Kaya raya? Siapa yang tidak ingin? Semua manusia di dunia ini pastilah ingin hidup kaya. Miskin? Manusia pastilah tidak menginginkan hidup miskin. Mengapa manusia ingin hidup bergelimang kekayaan? Banyak faktor yang menjadikan ingin kaya. Salah satunya ingin hidup tenang dan tidak sengsara. Ingin dihormati dan dihargai oleh orang lain.
Manusia ingin kaya dengan banyak cara. Entah dengan cara yang dibenarkan agama atau dengan cara yang salah. Bahkan cara-cara yang cenderung syirik juga dilakukan. Cara-cara penuh dosa juga dilakukan seperti halnya korupsi, menipu dan juga merampas milik orang lain. Namun, kekayaan harta tidaklah selamanya langgeng dan abadi. Sebenarnya kekayaan harta hanyalah salah satu kekayaan yang seharusnya dicari untuk beramal dan beribadah kepada Allah menurut kepercayaannya.
Menurut Syaikhul Islam Al Harawi, kekayaan yang paling tinggi ada tiga. Apa saja kekayaan tersebut? Berikut kekayaan yang paling tinggi.
Kekayaan hati adalah kekayaan yang sebenarnya. Bukan hanya kekayaan harta. Seperti sabda Rasulullah, kaya bukanlah dengan kekayaan harta yang banyak. Namun, kaya adalah kaya hati. Menurut sebagian besar orang memandang kaya ya kaya akan harta benda. Namun, jika kita mau berpikir dan bertindak menurut hati nurani maka kekayaan harta benda bukanlah segalanya.
Kaya yang sebenarnya adalah kaya hati. Bentuk kaya hati yaitu siap menerima takdir dari Allah dan bersih dari rasa bermusuhan. Menerima dengan ikhlas semua ketentuan Allah yang terjadi atas manusia. Kekayaan hati dalam bentuk bersihnya dari sebab siap menerima hukuman dan bersihnya dari permusuhan.
2. Kekayaan jiwa
Kekayaan jiwa termasuk kekayaan yang paling tinggi setelah kekayaan hati. Kekayaan jiwa yaitu keistiqamahan jiwa terhadap sesuatu yang dibencinya, keselamatannya dari bencana dan kesuciannya dari riya. Istiqamah terhadap sesuatu yang buruk dan dibenci dalam kehidupan. Kekayaan jiwa menjadikan manusia selamat dari bencana dan memiliki kesucian hati dari perasaan pamer atau riya.
3. Kekayaan iman
Kekayaan tingkatan ini memiliki tiga kategori yaitu kesaksian akan nama-Nya di dalam diri anda, senantiasa mencermati kemahautamaan-Nya dan sukses dengan keberadaan-Nya.
Berdasarkan ketiga kekayaan tersebut, semoga kita bisa mencapai tingkat minimal kekayaan hati. Syukur bisa mencapai kekayaan pada tingkatan yang ketiga di atas. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kekayaan Irjen Fadil Imran dan Anaknya Jadi Sorotan, Jabatan Kapolda Metro Jaya Terancam Copot Efek Ferdy Sambo
-
Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contoh Kekayaan Intelektual
-
Kemenkumham Nobatkan Farel Prayoga sebagai Duta Kekayaan Intelektual
-
Tahu Hadiah Lomba 17 Agustus Tak Seberapa, Nagita Slavina Langsung Beri Segepok Uang Tunai
-
Memahami Apa Itu Kekayaan Intelektual, Status Baru yang Disandang Farel Prayoga
Lifestyle
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Quality Time Nggak Harus Mahal! 5 Game HP Buat Bonding Sama Pacar
-
4 Exfoliating Pad AHA-BHA-PHA, Solusi Praktis Atasi Komedo dan Kulit Kusam
-
Gaming hingga Ngonten, 4 HP POCO RAM 8GB Termurah Mulai Rp 1 Jutaan
-
FOMO Bikin Gelisah? Temukan Kedamaian Hidup dengan Digital Detox
Terkini
-
Review Film DollHouse: Ketika Boneka Jadi Simbol Trauma yang Kelam
-
Demo Ojol 17 September: Sebagian Driver Menolak Ikut, Curiga Ditunggangi Kepentingan Politik
-
SKCK Mati Lama Bisa Diperpanjang? Ini Penjelasan Lengkap dan Ketentuannya
-
Diadaptasi dari Light Novel, Anime Victoria of Many Faces Kini Diproduksi
-
Saat Podcast Jadi Pilihan Belajar, Apa yang Hilang dari Televisi?