Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Wahyu Astungkara
Ilustrasi kelekatan yang tidak tergantikan ole AI (Freepik/katemangostar)

Di era semakin instan dengan kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI), ada kekhawatiran bahwa mesin cerdas ini akan menggantikan peran manusia dalam berbagai bidang. Namun, ada beberapa keterampilan yang hanya menjadi milik manusia. Berdasarkan ulasan Penrose, R. The Emotion AI Revolution: Will Machines Ever Really Understand Human Feelings? Forbes.com pembaca akan disuguhkan tujuh jenis keterampilan yang dimaksud.

1. Empati 

Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain, serta merespons dengan empati, adalah salah satu keterampilan yang hanya dimiliki manusia. Meskipun AI dapat menganalisis data emosional, kepekaan yang mendalam dan pemahaman konteks yang kompleks tetap menjadi domain manusia.

2. Kreativitas

Kemampuan manusia untuk berimajinasi, berinovasi, dan menghasilkan karya seni serta solusi yang unik adalah sesuatu yang sulit ditiru oleh AI. Kreativitas melibatkan aspek emosional, estetika, dan pemikiran non-linear yang masih menjadi kekuatan nalar manusia.

3. Kemampuan Beradaptasi

Dalam menghadapi situasi yang tidak terduga dan berubah dengan cepat, manusia memiliki keunggulan dan kemampuan beradaptasi. AI terbatas pada pemrograman yang telah diberikan, sementara manusia bisa belajar, berubah, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dengan cepat.

4. Komunikasi Antarbudaya

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan kepekaan terhadap budaya, bahasa, dan norma-norma sosial tertentu adalah sesuatu yang hanya dapat dilakukan manusia. AI memang bisa menerjemahkan beragam bahasa, tetapi tidak memiliki kemampuan memahami konteks budaya, kelekatan, kekhasan bahkan rasa.

5. Moral dan Etika 

Kemampuan manusia untuk membangun dan mentransfer nilai-nilai moral, etika, dan konsekuensi sosial dalam pengambilan keputusan adalah sesuatu yang rumit. AI memang bisa memproses data dan mencari solusi berdasarkan parameter yang ditetapkan, tetapi mempertimbangkan implikasi etis dari keputusan tersebut adalah peran yang melibatkan nilai-nilai dan penalaran manusia.

6. Keterampilan Leadership 

Kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan memimpin orang lain adalah karakteristik kepemimpinan yang esensial. Memahami dinamika sosial dan emosi manusia, serta membangun hubungan dan kepercayaan, adalah hal yang sulit ditiru oleh AI.

7. Intuisi dan Insting

Kemampuan manusia untuk membuat keputusan berdasarkan intuisi dan insting merupakan keterampilan unik. Meskipun AI bisa membantu manusia menganalisis data secara akurat, kemampuan manusia untuk merasakan dan memahami konteks secara mendalam, serta mengandalkan perasaan dan naluri, memberikan keunggulan yang tak tergantikan.

Memang, kehadiran AI memberikan banyak manfaat dan kemajuan yang luar biasa. Namun, ada keterampilan-keterampilan yang tidak bisa tergantikan oleh AI. Ketika kita memanfaatkan teknologi dengan bijak demi memperkuat keterampilan ini, kita dapat menciptakan sinergi antara manusia dan AI untuk mencapai kemajuan.

Wahyu Astungkara