Verbal abuse, atau kekerasan verbal sering kali terjadi dalam sebuah hubungan. Namun tidak seperti kekerasan secara fisik yang dapat dikenali dengan mudah, seseorang kadang sulit mengetahui apakah pasangannya melakukan verbal abuse karena kekerasan secara verbal tidak menimbulkan jejak secara sama sekali. Padahal luka psikis yang ditimbulkannya terkadang lebih menyakitkan dibanding luka fisik.
Dilansir dari brides, agar kamu tidak terjebak dengan pasangan yang suka melakukan verbal abuse, berikut tanda-tanda seseorang yang kerap kali melakukannya. Yuk, kenali!
1. Memanggilmu dengan panggilan yang buruk
Memanggil nama seseorang dengan panggilan yang buruk adalah salah satu tanda dari adanya verbal abuse. Jika nama panggilan itu terasa merendahkanmu, kemungkinan besar memang demikianlah maksud dia melakukannya.
Pelaku verbal abuse adalah orang-orang yang berusaha untuk merusak harga diri pasangannya. Secara umum, mereka menggunakan kata-kata untuk menanamkan rasa insecure dan rasa malu. Misalnya memanggil dengan sebutan perempuan jalang, pelacur, dan panggilan kasar lainnya.
2. Merendahkanmu dengan sengaja
Kata-kata yang menyindir, mengkritik, atau mengejek yang dimaksudkan untuk menjatuhkanmu (baik saat sendirian maupun di depan umum) adalah salah satu jenis verbal abuse. Ia mungkin akan berkomentar tentang caramu berpakaian, caramu berbicara, atau tentang intelektualitasmu.
Komentar apa pun yang membuatmu merasa rendah diri atau malu sering kali disengaja oleh pelaku verbal abuse. Ketika seseorang melakukannya, ia menganggap dirinya lebih tinggi dan tidak setara dengan pasangannya. Oleh karena itu ia berusaha membuat pasangannya seolah-olah selalu merasa kurang.
3. Mengangkat suaranya ketika berbicara denganmu
Ketika pasanganmu mengangkat suaranya ketika berbicara denganmu, kamu mungkin khawatir bahwa apa pun yang kamu katakan akan memicu kemarahannya.
Jika kamu merasa seperti berjalan di atas cangkang telur dan harus menyensor apapun yang kamu katakan padanya, itu bukanlah pertanda baik dalam hubungan.
Jika pasanganmu selalu moody, emosional dan berteriak-teriak untuk mengintimidasimu, itu adalah pertanda jika dia adalah tipikal orang yang suka melakukan verbal abuse.
4. Menggunakan ancaman untuk mengintimidasimu
Ancaman yang diberikan secara fisik dan psikis tentu saja dapat menimbulkan ketakutan. Kamu tidak boleh menganggap sepele hal ini jika mendapati pasanganmu melakukan hal demikian. Karena segala jenis ancaman dan intimidasi termasuk juga dari verbal abuse yang bisa merusakmu secara mental.
5. Menyalahkanmu atas tindakan mereka
Jika terjadi pertengkaran antara kamu dan pasangan lantas dia selalu menyalahkanmu, hal ini termasuk dalam verbal abuse. Biasanya seseorang yang cenderung melakukan hal ini adalah mereka dengan kepribadian narsistik.
Penjelasan maupun alasan yang mereka uraikan dengan sengaja dibuat berbelit-belit untuk membuatmu bingung, sehingga kamu meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya tidak kamu lakukan.
6. Mengabaikan perasaanmu
Jika pasanganmu menolak membicarakan masalah yang membuatmu kesal, dia mungkin sedang menghindari tanggung jawabnya. Percakapan tentang tindakan dan kata-kata yang menyakitimu diakhiri, dan hal-hal buruk yang dia lakukan sengaja diabaikan.
Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dari perilaku gaslighting, yakni ketika kekhawatiranmu diabaikan, dan pasanganmu bersikeras bahwa peristiwa tertentu "tidak terjadi" atau kamu salah mengingat sesuatu.
Gaslighting dapat membuatmu mempertanyakan tindakanmu sendiri, yang mengarah kembali ke siklus menyalahkan diri sendiri.
Nah itu dia 6 tanda pasangan yang melakukan verbal abuse. Jika kamu merasa pasanganmu memiliki tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk mengambil sikap terhadap hubunganmu agar kamu bisa hidup lebih tenang.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
5 Perubahan Aneh Ini Bisa Jadi Tanda Pasangan Selingkuh, Patut Dicurigai!
-
4 Tanda Gebetanmu Pelaku Serial Dater yang Hobinya Koleksi Mantan!
-
Waspadai Bahaya Posisi Seks Berdiri, Panasnya Bercinta Bisa Berujung Cedera
-
5 Ciri Pelaku Breadcrumbing, Waspada PHP dan Ketidakpastian Hubungan!
-
8 Alasan Meski Jajan Bareng Pacar Wajib Bayar Sendiri, Bukan Karena Pelit
Lifestyle
-
7 Lip Vinyl dengan Formula Hydrating untuk Bibir Plumpy Bebas Pecah-Pecah
-
4 Inspirasi Gaya Simpel ala Park Ji Hu, Cocok untuk Daily Outfit Anti Ribet
-
4 Pilihan Sunscreen dengan Kemasan Sachet, Solusi Praktis Dibawa Traveling
-
Bye Jerawat! 4 Acne Moisturizer Salicylic Acid Harga Pelajar Rp40 Ribuan
-
Buy or Bye: 6 Aksesoris iPad yang Wajib Dipertimbangkan sebelum Checkout
Terkini
-
Inara Rusli Diterpa Isu Perselingkuhan? Istri Sah Diduga Lapor ke Polisi
-
Alexander Zwiers Masih Kaji Sepak Bola Indonesia, Road Map Baru Rilis 2026?
-
Minum Kopi Pagi vs Malam: Efeknya Ternyata Beda Buat Badan, Kamu Tim yang Mana?
-
Frieren Season 2 Rilis Trailer Baru, Petualangan Menuju Aureole Berlanjut
-
Tips Belajar Anti Gagal! 8 Strategi Ampuh Bikin Mahir Bahasa Mandarin