Di tengah gempuran kesibukan dan tuntutan modern di zaman digital dan serba cepat seperti sekerang, well being atau kesejahteraan bagaikan oasis di tengah padang pasir. Jauh dari sekadar pencapaian, well being menurut Oxfordlearnersdictionaries adalah keseimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan emosional, kunci untuk membuka kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Menelusuri Akar Well being
Konsep well being bukanlah konsep sama sekali baru. Sejak zaman Yunani kuno, para filsuf telah memikirkan tentang apa yang membuat hidup manusia menjadi baik. Aristoteles, misalnya, mendefinisikan kebahagiaan sebagai "aktivitas jiwa manusia yang sesuai dengan akal budi" seperti yang dijelasakan dalam Wikipedia.
Seiring perkembangan zaman, pemahaman tentang well being terus berkembang. Para ahli di bidang psikologi, sosiologi, dan kesehatan masyarakat telah melakukan penelitian ekstensif untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada keseimbangan individu.
Enam Pilar Well being
Berdasarkan penelitian tersebut, para ahli mengidentifikasi enam pilar utama well being berdasarkan sumber WHO, diantaranya yaitu:
- Kesehatan fisik. Mencakup kondisi fisik yang baik, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
- Kesehatan mental. Terbebas dari stres, kecemasan, dan depresi, serta memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah dan membangun ketahanan.
- Hubungan sosial. Memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan keluarga, teman, dan komunitas.
- Pekerjaan atau aktivitas. Memiliki pekerjaan sebagai sarana mengekspresikan keterampilan, serta terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
- Lingkungan. Hidup di lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung.
- Makna hidup. Memiliki tujuan dan makna dalam hidup, serta merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
Manfaat Well being yang Tak Ternilai
Mengulas Gov.uk, menjalani hidup dengan well being bagaikan menuai panen berlimpah yang akan berdampak pada beberapa hal dalam proses kehidupan, daintaranya:
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Sistem kekebalan tubuh yang kuat, terhindar dari penyakit, dan pikiran yang tenang dan bahagia.
- Meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Fokus yang lebih baik, termotivasi, dan mampu menghasilkan solusi inovatif.
- Membangun hubungan yang kuat dan positif. Hubungan yang lebih erat dengan keluarga, teman, dan komunitas, serta rasa saling mendukung.
- Meningkatkan kualitas hidup. Merasa bahagia, puas, dan terpenuhi dengan setiap momen, serta memiliki rasa syukur yang mendalam.
Investasi Seumur Hidup untuk Well being
Memang, well being bukan tujuan akhir, melainkan perjalanan yang tanpa henti yang terus berkembang yang akan menuntun sesorang menemukan versi terbaik dari diri seseorang. Oleh karena itu meluangkan waktu untuk diri sendiri, melakukan hal-hal yang membuat bahagia merupakan suatu keharusan.
Baca Juga
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
-
5000 Langkah dan Satu Liter Bensin, Refleksi Tentang Ketidakadilan
Artikel Terkait
-
Bukan Fisik, Paula Verhoeven Sebut Baim Wong Lakukan KDRT secara Mental, Kenali Ciri-cirinya!
-
Kembali Ramai, Kawan Lama Beber Khawatir Justin Bieber Masuk Aliran Sesat
-
Kembali Diperbincangkan, Teman dan Rekan Sebut Mental Justin Bieber Kacau
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
-
Duka yang Diabaikan: Remaja Kehilangan Orang Tua, Siapa Peduli?
Lifestyle
-
4 Ide Gaya Kasual ala Kim Yo Hanyang Bisa Ditiru Buat Nongkrong!
-
4 Gaya OOTD Elegan Shin Min-A, Cocok untuk Acara Formal hingga Semi Kasual
-
Tren Kesenjangan Sosial di TikTok: Lucu, Tapi Bikin Mikir
-
Kisah Mang Adi dari Busa Pustaka: Melawan Ketimpangan Akses Terhadap Buku dan Literasi di Indonesia
-
Gen Z Wajib Intip, Ini 4 OOTD Keren ala Park Ji Hu yang Sederhana tapi Standout!
Terkini
-
Ulasan Buku Timun Jelita Volume 2: Suara Kecil yang Disimpan Diam-Diam
-
Teluk Triton, Menyimpan Keindahan Layaknya Surga Tersembunyi di Kaimana
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Sinopsis Khauf, Series India Dibintangi Monika Panwar dan Rajat Kapoor
-
Sudirman Cup 2025: Drawing Grup, Indonesia Masuk Grup D Bersama Denmark