Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) telah menjadi ajang persaingan sengit antara perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka. Salah satu pemain baru yang mencuri perhatian adalah DeepSeek, startup AI asal China yang didirikan pada tahun 2023 oleh pengusaha Liang Wenfeng. Meski masih sangat muda, DeepSeek sudah membuat gebrakan besar dan disebut-sebut bisa menyaingi perusahaan AI terkenal seperti OpenAI dan Meta.
Apa Itu DeepSeek?
DeepSeek adalah perusahaan yang mengembangkan AI canggih yang bisa memahami dan merespons pertanyaan atau permintaan dengan cara yang mirip seperti manusia. Awal tahun 2024, DeepSeek merilis model open-source-nya, dan aplikasinya langsung meledak di pasaran. Di AS, Australia, Kanada, China, Singapura, dan Inggris, aplikasi DeepSeek menjadi yang paling banyak diunduh di App Store iPhone. Hingga Sabtu lalu, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 1,6 juta kali!
Salah satu produk terbaru DeepSeek, R1, adalah model AI yang punya kemampuan berpikir logis. Misalnya, jika kamu memberikan pertanyaan yang rumit, R1 bisa memecahnya menjadi langkah-langkah kecil dan menjawabnya satu per satu. Model ini diklaim setara dengan model terbaik OpenAI, tapi dengan biaya pembuatan yang jauh lebih murah.
Keunggulan DeepSeek
- Biaya Lebih Terjangkau: DeepSeek mengklaim bahwa biaya untuk melatih model terbarunya hanya 5,6 juta. Bandingkan dengan perusahaan lain yang bisa menghabiskan 100 juta hingga $1 miliar untuk membuat model serupa. Meski ada yang meragukan klaim ini, DeepSeek tetap berhasil membuat banyak perusahaan teknologi besar khawatir.
- Kinerja yang Keren: Model R1 dan V3 DeepSeek masuk dalam 10 besar di Chatbot Arena, sebuah situs yang membandingkan performa berbagai AI. R1 bahkan disebut lebih baik dari model OpenAI dalam tes matematika dan pengetahuan umum.
- Bisa Diakses Gratis: DeepSeek-R1 bersifat open source, artinya siapa pun bisa mengunduh, mempelajari, dan memodifikasinya tanpa bayar. Ini membuka peluang besar bagi para pengembang dan peneliti untuk ikut mengembangkan teknologi ini.
Dampak DeepSeek di Dunia Teknologi
Kesuksesan DeepSeek bikin geger pasar saham teknologi. Saham perusahaan besar seperti Microsoft, Tesla, Nvidia, dan Broadcom sempat turun karena banyak investor khawatir DeepSeek akan menggeser dominasi mereka. Bahkan, seorang investor terkenal, Marc Andressen, menyebut R1 sebagai "momen Sputnik AI", yang artinya ini adalah awal persaingan baru antara AS dan China di bidang AI.
Masa Depan DeepSeek
DeepSeek didanai oleh High-Flyer, sebuah perusahaan investasi besar milik Liang Wenfeng. Startup ini tidak mencari untung besar-besaran, tapi lebih fokus pada membuat produk AI yang terjangkau. Strategi ini bikin perusahaan teknologi lain di China harus menurunkan harga produk AI mereka agar tetap bersaing.
Meski masih banyak misteri tentang bagaimana DeepSeek membuat model AI-nya, startup ini sudah membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan. Keberhasilan DeepSeek juga menunjukkan bahwa China semakin maju dalam bidang AI, dan persaingan dengan AS semakin sengit.
Jadi, apakah DeepSeek akan menjadi pemimpin baru di dunia AI? Kita lihat saja perkembangannya! Yang pasti, dengan inovasi dan harga yang lebih terjangkau, DeepSeek bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang ingin mencoba teknologi AI canggih.
Tag
Baca Juga
-
Setahun Menghela Napas: Mengapa 2025 Terasa Lebih Melelahkan?
-
Internet Cepat, Nalar Lambat: Urgensi Literasi Kritis di Era Digital
-
Harapan di Ujung Tahun: Apa yang Masih Bisa Diselamatkan dari Indonesia?
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
Belajar dari Pembubaran Diskusi Reset Indonesia: Mengapa Ruang Diskusi Perlu Dilindungi
Artikel Terkait
Lifestyle
-
Kasual hingga Neat Style, 4 Ide Daily OOTD Mark NCT untuk Momen Apa Pun
-
Tren Stay at Home Holiday: Kenapa Liburan di Rumah Jadi Pilihan Gen Z?
-
4 Padu Padan Outfit ala Joshua SEVENTEEN, Smart Casual ke Street Style!
-
5 OOTD Liburan Kang Han Na: Feminin Look yang Simpel
-
6 Inspirasi Outfit Kasual Feminin ala Baifern Pimchanok, Auto Stunning!