Dalam sebuah keluarga, orang tua seharusnya berperan dalam merawat anak, sementara anak fokus pada pertumbuhan dan perkembangannya sendiri. Namun kadang kala terdapat fenomena ketika seorang anak harus menjalani peran rumah tangga seperti membersihkan rumah, terlibat dalam konflik keluarga, bahkan harus memikirkan kesejahteraan keluarganya juga. Fenomena seperti ini dikenal sebagai parentifikasi.
Nah bagaimana sih sebenarnya parentifikasi itu? Menyadur dari healthline, berikut ini 4 hal mengenai parentifikasi yang harus diketahui orang tua.
1. Secara umum parentifikasi terbagi atas parentifikasi instrumental dan emosional
Parentifikasi instrumental yakni memberikan kewajiban kepada anak untuk mengerjakan hal-hal yang bukan merupakan tanggung jawabnya, seperti memasak, berbelanja bahan makanan, atau merawat saudaranya yang sakit.
Adapun parentifikasi emosional yakni menuntut anak untuk merespons dan memenuhi kebutuhan emosional orang tua.
Misalnya ketika anak bersedih karena orang tua lupa hari ulang tahunnya. Bukannya menghibur anak, orang tua malah meluapkan emosinya karena terlalu lelah untuk mengurus hal-hal yang dianggap sepele seperti itu.
BACA JUGA: 5 Dampak Positif Parenting yang Benar, Dapat Memengaruhi Perkembangan Anak
2. Berfokus pada orang tua versus berfokus pada saudara kandung
Parentifikasi biasanya menempatkan anak dalam dua situasi, yakni harus mengurus keperluan orang tuanya, atau mengurus saudaranya yang masih kecil atau yang sedang sakit. Hal ini tentu akan menimbulkan stres pada anak.
3. Memiliki dampak jangka panjang ketika anak dewasa
Seorang anak yang harus mengambil tanggung jawab orang tua sedari kecil akan memiliki masalah-masalah emosional yang nanti akan berdampak hingga ia dewasa.
Seorang anak dengan parentifikasi saat kecil biasanya akan kesulitan untuk menyampaikan perasaannya dan selalu mengutamakan perasaan orang lain. Ia juga cenderung akan selalu menyalahkan diri sendiri dalam segala situasi.
BACA JUGA: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Terkait Parenting
4. Parentifikasi berbeda dengan mengajarkan anak mandiri
Mungkin ada sebagian orang tua yang tidak sadar telah melakukan parentifikasi pada anak dengan alasan bahwa mereka mengajarkan anak mandiri sedari kecil. Namun, terlalu banyak membebankan pekerjaan dan tanggung jawab juga bukanlah pembelajaran yang baik bagi anak.
Ketika kita ingin mengajarkan arti kemandirian, maka tugas-tugas yang diberikan kepada anak mestinya sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan hanya berfungsi sebatas pembelajaran.
Bukan berarti menyerahkan tugas yang harusnya diemban oleh orang dewasa kepada anak-anak yang fisik maupun mentalnya belum berkembang secara sempurna.
Nah itulah tadi 4 hal mengenai parentifikasi terhadap anak yang mungkin tidak sadar dilakukan orang tua. Mendidik anak memang penting, tapi jangan sampai berlebihan dan kebablasan dalam membebani tugas dan pekerjaan, ya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Oknum Guru Pukul Murid sampai Trauma di Bontang, Orang Tua Lapor Kepsek
-
5 Hal Penting Mengenai Parallel Parenting bagi Orang Tua yang Berpisah
-
4 Hal yang Umum Dilakukan Strict Parents, Bisa Berdampak Buruk pada Anak!
-
Hindari Menghakimi, Simak 10 Tips Membangun Komunikasi Efektif dengan Anak
-
7 Tips Mengajarkan Pengendalian Emosi pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Lifestyle
-
Selera Makanmu Ungkap Rahasia Karaktermu: Si Perfeksionis Suka Sayur, Siapa Kamu?
-
4 Ampoule Korea Calming Kemerahan dan Cegah Breakout pada Kulit Sensitif
-
Kenapa Standar Hubungan Gen Z Jadi Abu-abu? Membedah Tren 'Bare Minimum' dan 'Princess Treatment'
-
4 Rekomendasi HP 1 Jutaan dengan Kamera Terbaik di 2025, Resolusi hingga 50MP!
-
Bukan Pensiun, Narji Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Hobi Bertani
Terkini
-
Krisis Empati: Mengapa Anak-Anak Tidak Lagi Tahu Caranya Berbelas Kasih?
-
Tak Mau Indonesia Gagal, Presiden Prabowo Soroti Peran Penting Pendidikan!
-
Allday Project Ajak Kita Nikmati dan Rayakan Hidup Lewat Lagu One More Time
-
Kuasai Oxford United, Semoga Erick Thohir Tak Blunder Seperti di Inter Milan dan Timnas Indonesia
-
Saat Hidup Tidak Sesuai Ekspektasi, Kenapa Kita Selalu Menyalahkan Diri?