Sadar enggak sih, kalau sekarang tuh apa-apa harus serba Korea? Utamanya yang berkaitan sama anak muda, kayak style berpakaian, makanan, perabotan rumah, desain kamar, riasan wajah, dan lain-lain.
Iya sih, apa pun yang berkiblat sama Korea itu kualitasnya bagus, estetik, dan kekinian banget. Akan tetapi, enggak takut identitas kita sebagai orang Indonesia ikut hilang gara-gara semua serba kekoreaan?
Aku sendiri juga suka segala sesuatu tentang Korea, contoh makanan, ramyeon, tteokbokki, kimbab, kimchi, dan lain-lain itu aku suka, tapi aku juga suka soto, rawon, lodeh, nasi padang, dan sate. Aku juga enggak gengsi makan di warung pinggiran pas jalan sama teman atau orang tua.
Masalahnya, beberapa orang di lingkunganku udah masuk tahap gengsi mengakui kalau apa-apa yang punya Indonesia itu juga bagus dan enak.
Make up dia harus pakai yang bisa bikin wajahnya jadi kayak orang Korea, padahal kulit aslinya sebagai orang Indonesia juga udah bagus. Gaya hidup juga udah Korea abis, tingkahnya persis sama eonnie-eonnie yang ada di drakor, sampai ngomong aja sering pakai istilah Korea.
Ini nih yang bikin aku makin resah, ditambah lagi di luar sana kedai makanan, salon, baju-baju, konsep pre-wedding, semua serba Korea. Brand-brand besar mereka juga laku keras di sini.
Iya sih, warteg sama nasi padang juga cabangnya masih banyak. Tapi kalau generasi mudanya dicekoki terus sama budaya luar, apa lama-lama nggak ikut tutup juga itu warung? Kalah sama kedai makanan Korea yang sekarang diburu sama anak-anak muda.
So, buat kamu yang udah dalam tahap over dan sampai gengsi pakai produk Indonesia, yuk, pelan-pelan dibenahi. Think globally, act locally itu bener banget.
Konsep dan budaya luar negeri yang bagus boleh banget kita adaptasi untuk kehidupan sehari-hari. Tapi sebagai warga Indonesia asli, kita juga tetap harus bertingkahlaku dan menomorsatukan apa yang asalnya dari negara kita sendiri.
Ingat, kalau Korea punya ramyeon, di sini ada mie jebew, kalau mereka punya hanbok, kita ada kebaya, kalau mereka punya Pulau Nami, kita punya Banda Neira.
Kita punya banyak hal yang sama bagus atau bahkan lebih bagus, sayang banget kan kalau dicuekin.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Pecco Bagnaia Sebut 2 Kesalahan di MotoGP Qatar 2025: Tak Boleh Terulang
-
Puncak Klasemen Direbut Sang Kakak Lagi, Alex Marquez Tak Sakit Hati
Artikel Terkait
-
Pilihan Sulit Pemain Keturunan: Bela Timnas Indonesia atau Jerman?
-
Disalip Kamboja, 4 Kerugian Indonesia usai Peringkat BRI Liga 1 Melorot ke Urutan 6 ASEAN
-
Deretan Drama Korea Action Terbaik, Pacu Adrenalin dan Ketegangan
-
Deretan Drama Korea Bona WJSN, Terbaru Jadi Dukun di The Haunted Palace
-
Kata Erick Thohir: Bebas Mau Kritik tapi Jangan Hancurkan Timnas Indonesia
Lifestyle
-
4 Ide OOTD Trendi dan Simpel ala Jinsoul ARTMS, Stylish Tanpa Ribet!
-
Ada Presentasi di Kelas? Ini 5 Tips Jitu dari Angga Fuja Widiana
-
Biar Makin Fresh di Weekend, Sontek 4 Outfit Lucu ala Kim Hye Yoon!
-
Anti Ribet, Ini 4 Ide Outfit Harian Cozy ala Siyoon Billlie yang Bisa Kamu Tiru
-
4 Gaya Kasual Kekinian ala Choi Jungeun izna yang Menarik untuk Disontek
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan