Banyak orang sering mengacaukan sisi autentik dalam diri dengan berbagi berlebihan. Padahal bersikap autentik bukan berarti memberitahukan tentang masalah terdalam pada semua orang. Hal ini bisa menjadi tanda yang jelas bahwa seseorang sudah terlalu banyak berbagi hal-hal yang seharusnya disimpan untuk diri sendiri dan orang-orang terdekat.
Lalu, apa itu oversharing?
Menukil Urbandictionary.com, oversharing diartikan sebagai perilaku memberikan informasi pribadi lebih dari yang diperlukan. Biasanya hal ini dilakukan ketika dua orang atau lebih sedang berbincang dan rincian kehidupan seseorang masuk ke dalam diskusi hingga obrolan bisa menjadi cukup aneh serta menjemukan.
Bagaimana cara mengetahui seseorang sudah terlalu banyak berbagi?
Ada beberapa tanda khas dari perilaku oversharing yang bisa diketahui, berikut di antaranya.
- Ingin cepat terhubung dengan orang lain. Baik itu hubungan romantis atau persahabatan, pada dasarnya semua koneksi membutuhkan waktu untuk berkembang. Namun, jika seseorang ingin bergerak cepat, akan ada potensi perilaku berbagi hal-hal yang sangat pribadi sejak awal sebagai cara untuk terhubung dengan cepat. Sayangnya, orang lain mungkin tidak merasakan kebutuhan yang sama hingga memilih untuk menjauh.
- Haus akan simpati. Cukup banyak orang yang ‘hobi’ membicarakan masalahnya. Bukan karena mau membongkar aib, tapi ingin membuat orang di sekitarnya merasa kasihan. Simpati dan empati dari orang lain dianggap sebagai bentuk perhatian terbaik yang ingin didapatkan.
- Media sosial selalu menjadi tempat perlindungan. Tidak ada salahnya berbagi hal-hal dalam hidup pada orang lain, termasuk di media sosial. Namun, saat mulai bercerita terlalu banyak detail hingga media sosial jadi pelarian, hal ini bisa berbahaya. Pasalnya, media sosial terlalu rawan dijadikan tempat perlindungan bagi hal-hal yang sifatnya privasi.
- Ada penyesalan yang muncul pasca oversharing. Ada kemungkinan perilaku overshare akan disesali setelah paham jika informasi yang dibagikan pada orang lain dirasa sudah terlalu berlebihan. Kondisi ini biasanya akan memicu rasa gugup atau cemas. Jika sudah begini, boleh jadi perilaku terlalu banyak berbagi memang benar-benar terjadi.
Bagaimana cara berhenti melakukannya
Dalam menghentikan kebiasaan overshare, perlu ada langkah khusus agar tidak semakin kebablasan. Pertama, kenali akar masalahnya lebih dulu. Entah itu perhatian, rasa kesepian, atau kebiasaan bermedia sosial yang salah, pemahaman ini bisa menjadi identifikasi awal menemukan akar masalah sebelum mengambil tindakan antisipasi selanjutnya.
Jika memang perilaku berbagi secara berlebihan untuk menarik perhatian, gali lebih rinci untuk mengetahui apakan ada kepemilikan harga diri yang rendah atau tidak. Bisa jadi hal inilah yang turut andil menjadi akar masalah dan alasan kebutuhan atas simpati orang lain.
Andai tidak memungkinkan mengatasinya sendiri, mendatangi seorang terapis mungkin merupakan pilihan terbaik. Bisa jadi masalah yang dialami jauh lebih dalam dan serius hingga butuh berkonsultasi dengan terapis untuk mengatasinya.
Dengan melihat tanda khas dan cara mengatasi oversharing di atas, kita akan semakin mengenali perilaku diri andai sudah terlalu banyak berbagi informasi tentang kehidupan pribadi. Ingat, berbagi cerita dan perasaan boleh saja asal tidak berlebihan atau melewati batasan privasi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
BWC 2025: Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
-
Rekap BWF World Championships 2025 Babak Awal: 8 Wakil Indonesia Lolos
-
Momen Cinta Laura Makan 'Shothow' Pakai Centong: Logat Bulenya Bikin Gemas!
-
Jadi Ibu Kos Idaman! Tya Ariestya Bagi-Bagi Es Krim Buat Stok Anak Kos
-
Film Merah Putih One for All Lolos Tayang Bioskop, Ini Kata Ifan Seventeen
Artikel Terkait
-
Wajib Tahu! Ini 9 Bagian Tubuh yang Menunjukkan Tanda Penuaan Lebih Awal
-
5 Hal Ini Memicu Perilaku Oversharing di Dunia Digital, Pernah Lakukan?
-
Arti Paspampres, Gaji, Tugas, dan Spesifikasi Pasukan Pengamanan Presiden
-
Arti Melihat Bintang Jatuh Menurut Primbon Jawa, Jangan Lupa Berdoa dan Ucapkan Cita-citamu
-
5 Arti Mimpi Melamar Kerja Benarkah Karena Takut Tagal Atau Tanda Mujur?
Lifestyle
-
Daily Outfit Kang Mi Na: 4 Padu Padan Gaya Chic yang Catchy Abis!
-
Definisi Awet Muda: 4 Ratu Sinetron 90-an Reuni Dadakan, Bikin Netizen Auto Nostalgia Massal!
-
OOTD Pria Kekinian: 4 Padu Padan Fashion Simpel ala Park Hyung Sik
-
Implan Copot Bikin Sidang Ditunda, Nikita Mirzani: Saya Tidak Kuat Yang Mulia
-
Sempat Viral Dikira Patung Iron Man Milik Ahmad Sahroni, Pengrajin Ini Kini Malah Ketiban Berkah
Terkini
-
Ijazah SMA Gibran Dipersoalkan: Siapa Subhan Palal yang Berani Gugat Wakil Presiden?
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Pasangan Rival Anime Paling Ikonik yang Awalnya Sahabat, Siapa Saja?
-
PBB Ingatkan: Meski Ada La Nina, Krisis Iklim Tak Bisa Dibendung Tanpa Aksi Manusia