Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizky Melinda Sari
Ilustrasi Princess (pexels.com/Susanne J.)

Bagi sebagian besar orang, nama Peter Pan sudah cukup dikenal, apalagi jika semasa kanak-kanak dulu senang menonton kartun Tinkerbell. Namun, Peter Pan yang dibahas kali ini berbeda dengan temannya Tinkerbell tersebut.

Peter Pan Syndrome adalah sebuah kondisi ketika seseorang yang sudah beranjak dewasa tetapi masih bersikap seperti anak-anak. Secara fisik mereka sudah dewasa, tetapi memiliki pola pikir dan perilaku seperti anak-anak. Istilah ini dibuat oleh seorang psikolog bernama Dan Kiley. 

Sebenarnya Peter Pan Syndrome bukanlah sebuah gangguan atau kelainan mental, melainkan kekurangan seseorang untuk berfungsi sebagaimana mestinya dalam sebuah masyakarat. 

Berdasarkan tulisan Dan Kiley (1983) dalam The Peter Pan Syndrome: Man Who Have Never Grown Up, berikut ini adalah beberapa ciri yang menandakan seseorang memiliki Peter Pan Syndrome. 

1. Tidak memiliki rasa bertanggung jawab

Berbeda dengan orang yang sadar sepenuhnya akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, orang yang mengalami Peter Pan Syndrome sama sekali tidak menganggap tanggung jawab tersebut ada. Mereka cenderung berlindung di balik kata-kata "Aku tidak tahu", sama seperti anak kecil ketika diberitahu hal yang salah.

2. Anxiety atau perasaan cemas

Salah satu penyebab seseorang mengalami Peter Pan Syndrome adalah karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini mendorong mereka hidup penuh kepura-puraan untuk bahagia dan sering merasa cemas berlebihan. 

3. Sering merasa kesepian 

Rasa kesepian dapat muncul dari kebiasaan sejak kecil yang sering ditinggalkan oleh orang tua. Terkadang orang tua menggantikan kehadiran mereka dalam hidup seorang anak dengan memberinya mainan dan uang.

Anak tetap akan merasa kesepian dan akhirnya mereka tumbuh menjadi sosok yang kesepian. Rasa kesepian dapat membuat seseorang melakukan tindakan negatif yang impulsif.

4. Sikap narsisme

Sikap narsisme ini berhubungan dengan fantasi dan ekspektasi yang kita bangun untuk diri kita sendiri. Seperti misalnya kita menganggap sejak kecil bahwa kita adalah Princess, lantas ketika beranjak dewasa kita ingin semua hal yang kita inginkan dapat terwujud dengan mudah. Hingga akhirnya kita tidak mengenal apa itu berusaha dengan kekuatan sendiri.

Itulah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami Peter Pan Syndrome. Namun perlu diingat sekali lagi, sindrom ini sama sekali bukan salah satu jenis gangguan mental. Kita juga harus cermat sebelum melabeli seseorang sebelum tahu keterangan lengkapnya seperti apa. Jangan sungkan untuk langsung menghubungi tenaga profesional agar tidak salah kaprah!

Rizky Melinda Sari