Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Akramunnisa Amir
ilustrasi anak dengan orang tua yang berpisah (freepik)

Dalam sebuah pernikahan, terkarang ada banyak konflik yang membuat pasangan akhirnya memilih untuk bercerai. Perceraian ini kemudian akan berdampak pada anak. Konflik berkepanjangan pasca bercerai boleh jadi membuat kedua orang tua enggan bertemu agar tidak semakin memperburuk psikis anak. 

Oleh karena itu, salah satu metode dalam pola asuh yang bisa diterapkan oleh pasangan yang berpisah adalah dengan menjalankan parallel parenting

Melansir dari verywellfamily, berikut ini 5 hal penting mengenai parallel parenting yang harus diketahui oleh orang tua sebelum menerapkannya. 

1. Mendidik anak tanpa harus berkolaborasi

Dalam parallel parenting, orang tua yang berpisah dapat membesarkan anak mereka sesuai dengan caranya masing-masing alih-alih melibatkan kolaborasi atau memutuskan bertemu dengan mantan pasangan. Jadi dalam suatu waktu, anak diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan ayah dan ibunya di tempat dan situasi yang berbeda. 

2. Meminimalkan komunikasi antar orang tua

Idealnya, pengasuhan anak memang harus melibatkan komunikasi antar kedua orang tua sekalipun mereka berpisah. Namun untuk konflik tertentu yang mungkin akan mempengaruhi psikologis dan kesehatan mental anak, komunikasi ini dilakukan seminimal mungkin dalam parallel parenting

3. Parallel parenting sebaiknya dilakukan untuk pasangan yang memiliki konflik yang melibatkan anak

Hubungan antara kedua orang tua sangat berpengaruh apakah memutuskan untuk menjalankan parallel parenting atau co-parenting (membesarkan anak bersama). Jika orang tua berpisah karena konflik serius yang berdampak langsung kepada anak, maka sebaiknya menerapkan parallel parenting ini. Namun apabila salah satu orang tua bersikap abusive, bahkan kepada anak, maka sebaiknya tidak menerapkan parallel parenting. Hak asuh anak diupayakan berada pada satu orang tua. 

4. Perlu merencanakan aktivitas ketika bersama anak

Agar parallel parenting bisa berjalan dengan maksimal, maka hendaknya tiap orang tua merencanakan mengenai agenda apa saja yang akan mereka lakukan selama bersama anak. Rencana itu berupa penetapan jadwal bersama, rencana liburan dan quality time, serta aturan-aturan mendasar terkait pengasuhan anak.  

5. Bicarakan dengan konselor atau para ahli sebelum memutuskan untuk menerapkannya

Sekalipun berpisah dengan pasangannya, orang tua tetap bisa berperan dalam pengasuhan melalui parallel parenting ini. Namun sebelum penerapkan gaya parenting ini, ada baiknya orang tua juga bisa meminta saran dari konselor keluarga atau para ahli dalam menentukan apakah metode ini sesuai atau tidak dengan kondisi yang dialami. 

Nah itulah tadi 5 hal mengenai parallel parenting yang merupakan salah satu metode pengasuhan alternatif ketika orang tua memilih untuk berpisah. Semoga informasi ini membantu, ya.

Akramunnisa Amir