Ketika hujan deras melanda suatu daerah, terdapat potensi daerah tersebut bisa terkena banjir, jadi sebaiknya kamu jangan bermain air banjir. Sudah tidak heran dan asing lagi kita melihat banyak anak-anak di Indonesia yang mencari kesenangan dengan bermain air banjir.
Meskipun dilihat sekilas hal ini tidak terlalu berbahaya, karena seperti bermain air di kolam renang. Namun, siapa yang sangka? Nyatanya bermain air banjir bisa membawa banyak dampak negatif bahkan berbahaya juga, lho!
Oleh karena itu, ulasan ini akan membantu kamu untuk mengetahui alasan jangan bermain air banjir demi kebaikan diri sendiri. Simak lebih lanjut, ya!
1. Banyak limbah berbahaya yang terkandung dalam air banjir
Sering kali ketika banjir sedang terjadi di suatu daerah, kita tidak sempat untuk menyelamatkan barang agar tidak terkena banjir. Selain itu, banyak juga bahan-bahan yang ada di jalan menyatu dengan banjir.
Dikutip dari Weather Nation, cairan kendaraan seperti bahan kimia berupa oli dan gas yang tidak berhasil dipindahkan ke tempat yang aman saat terjadi banjir, maka bahan kimia tersebut tercampur dengan air banjir yang menyebar meluas.
Tidak hanya sampai situ saja, banjir pun bisa membawa hewan mati yang sudah membusuk, limpasan dari fasilitas industri dan manufaktur yang mengandung bahan kimia, hingga limpasan dari peternakan yang kemungkinan mengandung pestisida, herbisida, dan kotoran hewan.
Dikutip Aqua Barrier, banyak kendaraan yang mengalami kebocoran oli atau cairan mesin lainnya yang mana residunya akan tercampur dengan air banjir dan menyebar ke mana-mana. Kita tidak pernah tahu apa saja bahan kimia yang ada dalam genangan air, sehingga lebih baik hindari dan tidak bermain di air banjir yang sudah pasti terkontaminasi.
2. Banyak benda tajam yang berbahaya bila terkena kulit
Biasanya warna air banjir tidak sejernih air di dalam bak mandi. Umumnya, air banjir akan terlihat keruh dan berlumpur, sehingga kita tidak tahu apa saja yang terdapat dalam air banjir.
Bila terdapat benda tajam yang berbahaya dalam air banjir yang tak terlihat, terdapat kemungkinan besar bahwa benda tersebut akan menusuk kulit kamu.
Benda-benda tajam tersebut memiliki kemungkinan besar bisa menyebabkan tetanus, terdapat bakteri E. coli, dan Staphylococcus (infeksi staph), hingga bisa menyebabkan ada tersandung, terjatuh, dan menyebabkan luka parah.
Kemungkinan benda berbahaya lainnya dalam air banjir yaitu kawat berduri, ranting pohon, hingga pecahan kaca. Maka dari itu, untuk menghindari kemungkinan ini, lebih baik kamu cegah anak-anak yang ingin mandi air banjir agar tidak terkena bahaya dari benda tajam.
3. Terdapat lubang dalam tanah yang tak terlihat
Jika banjir yang terjadi datang secara tiba-tiba dan disertai dengan kekerasan yang hebat selama banjir berlangsung, maka kemungkinan bisa tercipta lubang dalam tanah.
Akibat dari terjadinya lubang dalam tanah bisa merusak saluran air dan pipa, kabel dan saluran listrik, pipa gas, dan struktur yang dibangun disekitar lubang akan menjadi tidak stabil.
Bila kamu sedang berjalan tanpa mengetahui adanya lubang dalam tanah, kamu bisa terperosot ke dalam atau bahkan terpleset hingga terluka. Oleh karena itu, lebih baik hindari banjir dan mengungsi di tempat yang aman.
4. Adanya limbah mentah dalam air banjir
Tercampurnya barang dan bahan lainnya dalam air banjir, bisa memungkinkan adanya limbah mentah yang terdapat kuman di dalamnya yang mengandung mikroorganisme. Sehingga kemungkinan kamu bisa terkena berbagai penyakit, seperti hepatitis A, kolera, hingga giardia.
Jika kamu memiliki luka terbuka, maka bisa terinfeksi parah akibat terkena air yang terkontaminasi. Limbah mentah dapat meliputi beberapa hal yang tidak ketahui, seperti urin dan feses dan berbagai produk saniter feminin seperti kertas toilet dan tampon serta barang lainnya yang dibuang ke toilet.
Bayangkan, jika kamu atau anak-anak berenang di air banjir, maka akan sangat kotor dan terkena banyak hal kotor di dalam air banjir.
5. Kemungkinan bisa terkena hepatitis
Selain membahayakan diri dari luar, ternyata air banjir juga bisa membahayakan kamu dari dalam tubuh dengan kemunculan penyakit seperti hepatitis.
Dikutip dari Health, hepatitis dapat menyebar melalui seks ataupun penggunaan narkoba IV. Namun, hepatitis A dan hepatitis E bisa menyebar melakukan makanan atau air yang sudah terkontaminasi. Maka dari itu, daerah yang terkena banjir akan mengalami bahaya dari penyakit ini.
Meskipun tidak terlihat berbahaya karena hanya bermain air saja, tetapi lebih baik jangan bermain air banjir yang bisa menimbulkan masalah serius, baik untuk fisik maupun kesehatan kamu. Jadi, sebisa mungkin hindari bermain air banjir yang melanda di sekitar daerahmu, ya!
Baca Juga
-
Lakukan 3 Hal Ini saat Terganggu dari Akun Seseorang di Twitter
-
4 Cara Meminta Maaf yang Benar dan Tulus, Ungkapkan Secara Langsung!
-
Muncul di Stranger Things 4, Kenali Metallica Melalui 5 Lagu Ini!
-
3 Tips Meningkatkan Suasana Hati dengan Mudah, Coba Dulu!
-
Rekomendasi 4 Lagu Carpenters yang Easy Listening, Dijamin Pasti Suka!
Artikel Terkait
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
-
Detik-Detik Banjir Catalonia: Upaya Penyelamatan Berlanjut Pasca Tragedi Valencia
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Liquid Blush Warna Mauve, Tampil Cantik dan Natural!
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
-
Serum dan Pelembab, 3 Produk Mengandung Buah Kiwi untuk Kecilkan Pori-Pori
-
4 Ide Outfit Kasual ala Dayeon Kep1er, Stylish Setiap Hari Tanpa Ribet!
-
Youthful Vibes! 4 OOTD Chic Ala Minnie (G)I-DLE yang Bisa Jadi Inspirasi
Terkini
-
3 Drama dan Film Korea Dibintangi Lee Min Ki Tayang 2024, Terbaru Ada Devils Stay
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Ulasan Novel Buku-Buku Loak, Bernostalgia Melalui Sastra Lama