Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Rana Fayola R.
Persik Kediri pinjamkan dua pemain muda. (ileague.id)

Persik Kediri kembali mengambil langkah strategis dalam pengembangan talenta mudanya. Klub berjuluk Macan Putih tersebut memutuskan untuk meminjamkan dua pemain muda mereka, Zikri Ferdiansyah dan Aulia Ramadhani ke dua klub yang berlaga di kompetisi Championship musim 2025/26.

Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh manajemen klub, dengan tujuan utama memberikan kesempatan bermain yang lebih banyak kepada kedua pemain tersebut. Zikri Ferdiansyah akan bergabung dengan PSMS Medan, sementara Aulia Ramadhani akan merumput bersama Persikad Depok.

Championship sendiri merupakan nama baru dari kompetisi Liga 2 Indonesia. Turnamen ini dijadwalkan akan mulai digelar pada bulan September 2025 dan menjadi ajang yang cukup kompetitif bagi para pemain muda untuk menimba pengalaman.

Manajer Tim Persik Kediri, Muhammad Syahid Nur Ichsan menjelaskan bahwa langkah peminjaman ini merupakan hasil pertimbangan matang dari tim pelatih dan manajemen.

“Ada tawaran peminjaman untuk kedua pemain tersebut. Kami terima, sampai akhir musim kompetisi Championship,” ujarnya, melansir ileague.id pada Selasa (19/8/2025).

Zikri Ferdiansyah adalah pemain berusia 21 tahun yang baru direkrut dari Persiraja Banda Aceh pada musim 2024/25. Sementara Aulia Ramadhani merupakan gelandang muda yang didatangkan dari PSPS Pekanbaru di bursa transfer awal musim ini.

Baik Zikri maupun Aulia masih tergolong sebagai pemain U23 dalam skuat utama Persik Kediri. Meski keduanya memiliki potensi besar, namun kompetisi ketat di Liga 1 membuat peluang mereka untuk tampil reguler cukup terbatas.

Tujuan Persik Kediri Pinjamkan Dua Pemain Muda

Menurut Syahid, keputusan meminjamkan kedua pemain ini bukan tanpa alasan. Ia memaparkan, “Peminjaman sudah kita pertimbangkan. Kita pinjamkan agar pemain tersebut bisa mendapatkan jam bermain yang lebih banyak."

Dengan bergabung ke klub-klub Championship yang lebih mungkin memberi menit bermain reguler, Zikri dan Aulia diharapkan bisa mengembangkan kemampuan teknis, pemahaman taktik, dan mental bertanding mereka secara signifikan.

Pengalaman bermain di kompetisi seperti Championship juga menjadi sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas individu pemain muda. Tekanan pertandingan nyata, tuntutan fisik, serta atmosfer kompetisi akan membentuk mereka menjadi pemain yang lebih matang.

Tak hanya itu, bermain di klub lain juga melatih kemandirian dan profesionalisme para pemain muda. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, skema permainan yang berbeda, serta tuntutan pelatih dan rekan setim yang baru.

Dalam jangka panjang, pengalaman ini juga dapat membuka jalan bagi Zikri dan Aulia untuk menembus skuat utama Persik Kediri secara reguler atau bahkan mendapatkan perhatian dari klub-klub besar Liga 1 lainnya.

Peluang untuk menembus tim nasional juga terbuka lebar bagi pemain yang tampil konsisten dan berkembang pesat di kompetisi profesional, tak terkecuali Championship.

Sebagai bagian dari strategi pengembangan pemain muda, peminjaman ini juga menjadi bentuk investasi jangka panjang yang dilakukan Persik Kediri. Klub berharap pengalaman ini bisa menjadi fondasi penting bagi karier kedua pemain.

Melalui peminjaman ini, baik Zikri maupun Aulia tidak hanya mendapat tempat bermain, tetapi juga tanggung jawab baru sebagai pemain profesional. Ini merupakan tahap penting dalam membangun karakter dan kedewasaan mereka sebagai atlet sepak bola.

Meski dipinjamkan, status mereka sebagai bagian dari keluarga besar Persik Kediri tidak berubah. Klub tetap memantau perkembangan keduanya selama masa peminjaman dan berharap mereka bisa kembali dalam kondisi yang lebih siap menghadapi persaingan di kasta tertinggi sepak bola tanah air.

Keputusan Persik Kediri untuk meminjamkan Zikri Ferdiansyah dan Aulia Ramadhani merupakan langkah positif demi masa depan keduanya. Peminjaman ini bukanlah bentuk pelepasan permanen, melainkan strategi pembinaan yang memberi mereka ruang untuk berkembang lebih jauh di level kompetisi yang kompetitif.

Rana Fayola R.