Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | thiara chairun nisa
Ilustrasi berbisnis (Unsplash/Patrick Tomasso)

Sebagai pemula, menjadi host live butuh penyesuaian dalam memperkenalkan brandnya. Selain mempelajari produk, kamu juga perlu mempelajari platform yang digunakan untuk melakukan live selling.

Hal yang paling rawan terjadi ketika baru memulai adalah melakukan pelanggaran. Tak jarang, pelanggaran yang dilakukan ini membuat traffic penjualan olshopmu merosot. Jadi, simak 5 hal yang memicunya di bawah ini, ya.

1. Tidak ada interaksi

Wajar jika kamu yang baru memulai mungkin merasa canggung dan bingung harus mengatakan apa. Ada sebagian juga yang pada akhirnya stuck bahkan berkeringat dingin sakin merasa gugup. Karenanya, tak jarang kamu pun meninggalkan layar siaran live yang masih berlangsung.

Perlu diketahui, mendiamkan sesi live tanpa interaksi apa pun dapat memicu pelanggaran di beberapa marketplace, terutama Shopee. Platform satu ini memiliki rentan waktu tertentu sampai muncul pop up yang mengatakan bahwa kamu melakukan pelanggaran.

2. Menyebut marketplace lain

Tentu saja, kini terdapat banyak marketplace yang menjadi tempat bertransaksi secara online. Demi meningkatkan peluang yang lebih luas, olshopmu sendiri mungkin membuka toko juga di beberapa e-commerce sekaligus.

Hal ini bagus, tetapi kamu perlu berhati-hati ketika tengah melakukan live selling. Usahakan jangan menyebutkan sebuah nama e-commerce bahkan yang sedang kamu gunakan live sekalipun. Ini mencegah kalau-kalau tanpa sadar kamu menyebut e-commerce yang sama ketika melakukan live di marketplace lain.

3. Menyebut media sosial

Wajar jika kamu ingin mempromosikan juga akun sosmed olshopmu ke para pengguna di marketplace. Sayangnya, hal itu memicu pelanggaran hampir di seluruh e-commerce.

Hati-hati, ya, ketika melakukan pelanggaran, biasanya tokomu di-blacklist sementara dari marketplace. Hal buruk dapat berupa pengunjung yang tiba-tiba berkurang, penonton live yang sedikit, hingga penangguhan akun sementara.

4. Suara bising

Tiktok Seller Center, misalnya, di platform ini sangat rawan terjadi pelanggaran ketika suasana live kurang kondusif. Suara bising di luar ucapan host dianggap mengganggu keberlangsungan live. Suara-suara bising tersebut contohnya seperti suasana rumah yang ramai, anak kecil yang menangis, hingga knalpot kendaraan.

Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menggunakan microphone saat melakukan live selling. Usahakan cari microphone dengan kualitas terbaik agar suaramu terdengar mendominasi.

5. Mengajak transaksi di luar marketplace

Demi kenyamanan bertransaksi, terkadang kamu perlu melakukan diskusi lebih dengan calon pembeli diluar marketplace. Hal ini bisa disebabkan oleh permintaan konsumen sendiri, atau penawaran kerjasama yang datang.

Pelanggaran yang satu ini bisa terdeteksi ketika kamu menyebut kata-kata tertentu seperti 'chat', aplikasi 'WhatsApp', bahkan singkatan 'WA' sekalipun. Siaran langsung biasanya akan berakhir dengan sendirinya karena ditutup oleh pihak e-commerce.

Dari kelima sebab pelanggaran di atas, mana yang menurutmu terasa tidak adil? Setiap e-commerce tentu memiliki aturan dan alasannya sendiri dalam menetapkan syarat ketentuan. Tinggal kita cerdas menyesuaikan dan bijak menjalankan olshop. Semangat!

thiara chairun nisa