Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | A Saeful Ahmad
Ilustrasi wanita memasak di dekat keluarganya (Pexels/Elina Fairytale)

Gender bias di masyarakat sering kali terjadi pada lingkungan keluarga, di mana peran dan tugas berbeda-beda antara laki-laki dan perempuan. Hal ini berpengaruh pada pola pikir anak yang akan menganggap perempuan dan laki-laki memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam keluarga.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membangun kesadaran dan mengajarkan anak-anak tentang kesetaraan gender sejak dini. Orang tua harus memahami bahwa anak-anak mereka adalah manusia yang mampu melakukan hal-hal yang sama, tidak tergantung pada gender mereka.

BACA JUGA: Mudik Bareng Si Kecil? Ini 5 Tips agar Mudik Kamu Aman dan Nyaman

Menumbuhkan Kesetaraan Gender di Keluarga dengan Contoh Nyata

Ilustrasi ayah dan anak laki-laki yang sedang membersihkan rumah (Pexels/Gustavo Fring)

Orang tua dapat menanamkan kesetaraan gender dengan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, laki-laki dan perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, atau membersihkan rumah.

Demikian pula, anak laki-laki dan perempuan harus diberikan kesempatan yang sama untuk mengejar impian mereka tanpa dibatasi oleh gender mereka. Orang tua harus memastikan bahwa mereka tidak mengucilkan atau menekan minat anak mereka karena stereotip gender yang melekat pada mereka. Dengan cara ini, orang tua dapat membantu anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi orang yang menghargai kesetaraan dan toleransi di masyarakat.

Mengajarkan Toleransi dan Menghargai Perbedaan di Keluarga

ilustrasi keluarga bahagia duduk di sofa (Pexels/August de Richelieu)

Selain kesetaraan gender, orang tua juga harus mengajarkan anak-anak tentang toleransi dan menghargai perbedaan. Keluarga bisa memiliki latar belakang budaya, agama, atau ras yang berbeda-beda, namun hal tersebut tidak boleh menjadi penghalang untuk saling menghargai dan memahami satu sama lain.

Orang tua dapat membuka diskusi terbuka tentang perbedaan ini dengan anak-anak mereka dan menunjukkan contoh nyata dengan menghadiri acara-acara atau kegiatan yang berbeda-beda latar belakang tersebut. Dalam situasi seperti ini, anak-anak akan belajar untuk menghormati orang lain dan tidak melakukan diskriminasi karena perbedaan yang ada.

Kesimpulannya, kesetaraan gender dan toleransi dalam keluarga sangat penting dalam membentuk perilaku anak-anak di masa depan. Orang tua harus membangun kesadaran anak-anak tentang pentingnya kesetaraan dan toleransi, serta memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, anak-anak akan belajar untuk menjadi individu yang menghargai perbedaan dan memperjuangkan kesetaraan gender di masyarakat.

A Saeful Ahmad