Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Riva Khodijah
Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Di antara ciri khas dari pasangan yang keras kepala, yaitu sulit menerima saran dan susah sekali diajak berubah pikiran. Apa yang diyakini, ya sudah itulah yang menurutnya benar. Sifat keras kepala ini tak ayal membuat hubungan dipenuhi dengan ketegangan dan perasaan frustrasi yang kerap menguji kewarasan.

Kamu gak perlu berkecil hati, dengan langkah yang tepat sifat keras kepala masih mungkin untuk diubah, kok. Untuk itu, artikel kali ini membahas bagaimana cara mengatasi pasangan keras kepala menyadur dari laman Marriage. Seperti apa? Simak terus untuk tahu kelanjutannya.

1. Bersikap tenang

Jika kamu menunjukkan kepada pasangan yang keras kepala bahwa perilakunya sudah bikin kesal, ia bukannya sadar, tapi biasanya malah semakin bikin kepala mendidih. Untuk itu, cobalah bersikap tenang.

Cobalah teknik menghitung sampai sepuluh atau bernapas dalam-dalam untuk meredakan emosi. Dengan demikian, kamu jadi tidak terprovokasi oleh sikap keras kepalanya.

2. Pilih waktu yang tepat untuk berdiskusi

Tentu gak sehat apabila kamu hanya memendam kekesalan akibat sifat keras kepalanya. Kamu perlu sekali mendiskusikan agar dia bisa sadar.

Nah, carilah waktu terbaik saat hendak berdiskusi. Hindari berbicara dengan pasangan saat dia sedang stres atau dalam keadaan lapar. Biasanya diskusi gak akan efektif. Yang ada kamu dan pasangan malah saling perat urat saraf.

3. Bersedia berkompromi

Hubungan bakal seperti medan perang bila kamu tak memiliki ruang kompromi. Sudah tahu sifat pasangan keras kepala, kamu yang lebih waras mestinya bisa lebih legawa.

BACA JUGA: 5 Efek Jangka Panjang Terlalu Memanjakan Anak, Penting untuk Diingat!

Cobalah untuk mencari jalan tengah ketika alami perbedaan pendapat. Jika ini sering dilakukan, pasangan bisa merasa bersalah karena kamu melulu yang berkompromi.

4. Hindari menyatakan langsung kalau pendapatnya keliru

Orang yang keras kepala biasanya malah defensif bila diperlihatkan secara langsung letak kesalahannya. Egonya yang tinggi bikin dia gengsi untuk menerima pendapatmu.

Jalan keluarnya, coba validasi dulu pendapatnya dengan mengatakan kalau kamu paham sudut pandangnya, sekaligus tunjukkan beberapa poin yang masuk akal dari opininya tersebut. Setelah itu, baru kamu ajak untuk melihat sudut pandangmu. Setidaknya cara demikian lebih halus untuk menunjukkan kalau dia salah.

Berkomunikasi dengan pasangan keras kepala memang butuh kesabaran ekstra. Semoga dengan uraian tadi bisa bermanfaat membuat pasangan bisa mengurangi sifat keras kepalanya tersebut.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Riva Khodijah