Scroll untuk membaca artikel
Aulia Hafisa | Wahyu Astungkara
Ilustrasi interaksi anak dan orang tuanya (Freepik/assumption111)

Perlu diketahui bahwa bahasa yang digunakan ketika berinteraksi dengan anak memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan mereka. Bahasa positif dinilai bisa menciptakan lingkungan yang aman, memperkuat ikatan emosional, dan membentuk perilaku positif pada anak.

Mari disimak tujuh bahasa positif yang bisa digunakan orang tua untuk menciptakan suasana pengasuhan yang lebih sehat dan mengembangkan perilaku positif.

1. Bahasa Pujian

Memberikan pujian dengan tulus dan spesifik ketika anak melakukan sesuatu dengan baik akan meningkatkan kepercayaan diri mereka. Misalnya, mengatakan "Hebat sekali cara kamu menyelesaikan tugas ini dengan teliti!" akan membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk berkembang lebih baik.

2. Bahasa Pembangkit Semangat

Menggunakan kata-kata yang membangkitkan semangat dan dorongan akan membantu anak mengatasi rintangan dan tantangan dengan lebih baik. "Aku percaya kamu pasti bisa menyelesaikan ujian dengan baik" akan membantu anak merasa didukung dan lebih percaya diri.

3. Bahasa Bersyukur

Mengajarkan anak untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan bersyukur akan membantu mereka memahami pentingnya menghargai apa yang dimiliki dan apa yang diberikan oleh orang lain. Contohnya, mengatakan "Terima kasih sudah membantu membersihkan meja, ini sangat membantu ibu" akan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri anak.

4. Bahasa Permintaan

Ketika ingin meminta anak melakukan sesuatu, gunakan bahasa yang jelas dan positif. Alih-alih mengatakan "Jangan bermain di depan televisi," katakanlah "Tolong bermain di tempat yang lebih aman, seperti di ruang tamu."

5. Bahasa Empati

Menunjukkan empati dalam berbicara dengan anak akan membantu mereka merasa dipahami dan dihargai. Misalnya, "Aku tahu kamu merasa kesal karena harus menunggu lama di toko, tetapi ini adalah bagian dari belanja yang harus kita lakukan."

6. Bahasa Peningkatan Diri

Dorong anak untuk terus belajar dan berkembang dengan bahasa yang positif. Contohnya, "Ayo kita belajar bersama bagaimana cara menyelesaikan soal matematika ini" akan membantu anak melihat pembelajaran sebagai sesuatu yang menarik dan positif.

7. Bahasa Maaf

Mengajarkan anak untuk meminta maaf dan memberi maaf adalah aspek penting dalam pengembangan perilaku positif. Ketika anak berbuat kesalahan, bantu mereka mengakui dan memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab, seperti "Maafkan aku sudah memecahkan mainanmu. Nanti aku akan membantumu memperbaikinya."

Sebagai catatan, bahasa memiliki peran krusial dalam membentuk perilaku dan kepribadian anak. Dengan menggunakan bahasa positif, orang tua sama saja dengan mendukung anak agar tumbuh menjadi individu yang berperilaku positif sebagaimana dijelaskan dalam tulisan "The Positive Power of Talking to Your Kids" oleh Childmind.org.

Wahyu Astungkara