Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Fitria Salma
Ilustrasi berhutang (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Fenomena hutang piutang tentu sudah tak asing pada kehidupan kita sehari-hari. Tentu menolong sesama ialah hal yang hendaknya senantiasa dilakukan, termasuk memberi pinjaman kepada teman maupun saudara yang meminta bantuan.

Namun kerap kali terjadi, orang yang meminjam uang tersebut tidak memiliki itikad baik untuk membayar pada waktu yang sudah dijanjikan. Bahkan beberapa orang bersikap pura-pura lupa mengenai hutang mereka tersebut. Maka dari itu, berikut telah dijabarkan tentang 6 etika dalam berhutang.

1. Pastikan Mampu Melunasi

Ketika seseorang memegang hak orang lain, sebagai manusia yang bertanggungjawab, kita harus memiliki niat untuk mengembalikannya. Persis seperti saat kita berhutang, artinya sebelum pergi meminjam uang, kita harus yakin bahwa kita dapat melunasi uang tersebut. Jangan sampai kita meminjam uang tanpa memiliki rencana bagaimana cara mengembalikannya.

2. Tidak Memaksa

Sebenarnya tidak seorang pun di dunia ini yang ingin berhutang. Orang tentu lebih berharap memiliki cukup uang untuk kebutuhan mereka, sehingga tidak perlu susah payah mencari pinjaman. Namun meski berada di masa sulit, tidak dibenarkan untuk memaksa orang lain agar meminjami kita uang.

Sebab kita tidak pernah tau kesusahan dan kepentingan orang lain dengan uang mereka. Bisa jadi mereka hidup mereka lebih sulit dari yang kita kira. Terlebih lagi itu adalah hak mereka untuk memutuskan akan membantu kita atau tidak.

3. Membayar Hutang Segera

Salah satu etika dari berhutang lainnya yaitu  segera melunasi ketika kita telah memiliki uang yang cukup. Usahakan mengembalikan sebelum tenggat waktu yang sudah disepakati. Karena dikhawatirkan uang itu justru habis untuk keperluan tidak penting kita sendiri. Dan akhirnya justru membuat kita tidak punya uang ketika telah tiba waktu membayar.

Sebab bisa saja orang yang kita pinjami uang sedang kesusahan memenuhi kebutuhannya karena uangnya kita pinjam.

4. Membayar Walau Tidak Ditagih

Karena mengembalikan uang miliki orang lain adalah kewajiban, tentu kita harus tetap membayar meski orang yang meminjami tidak menagih. Sebab jika kita tidak mengembalikannya sama saja kita mencuri hak orang lain. Kecuali orang itu dengan ikhlas mengatakan bahwa kita tidak perlu melunasi hutang kita.

5. Tidak Marah Ketika Ditagih

Sebagai orang yang dulunya meminta belas kasihan agar dipinjami uang, bukanlah hal bijak jika kita marah saat pemilik uang menagih haknya. Karena kita telah dibantu, justru kita harus memperlakukan orang yang membantu kita dengan baik.

Bila memang saat ditagih kita belum memiliki uang, ada baiknya bila mengatakannya secara baik-baik untuk meminta kelonggaran waktu. Lantas lekas membayarnya.

6. Mengucapkan Terima kasih

Orang yang meminjami kita uang di masa-masa sulit adalah penolong bagi kita. Maka dari itu kita patut berterimakah pada sang pemberi hutang.

Baik saat menerima uang ataupun ketika mengembalikan uangnya. Ucapan terima kasih dapat disampaikan melalui kata-kata maupun dengan hadiah kecil untuk menyenangkan hati orang itu. Dengan begitu mereka tidak akan menyesal telah membantu kita.

Itu tadi ke enam etika dalam berhutang. Kalian dapat menerapkannya jika suatu saat berhutang dengan orang lain. Semoga bermanfaat!

Fitria Salma