6 Tanda Pasangan Melakukan Verbal Abuse, Jangan Dibiarkan!

Hayuning Ratri Hapsari | Akramunnisa Amir
6 Tanda Pasangan Melakukan Verbal Abuse, Jangan Dibiarkan!
Ilustrasi pasangan yang melakukan verbal abuse (Pexels/Timur Weber)

Verbal abuse, atau kekerasan verbal sering kali terjadi dalam sebuah hubungan. Namun tidak seperti kekerasan secara fisik yang dapat dikenali dengan mudah, seseorang kadang sulit mengetahui apakah pasangannya melakukan verbal abuse karena kekerasan secara verbal tidak menimbulkan jejak secara sama sekali. Padahal luka psikis yang ditimbulkannya terkadang lebih menyakitkan dibanding luka fisik. 

Dilansir dari brides, agar kamu tidak terjebak dengan pasangan yang suka melakukan verbal abuse, berikut tanda-tanda seseorang yang kerap kali melakukannya. Yuk, kenali! 

1. Memanggilmu dengan panggilan yang buruk

Memanggil nama seseorang dengan panggilan yang buruk adalah salah satu tanda dari adanya verbal abuse. Jika nama panggilan itu terasa merendahkanmu, kemungkinan besar memang demikianlah maksud dia melakukannya.

Pelaku verbal abuse adalah orang-orang yang berusaha untuk merusak harga diri pasangannya. Secara umum, mereka menggunakan kata-kata untuk menanamkan rasa insecure dan rasa malu. Misalnya memanggil dengan sebutan perempuan jalang, pelacur, dan panggilan kasar lainnya. 

2. Merendahkanmu dengan sengaja

Kata-kata yang menyindir, mengkritik, atau mengejek yang dimaksudkan untuk menjatuhkanmu (baik saat sendirian maupun di depan umum) adalah salah satu jenis verbal abuse. Ia mungkin akan berkomentar tentang caramu berpakaian, caramu berbicara, atau tentang intelektualitasmu.

Komentar apa pun yang membuatmu merasa rendah diri atau malu sering kali disengaja oleh pelaku verbal abuse. Ketika seseorang melakukannya, ia menganggap dirinya lebih tinggi dan tidak setara dengan pasangannya. Oleh karena itu ia berusaha membuat pasangannya seolah-olah selalu merasa kurang.

3. Mengangkat suaranya ketika berbicara denganmu

Ketika pasanganmu mengangkat suaranya ketika berbicara denganmu, kamu mungkin khawatir bahwa apa pun yang kamu katakan akan memicu kemarahannya.

Jika kamu merasa seperti berjalan di atas cangkang telur dan harus menyensor apapun yang kamu katakan padanya, itu bukanlah pertanda baik dalam hubungan.

Jika pasanganmu selalu moody, emosional dan berteriak-teriak untuk mengintimidasimu, itu adalah pertanda jika dia adalah tipikal orang yang suka melakukan verbal abuse. 

4. Menggunakan ancaman untuk mengintimidasimu

Ancaman yang diberikan secara fisik dan psikis tentu saja dapat menimbulkan ketakutan. Kamu tidak boleh menganggap sepele hal ini jika mendapati pasanganmu melakukan hal demikian. Karena segala jenis ancaman dan intimidasi termasuk juga dari verbal abuse yang bisa merusakmu secara mental. 

5. Menyalahkanmu atas tindakan mereka 

Jika terjadi pertengkaran antara kamu dan pasangan lantas dia selalu menyalahkanmu, hal ini termasuk dalam verbal abuse. Biasanya seseorang yang cenderung melakukan hal ini adalah mereka dengan kepribadian narsistik.

Penjelasan maupun alasan yang mereka uraikan dengan sengaja dibuat berbelit-belit untuk membuatmu bingung, sehingga kamu meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya tidak kamu lakukan.  

6. Mengabaikan perasaanmu 

Jika pasanganmu menolak membicarakan masalah yang membuatmu kesal, dia mungkin sedang menghindari tanggung jawabnya. Percakapan tentang tindakan dan kata-kata yang menyakitimu diakhiri, dan hal-hal buruk yang dia lakukan sengaja diabaikan.

Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dari perilaku gaslighting, yakni ketika kekhawatiranmu diabaikan, dan pasanganmu bersikeras bahwa peristiwa tertentu "tidak terjadi" atau kamu salah mengingat sesuatu.

Gaslighting dapat membuatmu mempertanyakan tindakanmu sendiri, yang mengarah kembali ke siklus menyalahkan diri sendiri. 

Nah itu dia 6 tanda pasangan yang  melakukan verbal abuse. Jika kamu merasa pasanganmu memiliki tanda-tanda di atas, jangan ragu untuk mengambil sikap terhadap hubunganmu agar kamu bisa hidup lebih tenang. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak