Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz
ilustrasi humblebrag (freepik.com/nakaridore)

Istilah humblebrag mengacu pada perilaku seseorang yang suka memamerkan sesuatu namun dibalut dengan kerendahan hati. Dalam bahasa sederhananya, humblebrag disebut juga dengan merendah untuk meroket. Ciri-ciri utama pada orang yang melakukan humblebrag ini, yaitu berusaha untuk menampilkan kesan sedih, mengeluh, dan merendahkan dirinya. Barulah setelah itu dia menunjukkan sisi pamer dengan cara terselubung.

Perilaku ini banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari, misalnya lingkungan sekolah, pekerjaan, pertemanan, hingga tempat tinggal sekalipun, seperti dilansir pada laman Psychology Today.

Beberapa contoh ucapan dalam perilaku humblebrag yang sering kita temukan, yaitu:

1. aku tidak belajar untuk ujian hari ini, tapi kok nilaiku bisa 100 ya

2. Sedih rasanya uang bulananku sudah habis karena membeli smartphone edisi terbaru

3. Kenapa orang-orang selalu menganggapku cantik, padahal wajahku biasa saja

4. Kenapa ya aku selalu dijadikan pemimpin, padahal aku tidak bisa bekerja dengan baik

Meski terlihat seperti orang yang rendah hati, perilaku humblebrag justru dibenci oleh banyak orang. Dimana orang lain akan memandang kamu sebagai pribadi yang sombong. Lantas, Mengapa ada orang yang masih melakukan humblebrag?

Menurut sebuah studi dari Journal of Personality and Social Psychology, ada lima alasan yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku negatif tersebut, yakni mencari perhatian dari orang-orang disekitarnya, ingin menbuat orang lain terkesan, keinginan untuk dihormati oleh orang lain secara berlebihan, menjadikan humblebrag sebagai promosi diri, dan kemauan untuk dipandang positif oleh orang lain.

Untuk menghindari perilaku humblebrag ini, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan. Melansir dari laman Health Harvard, berikut tiga di antaranya.

1. Meningkatkan Empati

Seseorang yang memiliki empati rendah tidak mampu menghargai perasaan orang lain. Dia justru akan terus menganggap dirinya lebih penting dan haus akan validasi meski orang lain membencinya.

BACA JUGA: Jangan Sembarangan! Segera Lakukan 7 Langkah Ini Jika Helm Basah karena Hujan

Untuk itu, kamu perlu meningkatkan empati dengan memikirkan terlebih dahulu dampak yang bisa ditimbulkan sebelum kamu berbicara. Selain itu, empati juga dapat membuatmu lebih terhubung dengan orang lain, baik secara pikiran maupun perasaan.

2. Menjadi Apa Adanya

Terkadang kita sering menjumpai orang-orang yang merasa tidak enakan untuk mengutarakan isi hatinya, termasuk dalam hal pencapaian. Perilaku seperti ini sebaiknya dihindari dan mulailah menjadi orang yang apa adanya. Jika memang kamu ingin mengutarakan keberhasilanmu pada orang lain, maka sampaikanlah dengan sebagaimana mestinya tanpa harus merendahkan diri terlebih dahulu.

Apalagi jika orang-orang terdekat memang sudah mengetahui setiap potensi ataupun keberhasilan yang telah kamu raih. Maka tidak ada alasan bagimu untuk melakukan hal tersebut.

3. Membedakan Antara Pamer dan Apresiasi

Pamer dan apresiasi memiliki makna yang berbeda. Jika kamu ingin mengutarakan pencapaianmu pada orang lain sebagai hasil kerja keras selama ini, maka hal itu tergolong apresiasi diri dan sah-sah saja bagimu untuk melakukan hal tersebut.

Akan tetapi, jika apresiasi tersebut kamu balut dengan pamer yang terselubung, maka orang-orang justru akan menilaimu dari sisi yang negatif.

Itulah tadi pembahasan tentang tiga cara menghindari perilaku humblebrag agar kamu tidak dibenci orang lain, semoga bermanfaat!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Winka Orlando Saputra, S.Tr.Gz