Portofolio adalah salah satu senjata kuat bagi kamu saat ingin melamar kerja. Selain CV, portofolio menjadi sumber pertimbangan utama juga bagi HRD untuk menyeleksi kandidat. Portofolio berisi dokumentasi dari hasil karya dan hasil kerja seseorang yang bisa relevan dengan posisi kerja yang dilamar.
Namun, bagaimana cara mudah untuk menampilkan value dari portofolio dengan mudah? Jawabannya adalah media sosial yang merupakan wadah yang mudah diakses untuk dilihat banyak orang. Oleh karena itu, perlu adanya optimalisasi media sosial sebelum siap menampilkan portofolio diri.
Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai cara branding portofolio melalui media sosial. Mungkin ini akan membantumu bagi kamu yang ingin membuat portofolio. Mari simak pembahasannya.
BACA JUGA: 6 Alasan Pentingnya Diseminasi Pengarusutamaan Gender di Media Sosial
Pilih platform yang tepat dan mendukung
Tentukan platform media sosial yang ingin kamu gunakan untuk membangun portofolio, seperti LinkedIn, Instagram, atau Twitter. LinkedIn khususnya sangat populer di kalangan profesional dan menyediakan fitur khusus untuk portofolio. Karena pada platform itu, tidak hanya sekedar bisa mengatur portofolio saja, namun kamu bisa posting opini dan pengalaman selama menjalani karir. Itu bisa menjadi nilai tambahan juga bagi kamu di mata HRD karena melalui ceritamu, HRD bisa membaca jam terbangmu selama menjalani karir.
Selalu update profil
Pastikan profil media sosial kamu selalu diperbarui dengan informasi terbaru tentang pengalaman kerja, pendidikan, proyek, dan prestasi terkini. Jangan lupa untuk menyertakan foto profil yang profesional. Jangan biarkan portofoliomu berpenampilan sama saat pertama kali kamu membuat.
Ketika kamu baru mengikuti event, project atau kursus yang berpotensi menjadi pengalamanmu, unggah itu ke dalam portofoliomu. Jadi, portofoliomu lebih informatif ketika dilihat oleh HRD.
Tampilkan project dan pengalaman terbaik dan relevan
Unggah contoh pekerjaan dan proyek terbaik kamu di dalam postingan atau berbagi tautan ke konten tersebut di dalam deskripsi profil. Pastikan konten tersebut berkaitan dengan bidang atau industri yang ingin kamu geluti.
Buktikan juga jika kamu bangga akan project yang telah kamu tampilkan di portofolio sehingga HRD bisa terkesan dengan hasil kerjamu. Bagaimana caranya? Ceritakan perjuanganmu dalam menjalani project tersebut melalui portofoliomu. Dengan begitu, kamu akan terlihat menikmati proses.
Mendesain portofolio dengan kreatif dan tetap profesional
Gunakan media sosial untuk menunjukkan kreativitas kamu, terutama jika kamu bekerja dalam bidang kreatif seperti desain, seni, atau pemasaran. Tetapi tetap pertahankan kesan profesional dalam setiap konten yang kamu bagikan. HRD juga ingin melihat keterampilanmu dalam menghias portofoliomu.
Itu akan menunjukkan bahwa portofoliomu layak untuk dinilai sebagai portofolio profesional sehingga terlihat meyakinkan. Percuma kamu memiliki banyak pengalaman, tetapi portofoliomu tidak enak dipandang. HRD pasti akan sulit untuk tertarik membaca dan mungkin langsung skip.
BACA JUGA: Mengenal 6 Langkah CHOOSE, Strategi Hidup Bahagia yang Realistis
Membuat konten based of experience dan hasil pemikiran sendiri
Selain menampilkan pekerjaan kamu, berbagi pengetahuan dan konten yang relevan dengan bidang kamu juga dapat menarik minat HRD. Postingan tentang tren industri, artikel yang kamu tulis, atau pemikiran tentang topik terkini akan menunjukkan keahlian dan minat Anda dalam bidang tersebut.
Dari sana HRD bisa menilai sejauh mana wawasanmu mengenai suatu bidang yang telah kamu geluti. Jika kamu mengincari bidang itu untuk bekerja, maka buatlah konten yang menarik berdasarkan hasil pemikiranmu sendiri.
Fast response dalam menanggapi pesan atau komentar yang masuk
Selalu pantau aktivitas di profil media sosial kamu dan respon dengan cepat terhadap pesan atau komentar yang masuk. Sikap responsif menunjukkan profesionalisme dan ketertarikan Anda dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Itu adalah cara kamu berinteraksi dan menjadi nilai interpersonal yang penting dalam menjalin relasi di dunia kerja nanti. HRD ingin melihat juga kemampuan interpersonal untuk menilai apakah kamu bisa memahami orang lain dan bisa diajak bekerja sama dengan tim.
Itulah beberapa tips yang bisa membantumu mengeksplor portofolio. Selama portofoliomu bagus, sisanya bagaimana cara branding keunggulan portofoliomu di depan orang lain. Semoga ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Review Onde Mande, Drama Komedi yang Mengangkat Budaya Minangkabau
-
Krisis Warisan Rasa di Tengah Globalisasi: Mampukah Kuliner Lokal Bertahan?
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Review The Recruit, Aksi Spionase Menegangkan dengan Sentuhan Humor Segar
Artikel Terkait
-
Cara Mudah Menghilangkan Sisa Stiker dari Permukaan Kaca
-
Scroll Tanpa Tujuan: Apakah Kita Sedang Menjadi Generasi Tanpa Fokus?
-
Mengenal Kopino, Anak-anak dari Ibu Filipina Korban Pria Korea Selatan
-
Fenomena Brain Rot: Pembusukan Otak karena Sering Konsumsi Konten Receh
-
Dari Ban Hingga Busi: Panduan Lengkap Servis Motor Setelah Mudik Agar Awet dan Aman
Lifestyle
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Boyish hingga Feminin, 4 Ide Gaya OOTD ala Lia ITZY yang Bisa Kamu Coba
-
Biar Makin Stylish, Sontek 4 Ide Daily Outfit ala Jongho ATEEZ Ini!
-
4 Look Kasual ala Seungkwan SEVENTEEN, Nyaman Dipakai Sehari-hari!
-
5 Gaya Smart Casual dengan Kemeja ala Amelia Elle, Bisa Buat Ngantor!
Terkini
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!
-
4 Novel Romance Berlatar Musim Gugur: Kisah Cinta di Saat Daun Berguguran