Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi perceraian (freepik.com/rawpixel.com)

Ada berbagai alasan yang menjadi pemicu terjadinya perceraian dalam rumah tangga, seperti masalah finansial, perselingkuhan, hilangnya komitmen, hingga kekerasan. Bagi pasangan yang telah resmi bercerai, mungkin akan merasa lega karena terlepas dari belenggu derita dan bisa menjalani hidup baru dengan bebas.

Akan tetapi, permasalahan setelah perceraian pasti akan datang menghantui sang anak karena merasa keluarganya sudah tidak lagi sempurna. Sehingga hal ini bisa memicu perubahan psikologis anak yang bersifat negatif.

Nah diartikel kali ini kita akan membahas tentang dampak negatif perceraian orang tua terhadap anak. Melansir dari American Academy of Pediatrics dan Journal of Clinical & Medical Genomics, berikut lima diantaranya.

1. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial

Anak-anak yang dahulunya suka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar bisa berubah secara tiba-tiba menjadi pemalu atau pendiam sebagai dampak perceraian orang tuanya. Kondisi ini juga dapat menurunkan kepercayaan diri dan rasa takut untuk melakukan kontak fisik dengan orang lain.

2. Mengalami Kecemasan

Pada anak berusia 6-9 tahun yang menjadi korban perceraian dari orang tua, berpotensi mengalami kecemasan yang ditandai dengan sifat manja berlebihan. Anak mungkin terus-terusan menangis, merengek, dan menanyakan dimana keberadaan salah satu orang tuanya. 

3. Depresi

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga memiliki kemungkinan terkena depresi akibat perceraian dari orang tuanya. Sebagian anak bahkan juga berisiko melakukan ancaman atau percobaan bunuh diri.

Meski dapat dialami oleh anak-anak di usia berapa pun, namun penelitian mengungkapkan bahwa depresi lebih sering terjadi pada anak berusia 11 tahun ke atas. Selain itu, kondisi ini juga lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan.

4. Gangguan Perilaku

Anak-anak broken home juga lebih rentan mengalami kenakalan remaja atau gangguan perilaku yang negatif, seperti penyalahgunaan alkohol, narkotika, perilaku agresif, hingga seks bebas yang berbahaya.

Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya perhatian yang seharusnya didapat dari orang tua. Sehingga mereka berusaha untuk mendapatkan perhatian tersebut dari lingkungan sekitarnya, meskipun harus dengan cara yang salah.

5. Mengalami Trust Issue

Menurut sebuah studi dalam jurnal International E-journal of Advances in Social Sciences menunjukkan bahwa perceraian orangtua akan menurunkan tingkat kepercayaan anak terhadap orang lain.

Mereka akan merasa selalu dibohongi dan penuh dengan rasa curiga. Akibatnya, anak akan lebih sulit menjalin hubungan dengan orang lain. Baik sebagai teman ataupun seorang pasangan.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat mengajak anak untuk menceritakan setiap hal yang dia alami, sehingga anak tetap merasakan perhatian dari orang tuanya.

Selain itu Anda perlu memahami cara anak menyesuaikan diri dengan perubahan pasca perceraian. Jika Anda merasa kewalahan ketika menghadapinya, cobalah untuk meminta bantuan orang kepercayaan atau para ahli seperti psikolog.

Itulah tadi pembahasan tentang lima dampak negatif perceraian orang tua terhadap anak, semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz