Ketika melihat kehidupan orang lain yang tampak bahagia atau karier teman yang tampak sudah sangat settle terkadang timbul perasaan minder kalau kehidupanmu tidak ada apa-apanya. Perasaan insecure seperti ini memang sangat menyiksa, dan bila terus berlanjut bisa berakibat pada penurunan kualitas hidup.
Namun, sadarkah kamu jika perasaan insecure yang terjadi mampu dikelola dengan baik justru bisa membalikkan keadaan, lho. Berikut akan dikemukakan kenapa insecure sebenarnya gak selamanya buruk dan ternyata bisa menguntungkan. Buat yang penasaran, baca terus, ya!
1. Bahan evaluasi untuk perubahan lebih baik
Semua orang pasti pernah merasa insecure dalam hidupnya. Karena itu, gak perlu terlalu risau jika timbul perasaan malu atau minder. Yang terpenting bukan pada perasaan insecure itu sendiri, melainkan bagaimana kamu menyikapi dengan bijak.
Ketika perasaan insecure itu timbul cobalah dijadikan bahan evaluasi. Hal-hal apa saja yang diperlukan untuk berbenah diri menjadi lebih baik.
Misalnya saja, kamu merasa minder saat diminta untuk presentasi di kantor. Daripada terus meratapi diri karena sifatmu yang pemalu, mending lakukan aksi dengan berlatih agar bisa mahir dalam presentasi. Jika konsisten berlatih pasti lambat laun akan mahir public speaking.
2. Memantik semangat untuk bekerja lebih giat
Merasa malu dengan kehidupan yang begini-begini saja justru dapat menjadi keuntungan tersendiri, lho. Hal ini dapat kamu jadikan pemantik semangat agar bekerja lebih giat lagi.
Sebagai contoh, kondisi finansial yang masih berantakan. Sangatlah manusiawi ketika melihat orang lain tampak berkecukupan kamu ingin memiliki kenyamanan yang sama.
Keinginan ini jika diolah dengan benar, maka bisa mendorong tindakan-tindakan positif. Misalnya, yang tadinya boros jadi hemat sehingga bisa menabung dan berinvestasi. Yang tadinya malas-malasan sekarang jadi getol cari penghasilan tambahan. Kalau ini dilakukan secara kontinu, maka kondisi finansialmu pasti akan aman.
3. Memunculkan potensi yang selama ini terpendam
Setiap orang pasti memiliki plus minus masing-masing. Perasaan minder dengan prestasi atau kemampuan orang lain bisa menguntungkan apabila kamu memanfaatkannya dengan baik.
Dari perasaan insecure ini akan mendorongmu untuk lebih mengenal diri sendiri dan berusaha menggali potensi yang menjadi kekuatanmu. Bukan gak mungkin akan muncul potensi terpendam yang selama ini gak kamu sadari.
Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa hal buruk pun bila disikapi dengan tepat malah akan berbalik jadi keuntungan. Oleh sebab itu, pastikan kamu mampu menyikapi insecure dengan bijak, ya.
Baca Juga
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR
-
Sejarah Baru! ATEEZ Jadi K-Pop Artist Ketiga dengan Album No. 1 Billboard
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Nantikan! Ji Seung Hyun dan Jung Hye Sung Siap Menghibur di Film Aksi Komedi Baru
Artikel Terkait
-
Kocak Banget, Obrolan Aldi Taher dengan Presenter Bikin Bengong: Saya Juga Bingung Mba Jujur Mba
-
4 Sikap Ini Harus Kamu Hindari Kalau Tak Ingin Mengundang Konflik di Kantor
-
5 Alasan Seseorang Bersikap Dingin pada Pasangan, Ada Masalah atau Kecewa?
-
Momen Desta Dapat Dukungan Anak dan Istri Saat Tanding Tenis: Natasha Rizky Dianggap Tidak Ada
-
4 Keuntungan Selalu Menjaga Perkataan dan Perbuatan, Hidup Minim Drama!
Lifestyle
-
Trik Terbaru Nonton YouTube di iPhone Lawas, Ternyata Masih Mulus
-
HP Envy x360 14-fa0888AU, Laptop Stylish yang Tangguh untuk Sehari-hari
-
4 Ide OOTD Minimalis ala Kim Dayeon Kep1er, Bisa Disontek untuk Daily Look!
-
4 Padu Padan Chic Style ala Choo Young Woo, Gampang Ditiru untuk Sehari-hari
-
Buat Ngantor Sampai Nongkrong, Intip 4 Tampilan Stylish dan Elegan ala Seol In Ah!
Terkini
-
Ulasan Novel Marbel Hall Murders: Pembunuhan Keluarga dalam Naskah Misterius
-
Wataru Endo Ingin Jepang Jadi Tim Terkuat, Langkah Indonesia Makin Berat?
-
Son Suk Ku Bahas Peluang Nine Puzzles 2 Usai Jadi Drakor Terpopuler
-
Nilai Nomor Sekian! Yang Penting Tetap Waras dan Tugas Kelar, Setuju?
-
Transformasi Pola Komunikasi Keluarga dari Telepon Rumah ke Chat dan Video Call