Dalam sistem klasifikasi, pohon aren masih satu keluarga dengan pohon kelapa dan juga pohon siwalan. Pohon aren merupakan pohon serbaguna yang seluruh bagiannya daat digunakan untuk kepentingan manusia.
Namun, tahukah kamu bahwa dalam bahasa Jawa, 'pohon aren' bisa memiliki makna tersendiri?
Dalam bahasa Jawa, istilah 'pohon aren' dijadikan sebuah kode tersendiri yang terselip dalam percakapan. Kode ini masih digunakan oleh orang-orang generasi lama yang terus diajarkan kepada para generasi baru. Sebab, kita ketahui saat ini ada banyak kosakata dan istilah baru baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa.
Kode ini disebut wangsalan, yang berarti tebak-tebakan yang sebenarnya sudah tertebak. Dalam buku Kawruh Basa Jawa Pepak, Sapala Basa Jawa, maupun buku diktat di sekolah umumnya benar-benar menjadikan wangsalansebagai tebak-tebakan itu sendiri. Padahal pada praktiknya dalam percakapan sehari-hari tidak begitu.
Dalam wangsalan, akan kita temu istilah 'pohon aren' sebagai 'janur gunung' karena kekerabatannya dengan pohon kelapa dan biasanya tumbuh di area pegunungan. Kalimat umum wangsalan tentang pohon aren ini adalah: Janur gunung, kadingaren dolan mrene. Yang berarti: Janur gunung, tumben main ke sini.
Karena 'janur gunung' telah dijelaskan sebagai pohon aren, maka tebak-tebakannya telah memiliki jawaban tersendiri yang tertera pada kata kadingaren.
Namun, pada praktiknya tidak demikian. Dalam percakapan informal sehari-hari, pengucapannya tidak demikian. Kami cukup mengatakan : Walah, janur gunung kowe bayar utang? Yang berarti : Walah, tumben kamu bayar hutang?
Karena istilah janur gunung tadi telah mewakili istilah kadingaren yang dalam bahasa Indonesia berarti tumben.
Selain kode 'pohon aren' sebenarnya ada banyak kode rahasia serupa yang masih sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari maupun sekadar menulis sastra dalam bahasa Jawa. Apalagi, materi tentang wangsalan sebetulnya sangat luas dan panjang sekali. Wangsalan itu sendiri dibagi menjadi tiga jenis.
Kode rahasia ini terselip dalam beberapa karya campursari lama, seperti: gulali, batok kelapa, dan lidi. Sementara untuk saya sendiri, masih menggunakan kode pohon aren bila sedang bergurau sebab hanya kode itu yang saya ingat. Yang lainnya sudah lupa, haha.
Pada awalnya, akan sulit mencerna makna kalimat yang menyisipkan kode seperti ini. Namun, dengan terus berlatih dan berbincang dengan orang-orang dari generasi lama akan membantu mengasah pengucapan penuh 'rahasia' begini. Sekian.
Baca Juga
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Bittersweet Marriage: Jodoh Jalur Hutang, 'Sampai Hutang Memisahkan Kita!'
-
Manhwa Don't Be Too Nice, Kata Siapa Jadi Kepercayaan Kaisar itu Gampang?
Artikel Terkait
-
Pengakuan Atiek CB Makin Lancar Berbahasa Jawa Saat Tinggal di Amerika: Aku juga Pengin...
-
Waspada! Ini Manfaat dan Risiko Minum Kopi Gula Aren Setiap Hari
-
2 Contoh Khutbah Jumat Maulid Nabi Bahasa Jawa, Indah dan Penuh Hikmah
-
Contoh Teks Pembawa Acara MC Malam Tirakatan 17 Agustus Bahasa Jawa
-
Contoh Sambutan Ketua RT 17 Agustus Singkat Bahasa Jawa
Lifestyle
-
3 Serum yang Mengandung Green Tea untuk Kontrol Minyak Berlebih pada Wajah
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
4 Gaya OOTD Simpel ala Seohyun SNSD, Tetap Fashionable untuk Hangout!
-
4 Rekomendasi Outfit Kasual ala Momo TWICE yang Cocok untuk Hari-Hari Santaimu
-
4 Rekomendasi Mix and Match OOTD Chic ala Miyeon (G)I-DLE, Bikin Penampilan Lebih Modis
Terkini
-
4 Fakta Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini yang Dinyatakan Tidak Sah
-
Susul Zendaya, Robert Pattinson Digaet Bintangi Film Baru Christopher Nolan
-
3 Film Memorable yang Dibintangi Mendiang Aktor Paul Teal
-
Lagu WayV 'High Five': Motivasi Terus Melangkah Walau Banyak Rintangan
-
PSSI Fokus Naturalisasi Ole Romeny, Proses Mauro Ziljstra Akan Ditunda?