Banyak orang yang mengatakan bahwa teori itu lebih mudah daripada praktik. Pernyataan ini nyatanya kerap kita rasakan benar adanya. Ada berbagai hal yang sering kali lebih mudah kita lakukan kepada orang lain dibandingkan jika kita mempraktikkannya sendiri, seperti misalnya beberapa hal berikut ini:
1. Mengoreksi diri
Ibarat pepatah ‘semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak’, tak jarang seseorang lebih peka dalam melihat kesalahan orang lain daripada mengoreksi kesalahannya sendiri. Bahkan, ada pula orang yang senang mencari-cari kekurangan dan kesalahan dalam diri orang lain, padahal masih ada begitu banyak hal yang harus ia perbaiki dari dirinya sendiri.
Karena itu, penting bagi kita untuk introspeksi diri. Ketika kita melihat kekurangan dalam diri orang lain, hal itu semestinya dapat menjadi kesempatan untuk kita berkaca ke dalam diri kita sendiri.
Jika ternyata kita menemukan bahwa kita sendiri tidak luput dari kesalahan, maka hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah berusaha memperbaiki diri. Dengan begitu, kita tidak akan disibukkan dengan mencari-cari kesalahan orang lain.
2. Menyemangati diri
Kita lebih pandai menyemangati orang lain yang sedang patah semangat dibanding menyemangati diri sendiri ketika sedang terpuruk. Bahkan, tak jarang kita menyadari bahwa kalimat-kalimat penyemangat yang terlontar dari mulut kita untuk seseorang ternyata lebih sulit ketika kita berusaha mempraktikkannya sendiri.
3. Mempraktikkan nasihat yang kita berikan kepada orang lain
Ketika teman atau sahabat kita mengalami suatu permasalahan, ada kalanya kita memberikan saran atau nasihat. Namun, saat kita berhadapan dengan masalah yang sama, tak jarang kita justru merasa kesulitan untuk menerapkan saran atau nasihat yang pernah kita berikan kepada orang lain.
Demikian tiga hal yang sulit dilakukan pada diri sendiri. Tentu saja, hal tersebut menunjukkan bahwa sama seperti ketika kita mengoreksi, memberi nasihat atau berusaha menasihati orang lain, kita juga membutuhkan orang lain yang melakukan semua hal tersebut untuk kita. Itulah yang membuktikan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa sesamanya.
Baca Juga
-
Wajib Tahu! Ini 3 Alasan Pentingnya Riset bagi Penulis
-
Selamat! Go Ayano dan Yui Sakuma Umumkan Pernikahan Mereka
-
Selamat! Keita Machida Resmi Menikah dengan Aktris Korea-Jepang Hyunri
-
4 Manfaat Membuat Kerangka Karangan dalam Kegiatan Menulis
-
NiziU Nyanyikan Lagu Tema Film Animasi 'Doraemon: Nobita's Sky Utopia'
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Seni Mencintai Diri Sendiri, Rahasia untuk Sembuhkan Luka Batin
-
Kenali dan Hargai Diri Sendiri Lewat Buku Bertajuk Kita Juga Perlu Resah
-
Anies Baswedan Bawa Istilah "Lucky Vicky" ke Publik: Kiat Tetap Positif di Situasi Sulit
-
Ulasan Buku Selesai dengan Diri Sendiri, Berdamai dengan Takdir
-
Tanda-Tanda Kurang Percaya Diri dan Cara Mengatasinya untuk Mengembangkan Potensi Diri
Lifestyle
-
4 Rekomendasi Liquid Blush Warna Mauve, Tampil Cantik dan Natural!
-
Sontek 4 Look OOTD Modern ala Sophia KATSEYE, Biar Gaya Hangout Makin Kece!
-
Serum dan Pelembab, 3 Produk Mengandung Buah Kiwi untuk Kecilkan Pori-Pori
-
4 Ide Outfit Kasual ala Dayeon Kep1er, Stylish Setiap Hari Tanpa Ribet!
-
Youthful Vibes! 4 OOTD Chic Ala Minnie (G)I-DLE yang Bisa Jadi Inspirasi
Terkini
-
Mengemis Digital di TikTok: Ketika Harga Diri Menjadi Komoditas
-
Pedri Beberkan Beda Barcelona Era Hansi Flick dan Xavi Hernandez soal Sanksi Pemain Telat
-
Masuk Grup Neraka Piala Asia U-20 2025, Indonesia Perlu Tambah Pemain Naturalisasi?
-
Sinopsis Citadel: Honey Bunny, Series Terbaru Varun Dhawan di Prime Video
-
4 Rekomendasi Film yang Dibintangi Dakota Fanning, Terbaru Ada The Watchers