Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ismi Faizah
Ilustrasi Remaja. (pexels.com/@max-fischer)

Pacaran seolah sudah lumrah bagi para remaja di negara kita. Padahal jika dinilai baik atau buruk, efek negatifnya jauh lebih banyak. Tak terhitung lagi berapa banyak remaja yang terjebak pergaulan bebas dikarenakan beberapa faktor mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekitar, teman dan lain-lain. 

Oleh karena itu, penting bagi kita mewanti-wanti mereka bahaya pergaulan bebas seperti pacaran melebihi batas norma-norma baik dari segi agama, masyarakat serta konsekuensi yang harus diterima jika melanggar aturan. 

Nah, dibanding menjalin asmara saat masih berstatus pelajar ada baiknya memilih menjadi jomblowan jomblowati. Mau tahu akibatnya jika kalian memilih jadi jomblo? Simak sampai habis.

1. Lebih Fokus Prestasi 

Bayangkan jika kalian memiliki pacar, waktu belajar kalian tentu terbagi antara harus chattingan dengan kekasih juga mengerjakan pelajaran. Fokus yang terbelah ini bisa berdampak pada penurunan kinerja otak. Memang ada orang yang bisa fokus mengerjakan dua hal sekaligus namun tidak semua karena kebanyakan pasti keteteran dan tidak kelar-kelar. 

Berbeda saat kalian hanya sibuk belajar dengan benar. Fokus pada apa yang kalian kerjakan tanpa terganggu seseorang yang marah-marah jika terlalu lama kalian abaikan chat serta panggilannya. Wah lebih enak bukan bila gangguan sepele seperti itu tidak ada. 

Alasan lain seseorang ingin memiliki tambatan hati adalah sebagai penyemangat. Ingat jangan pernah menggantungkan apapun pada orang lain termasuk energi semangat yang seharusnya bisa kalian dapatkan dari diri sendiri.  

2. Terhindar dari Seks Pra Nikah 

Makhluk berbeda gender lelaki dan perempuan, saling tertarik satu sama lain, jatuh cinta dan mengikat diri dalam jalinan kasih bukan di waktu yang tepat sering berdua-duaan, godaannya sangat besar. Apalagi anak remaja rentan dengan rasa penasaran dan ingin coba-coba. Sekali terjerembap semua tak bisa kembali lagi seperti sediakala.

Sudah tak terhitung dengan jari kasus pelajar berbadan dua diluar pernikahan karena termakan hasutan kekasih tanpa berpikir panjang resiko yang akan dihadapi. Jangan sampai membiarkan diri menjadi korban rayuan, janji manis yang mengatasnamakan cinta. 

Jatuh cinta adalah fitrah manusia. Lelaki tertarik pada perempuan dan sebaliknya. Bisa merasakan perasaan mencintai terhadap lawan jenis harus bersyukur artinya masih normal. Namun, perlu memahami ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar dalam berinteraksi dengan lawan jenis yang belum halal bagi kalian.

Menjomblo saat masih berstatus sebagai pelajar bisa menghindarkan kalian dari hal-hal negatif akibat pacaran. Walau terkadang dibilang kuno oleh kawan-kawan, jangan diambil hati yang terpenting fokus mencapai apa yang kalian cita-citakan maka cinta yang berkelas akan menghampiri pada waktu yang tepat. 

3. Bebas Berekspresi

Menjalin ikatan cinta dengan seseorang belum tentu dapat membuat kalian sepenuhnya menjadi diri sendiri. Ada beberapa orang yang memiliki sifat suka mendominasi pasangan. Memaksa agar sang kekasih menjadi seperti ekspektasi mereka. Cemburu berlebihan hingga mengatur semua tingkah laku dan perbuatan kalian.

Sangat disayangkan jika sampai berat hati pergi dari seseorang dengan sifat tersebut hanya karena merasa cinta. Gerak kalian terbatasi sehingga tidak leluasa menjadi diri kalian sendiri. Mengekspresikan diri penting untuk membuat kalian bergairah menjalani hari-hari serta menemukan minat dan bakat kalian tanpa harus berdebat dengan seseorang yang tidak mendukung kalian melakukan sesuatu yang tidak mereka suka.

4. Jauh dari Galau Tak Bermanfaat 

Ada kisah asmara yang meluap-luap pasti juga diringi dengan adanya hubungan yang langgeng atau malah putus cinta. Setelah kenangan panjang yang diukir harus kandas, kegalauan pun menerpa. Makan tak enak, minum apalagi. Pikiran tertuju pada satu titik, pujaan hati yang kini tak lagi menemani. Banyak pelajar yang aslinya pandai tapi karena terkena virus patah hati berimbas pada nilai-nilai mata pelajarannya menjadi anjlok. 

Bila rasa yang kalian miliki terhadap lawan jenis hanya terpendam dalam hati syukur-syukur diucap dalam doa, galau bukan suatu masalah serius sebab kalian tak memiliki kenangan romantis yang dihabiskan berdua.

5. Tidak Terkena Masalah yang Tak Penting 

Bertengkar kerap mewarnai hubungan. Apalagi masih tergolong anak muda yang berdarah panas. Sedikit terpancing emosi langsung meledak. Masa muda adalah masa pencarian jati diri. Terkadang cinta yang kalian rasakan hanya sepotong kecil ujian bagi perasaan, cinta monyet kurang komitmen sering berganti-ganti. Kenyataannya kemungkinan sangat kecil orang yang menjadi kekasih kalian di masa sekolah akan menjadi pasangan kalian di masa depan.

Daripada menambah beban pikiran dengan cinta yang masih belum pasti, belum lagi jika si pacar berkhianat, menghadapi kecemburuan, jauh lebih baik membebaskan diri dari permasalahan yang tidak seharusnya kalian tanggung pada usia yang seharusnya dihabiskan dengan menambah wawasan demi masa depan kalian. 

Itulah kelima akibat baik jika kalian memilih menjadi jomblo berkelas pada usia sekolah. Belajar yang giat, jalin pertemanan seluas-luasnya dengan tetap mematuhi garis norma yang ada. Jangan risau perihal pasangan hidup sebab semua yang berjalan dijalur Tuhan akan menemukan kebahagiaan pada waktu yang tepat. 

Video yang mungkin Anda suka

Ismi Faizah