Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Budi Prathama
Ilustrasi orang yang bermedia sosial. (Pixabay/Erik_Lucatero)

Sudah bukan rahasia lagi kalau media sosial hari ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Hampir semua orang tidak pernah lepas dari media sosial. Entah berapa jam dalam sehari mereka menatap layar gadget hanya untuk menggulir-gulirkan konten media sosial yang tak pernah ada habisnya. 

Akan tetapi, pengguna gadget yang berlebihan, bisa saja lebih banyak merugikannya ketimbang dengan yang menguntungkannya. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika kamu berhenti sejenak bermain gadget untuk bisa mendapatkan manfaat yang lebih baik, terutama soal kesehatan mental

Berikut setidaknya ada tiga gejala yang perlu kamu waspadai dari aktivitas media sosial. 

1. Mulai mempengaruhi kesehatan mental

Tidak jarang media sosial penuh dengan konten yang membandingkan pencapaian seseorang dengan yang lainnya, seperti melihat berapa banyak harta yang dimiliki seseorang. Kondisi seperti ini bisa saja membuat orang menjadi toxic. 

Melihat orang berkembang terkadang dapat membuat seseorang merasa tidak berharga. Melihat orang lain dengan pencapaian yang belum pernah ia capai, bisa saja menyebabkan perbandingan yang tidak sehat, sehingga membuat seseorang merasa ketinggalan dalam hidup. 

Berada di situasi seperti ini bisa saja membuat kesehatan mental kamu jadi menurun, maka dari itu sangat disarankan untuk berhenti sejenak dari media sosial, meskipun hanya untuk beberapa hari. 

2. Terjebak doomscolling

Mungkin saja kamu sudah sering mendengar istilah doomscolling. Walaupun memiliki banyak waktu untuk belajar dan bekerja, tetapi banyak orang yang justru menunda-nunda pekerjaannya hanya untuk menghabiskan waktu berjam-jam menonton satu per satu konten yang ada di media sosial. Tanpa disadari aktivitas semacam itu justru membuatnya lupa waktu, dan mereka juga merasa lelah di penghujung hari.  

Kalau sudah seperti itu, kamu akhirnya malah kehilangan energi yang seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan produktif. Oleh karena itu, sudah saatnya kamu harus berhenti dari media sosial ketika saatnya masuk waktu belajar dan bekerja. 

3. Posting mulai merasa seperti kewajiban

Apabila kamu merasa berkewajiban memposting sesuatu yang belum tentu bermanfaat, itu artinya kamu sudah kecanduan. Memang terkadang, setiap masuk di aplikasi media sosial kamu melihat semua orang berkembang kecuali kamu.

Perasan seperti ini lantas membuat kamu merasa wajib untuk memposting sesuatu, yang sebenarnya juga tidak terlalu penting. Untuk itu, ada baiknya kamu berhenti sejenak bermedia sosial. 

Nah, itulah setidaknya ada tiga gejala yang membuat kamu harus berhenti bermedia sosial. Semoga informasi ini bermanfaat. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Budi Prathama