Sleep latency atau latensi tidur, merupakan suatu istilah medis yang menunjukkan berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang berbaring di tempat tidur, hingga mereka benar-benar tertidur lelap. Dalam penerapannya, sleep latency digunakan sebagai suatu parameter untuk menilai kualitas tidur dan potensi gangguan tidur.
Dalam kondisi normal, waktu ideal yang dibutuhkan oleh seseorang untuk benar-benar tertidur lelap yaitu 10 hingga 20 menit. Jika Anda membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tertidur pulas, maka hal ini bisa mempengaruhi kualitas tidur dan kesegaran tubuh saat terbangun.
Pasalnya, kurang tidur bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan. Mulai dari penurunan fungsi kognitif, obesitas, penyakit jantung, diabetes, serta depresi. Bahkan, kurang tidur juga bisa membuat Anda rentan tertular penyakit akibat menurunanya sistem imunitas tubuh.
Latensi tidur yang lebih lama ini biasanya dipicu oleh waktu tidur siang yang terlalu lama dan penyakit kronis yang menimbulkan rasa sakit, hingga kebiasaan overthingking. Selain itu, latensi tidur yang lama juga berkaitan erat dengan insomnia, atau gangguan tidur yang membuat penderitanya sulit untuk tertidur di malam hari.
Lantas, bagaimana cara mengatur sleep latency yang ideal? Berikut lima diantaranya.
1. Batasi Penggunaan Gadget
Terlalu lama memainkan gadget saat memasuki waktu tidur bisa mempengaruhi sleep latency. Sebab, sinar biru dari layar gadget akan mengurangi produksi hormon melatonin pada tubuh. Akibatnya, rasa kantuk menjadi hilang dan sulit tertidur pulas.
2. Perhatikan Waktu Makan Malam
Hindari kebiasaan makan di tengah malam atau menjelang tidur. Pasalnya, tubuh membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna makanan tersebut, sehingga turut mempengaruhi kualitas tidur Anda.
Untuk itu, Anda disarankan untuk makan malam pada pukul 18.00 hingga 19.00, sehingga lambung mendapatkan waktu yang cukup untuk mencerna makanan tanpa mengganggu jam tidur Anda.
BACA JUGA: Jangan Diabaikan, Inilah 4 Manfaat Menjemur Kasur dan Bantal Secara Teratur
3. Perhatikan Jam Tidur
Tidur terlalu cepat atau terlalu lambat bisa mempengaruhi sleep latency yang ideal. Karena tubuh akan berusaha menyesuaikan jam tidur yang berubah-ubah tersebut. Ada baiknya Anda mencoba tidur di jam yang sama setiap harinya. Waktu ideal yang disarankan untuk memulai aktivitas tidur adalah pukul 10 malam.
4. Kurangi Overthingking
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kebiasaan overthingking bisa membuat sleep latency menjadi lebih lama. Oleh sebab itu, bersihkan pikiran Anda dari berbagai masalah yang bisa menimbulkan overthingking sebelum tidur.
5. Rutin Berolahraga
Berbagai riset ilmiah membuktikan bahwa olahraga bisa membuat tubuh menjadi bugar dan meningkatkan kualitas tidur seseorang. Jika Anda tak punya cukup waktu untuk berolahraga di pagi dan siang hari, cobalah melakukannya di malam hari menjelang tidur. Ada banyak metode olahraga yang bisa Anda terapkan, seperti peregangan, yoga, pikates, squat, jalan kaki, dan plank.
Itulah tadi pembahasan tentang lima cara mengatur sleep latency yang ideal, seperti dilansir pada laman Verywellhealth.com, Sleepfoundation.org, dan Healthline.com. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
6 Penyebab Penis Berdarah yang Perlu Anda Waspadai, Pernah Mengalaminya?
-
6 Penyebab Mata Kaki Bengkak, Mulai dari Cedera hingga Penyakit Ginjal
-
Catat! Ini 4 Posisi Tidur yang Dianjurkan bagi Ibu Hamil
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Dampak Negatif Telat Makan bagi Kesehatan
-
5 Manfaat dan Aturan Penggunaan Minyak Ikan untuk Kucing
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Nggak Ribet, Ini 4 Outfit Liburan ala Kim Min Ju yang Wajib Dicoba!
-
4 Ide Gaya Santai ala Umji VIVIZ Buat yang Suka Look Minimalis dan Modis
-
4 Look OOTD Ringan dan Trendi ala Kim Se Jeong Buat Temani Waktu Santaimu
-
Xiaomi Redmi K Pad Rilis, Tablet Gaming Layar LCD 8,8 Inci dan Resolusi 3K
-
4 Micellar Water Berbahan Mugwort untuk Kulit Berjerawat dan Cegah Iritasi
Terkini
-
Berkunjung ke Taman ACI: Liburan Sejuk, Seru, dan Ramah di Kantong
-
Review Series Ironheart: Armor Ketemu Sihir, Marvel Makin Nggak Ada Ampun?
-
Media Asing Sebut Erick Thohir Ketakutan Perubahan UU Naturalisasi Vietnam
-
FOMO Literasi: Ketika Membaca Berubah Jadi Ajang Pamer dan Tekanan Sosial
-
Ulasan Buku The Amazing Winner, Motivasi dari Perlombaan Maraton di Hutan