Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Wahyu Astungkara
Ilustrasi keluarga (Freepik/creativaimages)

Menjadi seorang orang tua adalah peran yang penuh tantangan dan tanggung jawab. Sebagai garda terdepan dalam mendidik dan mengasuh anak-anak, kesehatan mental orang tua menjadi faktor krusial yang bisa memengaruhi kualitas kehidupan keluarga.

Namun, dalam perjalanan mengasuh anak, terdapat beberapa hal yang rentan mengganggu kesehatan mental orang tua.

1. Khawatir Masa Depan

Diakui atau tidak, orang tua selalu merasa responsif terhadap kebutuhan anak-anaknya. Kekhawatiran tentang kesehatan, pendidikan, dan masa depan anak sering kali menjadi sumber stres yang berat bagi orang tua.

Terutama dalam dunia yang semakin cepat perubahannya, orang tua sering kali merasa cemas tentang bagaimana memberikan perlindungan dan dukungan terbaik bagi anak-anak mereka.

2. Kehidupan Pribadi dan Tanggung Jawab Tidak Balance 

Memenuhi tuntutan pekerjaan, mengurus rumah tangga, dan merawat anak-anak bisa mengakibatkan ketidakseimbangan yang menyebabkan stres dan kelelahan.

Orang tua kerap mengorbankan waktu pribadinya, termasuk waktu istirahat yang diperuntukan menyelesaikan tugas-tugas domestik yang tak pernah habis.

3. Tekanan dan Tuntutan Sosial 

Harapan, tuntutan, dan tekanan sosial  supaya menjadi orang tua yang sempurna dan sukses cenderung dapat memicu perasaan cemas dan tidak berdaya.

Orang tua acap kali merasa terjebak dalam norma dan harapan masyarakat, tanpa memperhatikan keunikan dan kebutuhan keluarga mereka sendiri.

4. Konflik

Konflik yang terjadi antara pasangan, baik itu terkait pengasuhan anak atau masalah lainnya, dapat menyebabkan kesehatan mental orang tua terganggu. Perasaan tegang dan ketidakharmonisan dapat menciptakan lingkungan keluarga yang tidak stabil.

5. Perubahan Peran dan Identitas

Sebelum menjadi orang tua, seseorang mungkin memiliki peran dan identitas yang berbeda. Ketika menjadi orang tua, peran dan identitas ini berubah secara dramatis. Menghadapi perubahan ini bisa menyulitkan ketika berusaha menyesuaikan diri dengan peran baru dan mengakibatkan konflik batin.

6. Self-Care dan Me Time Terabaikan

Orang tua sering kali mengabaikan diri mereka sendiri karena fokus yang berlebihan pada kebutuhan anak-anak dan keluarga. Ketika kebutuhan diri tidak terpenuhi, kesehatan mental dapat terganggu, dan mereka mungkin mengalami kelelahan fisik maupun mental.

Perlu dicatat bahwa narasi di atas hanya bersifat informatif dan bukanlah pengganti nasihat tenaga medis atau profesional. Orang tua yang mengalami kesulitan dalam menjaga kesehatan mental harus mencari bantuan dari profesional yang berkompeten seperti yang dirujuk dari sumber tulisan R. Shoham, D. J. Rohrbaugh, R. S. Trost, & J. A. Murdock, Family Interaction and Parenting: A Focus on Mental Health.

Wahyu Astungkara