Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Latifah ..
Ilustrasi tatapan pria. (Pexels.com/Royal Anwar)

Gak selamanya usia menggambarkan kedewasaan. Karena memang dewasa atau tidaknya seseorang lebih ditentukan dari cara seseorang menyikapi berbagai persoalan hidup.

Menjadi dewasa mau gak mau membuatmu mesti keluar dari zona nyaman. Semakin ditempa dengan berbagai kesulitan dan belajar darinya, maka orang yang usianya masih muda pun bisa punya kepribadian lebih matang dibanding usia lebih senior.

Lalu, ketidaknyamanan seperti apa yang bisa mengubah seseorang jadi pribadi dewasa? Berikut akan diulas lebih lanjut. Simak, ya!

1. Kritikan, baik konstruktif maupun destruktif

Kita gak bisa memilih seperti apa kritikan yang akan diterima. Ada yang memberikannya dengan niatan dan disampaikan lewat cara yang baik, sehingga bersifat konstruktif atau membangun.

Tapi, ada pula kritikan yang dilontarkan dengan tajam, dan tak jarang dimaksudkan untuk menjatuhkan. Kritikan ini bersifat destruktif, atau merusak, yaitu bisa menghancurkan kepercayaan dirimu.

Apa pun jenis kritikan itu sebaiknya disikapi dengan bijak. Jangan langsung berburuk sangka atau disikapi dengan amarah. Dibalik kritikan tersebut ada banyak masukan yang bisa kamu manfaatkan dan mengubahmu jadi pribadi lebih matang dan bijak, lho.

2. Persoalan yang selalu datang

Ketidaknyaman selanjutnya yang dapat mengubahmu jadi pribadi dewasa, adalah permasalahan yang seperti tiada habisnya. Jangan langsung berputus asa atau menganggapnya sebagai hukuman, ya.

Bisa jadi persoalan itu datang untuk membuatmu sadar agar tak melakukan lagi perilaku buruk yang membuat kamu terjerat dalam masalah tadi. Dengan demikian, di lain waktu kamu bisa lebih berhati-hati dalam bersikap agar tak merugikan orang lain maupun diri sendiri.

3. Perbedaan peran

Dulu ketika kamu masih lajang mungkin masih sering bangun siang. Akan tetapi, kebiasaan buruk tadi sudah tidak bisa dilakukan lagi saat kamu telah berperan jadi istri.

Sebelum subuh kadang kamu harus sudah bangun untuk memasak bekal untuk suami atau anak-anak. Tapi, percayalah dibalik ketidaknyamanan dengan peran yang baru, mendorongmu jadi pribadi lebih matang.

Dari uraian tadi kita bisa belajar bahwa untuk menjadi dewasa dibutuhkan proses panjang. Mau tidak mau kamu harus melewati berbagai ketidaknyamanan agar bisa mengambil hikmah dari sana. Jadi, gak selamanya ketidaknyamanan itu buruk, ya!

Latifah ..