Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ridho Hardisk
Mendesain portofolio untuk ditampilkan di media sosial.

Portofolio adalah salah satu senjata kuat bagi kamu saat ingin melamar kerja. Selain CV, portofolio menjadi sumber pertimbangan utama juga bagi HRD untuk menyeleksi kandidat. Portofolio berisi dokumentasi dari hasil karya dan hasil kerja seseorang yang bisa relevan dengan posisi kerja yang dilamar.

Namun, bagaimana cara mudah untuk menampilkan value dari portofolio dengan mudah? Jawabannya adalah media sosial yang merupakan wadah yang mudah diakses untuk dilihat banyak orang. Oleh karena itu, perlu adanya optimalisasi media sosial sebelum siap menampilkan portofolio diri.

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai cara branding portofolio melalui media sosial. Mungkin ini akan membantumu bagi kamu yang ingin membuat portofolio. Mari simak pembahasannya.

BACA JUGA: 6 Alasan Pentingnya Diseminasi Pengarusutamaan Gender di Media Sosial

Pilih platform yang tepat dan mendukung

Ilustrasi memilih platform untuk portofolio. (freepik.com/freepik)

Tentukan platform media sosial yang ingin kamu gunakan untuk membangun portofolio, seperti LinkedIn, Instagram, atau Twitter. LinkedIn khususnya sangat populer di kalangan profesional dan menyediakan fitur khusus untuk portofolio. Karena pada platform itu, tidak hanya sekedar bisa mengatur portofolio saja, namun kamu bisa posting opini dan pengalaman selama menjalani karir. Itu bisa menjadi nilai tambahan juga bagi kamu di mata HRD karena melalui ceritamu, HRD bisa membaca jam terbangmu selama menjalani karir.

Selalu update profil

Ilustrasi update profil. (freepik.com/storyset)

Pastikan profil media sosial kamu selalu diperbarui dengan informasi terbaru tentang pengalaman kerja, pendidikan, proyek, dan prestasi terkini. Jangan lupa untuk menyertakan foto profil yang profesional. Jangan biarkan portofoliomu berpenampilan sama saat pertama kali kamu membuat.

Ketika kamu baru mengikuti event, project atau kursus yang berpotensi menjadi pengalamanmu, unggah itu ke dalam portofoliomu. Jadi, portofoliomu lebih informatif ketika dilihat oleh HRD.

Tampilkan project dan pengalaman terbaik dan relevan

Ilustrasi menampilkan project ke media sosial. (freepik.com/gstudioimagen1)

Unggah contoh pekerjaan dan proyek terbaik kamu di dalam postingan atau berbagi tautan ke konten tersebut di dalam deskripsi profil. Pastikan konten tersebut berkaitan dengan bidang atau industri yang ingin kamu geluti.

Buktikan juga jika kamu bangga akan project yang telah kamu tampilkan di portofolio sehingga HRD bisa terkesan dengan hasil kerjamu. Bagaimana caranya? Ceritakan perjuanganmu dalam menjalani project tersebut melalui portofoliomu. Dengan begitu, kamu akan terlihat menikmati proses.

Mendesain portofolio dengan kreatif dan tetap profesional

Ilustrasi mendesain portofolio di media sosial. (freepik.com/freepik)

Gunakan media sosial untuk menunjukkan kreativitas kamu, terutama jika kamu bekerja dalam bidang kreatif seperti desain, seni, atau pemasaran. Tetapi tetap pertahankan kesan profesional dalam setiap konten yang kamu bagikan. HRD juga ingin melihat keterampilanmu dalam menghias portofoliomu.

Itu akan menunjukkan bahwa portofoliomu layak untuk dinilai sebagai portofolio profesional sehingga terlihat meyakinkan. Percuma kamu memiliki banyak pengalaman, tetapi portofoliomu tidak enak dipandang. HRD pasti akan sulit untuk tertarik membaca dan mungkin langsung skip.

BACA JUGA: Mengenal 6 Langkah CHOOSE, Strategi Hidup Bahagia yang Realistis

Membuat konten based of experience dan hasil pemikiran sendiri

Ilustrasi menulis konten untuk di media sosial. (pexels.com/Liza Summer)

Selain menampilkan pekerjaan kamu, berbagi pengetahuan dan konten yang relevan dengan bidang kamu juga dapat menarik minat HRD. Postingan tentang tren industri, artikel yang kamu tulis, atau pemikiran tentang topik terkini akan menunjukkan keahlian dan minat Anda dalam bidang tersebut.

Dari sana HRD bisa menilai sejauh mana wawasanmu mengenai suatu bidang yang telah kamu geluti. Jika kamu mengincari bidang itu untuk bekerja, maka buatlah konten yang menarik berdasarkan hasil pemikiranmu sendiri.

Fast response dalam menanggapi pesan atau komentar yang masuk

Ilustrasi membalas pesan menggunakan smartphone. (pexels.com/William Fortunato)

Selalu pantau aktivitas di profil media sosial kamu dan respon dengan cepat terhadap pesan atau komentar yang masuk. Sikap responsif menunjukkan profesionalisme dan ketertarikan Anda dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Itu adalah cara kamu berinteraksi dan menjadi nilai interpersonal yang penting dalam menjalin relasi di dunia kerja nanti. HRD ingin melihat juga kemampuan interpersonal untuk menilai apakah kamu bisa memahami orang lain dan bisa diajak bekerja sama dengan tim. 

Itulah beberapa tips yang bisa membantumu mengeksplor portofolio. Selama portofoliomu bagus, sisanya bagaimana cara branding keunggulan portofoliomu di depan orang lain. Semoga ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ridho Hardisk