intip 4 Gaya OOTD Simpel Minho SHINee
-
Redmi Note 14 SE 5G Resmi Meluncur, Usung Mediatek Dimensity 7025 Ultra
Terkini
-
Bermain Cerdas, Hidup Hebat: Pelajaran dari Lapangan Futsal
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi
-
Review Film Rego Nyowo: Misteri Kosan Angker yang Bikin Penasaran
-
3 Rekomendasi Buku Islam Anak, Kisah Menyentuh dan Ilustrasi yang Menarik
-
Take My Half oleh Beomgyu TXT: Berbagi adalah Kunci Bahagia yang Sebenarnya