Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | aozora dee
Ilustrasi bayi kembar. (Unsplash/ Jamie Lee)

Bukan sebuah pemandangan aneh jika bayi dibawa jalan-jalan oleh ibunya, sang ibu akan membawa banyak barang bawaan kebutuhan bayi. Di dalam tas yang dibawa ada popok, susu, mainan, baju ganti dan perintilan lainnya yang membuat tas semakin berat.

Di Jepang, tidak ada pemandangan seperti itu. Bayi meringkuk di gendongan ibu dan ibu tidak kerepotan membawa tas besar yang penuh berisi kebutuhan bayi. Apa rahasianya? Penjelasan yang dikutip dari laman Savvy Tokyo berikut ini akan jawaban mengapa ibu-ibu bisa leluasa saat membawa bayi jalan-jalan.

1. Gendong Anak Anda

Kereta dorong adalah peralatan bayi yang memudahkan orang tua dalam membawa bayi jalan-jalan. Akan tetapi, sebetulnya itu membuat orang tua kerepotan sebab mereka harus membawa tambahan barang lain ke mana-mana.

Itulah sebabnya, para ibu di Jepang menggendong bayi mereka saat bepergian ke mana saja. Menggendong bayi juga memberikan banyak manfaat. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa detak jantung bayi akan stabil saat digendong ibunya, sehingga ia akan lebih tenang.

2. Buang Tas Popok

Popok adalah benda yang banyak makan tempat. Tidak heran jika saat bepergian, tas akan penuh oleh barang satu ini. Di Jepang, para ibu tidak perlu berkemas mempersiapkan kebutuhan bayi seperti popok, air, dan makanan ringan sebab banyak mesin penjual otomatis yang menyajikan barang-barang tersebut.

Di tempat-tempat seperti departemen store banyak terdapat ruang perawatan bayi di mana ibu bisa mengganti popok dengan tenang, menyusui dan memanaskan botol susu.

3. Sederhanakan Barang Bawaan

Jepang adalah masyarakat penganut kesederhanaan. Sosok Marie Kondo ikut berperan dalam mengubah perilaku dan gaya hidup orang Jepang. Dalam teori The Life-Changing magic of Tidying up menjelaskan bahwa hidup bahagia bisa dimulai dari langkah yang sederhana, seperti membuang baran-barang tidak terpakai dari menyimpan barang yang sesuai dengan konsep Tokimeku.

Rumah orang Jepang memang tidak besar. Rata-rata mereka tidak punya tempat untuk sesuatu yang jarang dan tidak mereka gunakan. Tapi dengan bentuk dan ukuran rumah yang mungil, fungsinya jadi lebih optimal dan membuat hidup jadi lebih lapang.

Menyederhanakan barang akan memperjelas dan menetapkan hal apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Konsep ini diterapkan oleh para ibu Jepang saat membawa bayi jalan-jalan. Dengan begitu barang bawaan mereka berisi benda-benda yang memang sangat dibutuhkan oleh bayi, bukan barang yang mungkin dibutuhkan.

Semakin sedikit barang yang dibawa, semakin mudah saat bepergian. Dan tentu saja akan semakin menyenangkan saat bermain karena bayi dan orang tua akan fokus menikmati waktu bersama tanp cemas terhadap barang bawaan.

Nah, itulah 3 pelajaran dari para ibu di Jepang saat membawa anaknya jalan-jalan. Bisa dipraktikan di Indonesia enggak, ya?

aozora dee