Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Budi Prathama
Ilustrasi orang yang menyebalkan ketika minta maaf. (Pixabay/@mahbubhasan2550)

Dalam hukum apapun itu, tentu semua sepakat bahwa minta maaf kalau memang berbuat salah adalah pilihan yang terbaik. Sebenarnya tidak ada jalan lain, kecuali minta maaf kepada orang yang bersangkutan jika melakukan kesalahan kepadanya. Karena jika gak minta maaf, bisa saja masalah gak bakalan selesai dan selamanya akan membekas, ujungnya bisa saja hanya mendatangkan kebencian yang tiada henti. 

Namun meminta maaf itu sebenarnya bukan perkara mudah, bisa saja dilanda perasaan cemas, takut gak dimaafkan, dan pikiran-pikiran negatif yang lain. Selain itu, justru ada juga orang kalau minta maaf kadang kala hanya nyebelin. Mengutip dari akun instagram @mudahbergaul, berikut ini setidaknya ada empat contoh orang yang nyebelin pas minta maaf. 

1. Minta maaf pake tameng alias lebay dan baper

“Ya maaf, baperan amat...”“Yaudah iya maaf deh, lebay amat gitu doang...” 

Contoh maaf yang kek gini terkesan main-main dan gak ikhlas. Lagian juga minta maaf yang dilakukan karena selalu sengaja buat kesalahan, lalu minta maaf. Kemudian buat kesalahan, dan minta maaf lagi. Dan itu terus yang dilakukan. Artinya seakan membercandai orang lain untuk berbuat kesalahan kepadanya, kemudian meminta maaf dengan seenaknya saja. Emangnya lho pikir hati itu sekeras batu? 

2. Minta maaf pake pembelaan 

“Ya maaf, abisnya lo juga  sih yang blablabla...” “Iya maaf, makanya lho juga jangan blablabla...” 

Minta maaf yang semacam ini seakan mengembalikan kesalahan kepada orang yang ingin dimintamaafin. Memakai logika sebab akibat, bahwa ia tidak bakalan melakukan kesalahan kalau bukan orang lain yang lebih dulu atau karena dialah yang menjadi penyebab utamanya. Artinya ini sama saja ingin menjauh dari kesalahan tersebut. 

3. Minta maaf pake ngancem 

“Yaudah nih aku minta maaf sama lho. Puas? Mau apa lagi?” 

Lagi-lagi memperlihatkan kondisi yang sama, cara minta maaf yang terkesan kurang ikhlas. Minta maaf namun ujungnya juga memberikan kesan tidak positif atau kesan terpaksa, sehingga ini membuat saja orang yang dimintamaafin malah bingung dan bertambah beban pikirannya. 

4. Minta maaf pake tameng bercanda

“Ya maaf, namanya juga bercanda...” “Ya sorry, kan saya cuma bercanda...” 

Sama saja cara minta maaf yang disebutkan sebelumnya, semuanya terkesan kurang ikhlas. Cara minta maaf seperti ini terkesan terlalu menganggap remeh suatu masalah, hanya menganggap masalah hanyalah candaan dan bisa dilakukan dengan seenaknya. Makanya, cara minta maafnya pun selalu memakai tameng candaan. Meskipun sudah nyatanya melakukan kesalahan, tetapi selalu saja dianggap sepele dan hanya dijadikan sebagai candaan semata. 

Nah, itulah empat contoh orang yang nyebelin ketika minta maaf. Harusnya minta maaf bisa menjadi sarana buat berdamai, bukan hanya sekedar formalitas saja. Kemudian kesalahan tidaklah boleh dianggap enteng dan dijadikan bahan candaan, hanya karena dalih dengan mudah minta maaf lantas membuat mudah melakukan kesalahan. Pikiran seperti itu hanyalah logika sempit saja. 

Budi Prathama