M. Reza Sulaiman | Nugraha Nugraha
ASUS ExpertBook PM3 (asus)
Nugraha Nugraha

ASUS kembali memperkuat lini laptop bisnisnya dengan menghadirkan ExpertBook PM3 (PM3406), sebuah perangkat yang ditujukan untuk para profesional yang menginginkan laptop ringkas, aman, dan tahan banting, tetapi tetap sanggup dipakai untuk multitasking berat. Biasanya, laptop kelas korporat lebih fokus pada keamanan dan efisiensi, sementara performa sering menjadi kompromi.

Namun ExpertBook PM3 mencoba mematahkan stereotip itu. Dengan prosesor AMD Ryzen AI 7350 Pro yang benar-benar baru di tahun 2025, layar 2.5K 144 Hz, serta kemampuan menghandle empat monitor eksternal sekaligus, laptop ini tampil sebagai salah satu opsi paling menarik bagi pekerja mobile maupun power user.

ASUS mempertahankan bahasa desain ExpertBook yang minimalis dan elegan. Bodinya berbahan aluminium dengan warna Misty Grey yang terlihat premium tanpa terlihat norak. Saat dipegang, laptop ini terasa kokoh namun tetap ringan, hanya sekitar 1,38 kg dengan ketebalan 1,8 cm, cukup tipis untuk diselipkan ke tas kerja tanpa memakan banyak ruang.

ASUS juga mengklaim bahwa perangkat ini sudah lolos uji ketahanan standar militer MIL-STD 810H, sehingga aman dari benturan kecil, tekanan tas, hingga penggunaan intens di lapangan.

Engselnya mampu dibuka hingga 180 derajat, membuatnya ideal untuk presentasi atau diskusi. Di sisi estetika, laptop ini memang tidak mencoba tampil mencolok, tetapi justru itulah daya tariknya, profesional, sederhana, dan siap bekerja dalam segala situasi.

Salah satu kejutan besar dari ExpertBook PM3 adalah layarnya. Sebuah panel IPS 14 inci dengan resolusi 2560 x 1600 memberikan ketajaman ekstra, terutama untuk spreadsheet, desain, atau editing dokumen yang detail.

Refresh rate tinggi 144 Hz membuat pengalaman harian jadi lebih mulus, mulai dari scrolling dokumen panjang, navigasi aplikasi, hingga membuka banyak tab browser. Kecerahannya mencapai 454 nits, cukup terang untuk penggunaan di luar ruangan.

Warna-warnanya mendekati 100% sRGB, membuatnya cukup layak untuk pekerjaan kreatif semi-profesional. Lapisan anti-glare juga membantu mengurangi pantulan, sehingga mata tidak cepat lelah saat bekerja lama.

Dapur pacu ExpertBook PM3 menjadi pusat perhatian utama. AMD Ryzen AI 7350 Pro membawa konfigurasi 8 core 16 thread dengan kombinasi arsitektur Zen 5 dan Zen 5C yang mampu menyeimbangkan performa dan efisiensi. Clock boost hingga 5 GHz membuat laptop ini terasa sangat responsif, sementara TDP 28 watt menjaga konsumsi daya tetap terkontrol.

Untuk pekerjaan AI, chip ini membawa NPU yang mencapai performa 50 TOPS, membuatnya siap untuk menjalankan aplikasi modern berbasis machine learning atau fitur AI bawaan Windows terbaru. GPU Radeon 860M berbasis RDNA 3.5 memberikan performa grafis yang cukup kuat, baik untuk editing video ringan, render 2D/3D sederhana, hingga gaming tipis-tipis.

Menariknya, ASUS tampak cukup agresif dalam manajemen performa. Dalam benchmark Cinebench R23, laptop ini mampu bertahan stabil di kisaran 16.000 poin dalam mode Performance, angka yang jarang ditemui pada laptop bisnis tipis.

Secara default, laptop ini membawa RAM 32 GB DDR5-5600. Meski bawaan pabriknya single channel, ASUS menyediakan satu slot SODIMM tambahan sehingga kapasitas bisa naik hingga 64 GB dual-channel. Untuk storage, pengguna mendapat SSD 1 TB dengan kecepatan baca tulis sekitar 6.300 MB/s dan 5.800 MB/s. Masih kurang? Satu slot M.2 tambahan memungkinkan total kapasitas hingga 3 TB. Fitur ini sangat jarang hadir di laptop bisnis.

Sebagai laptop bisnis, fitur kamera dan audionya dibuat cukup serius. Kamera 1080p lengkap dengan penutup fisik memiliki kualitas yang bersih dan warna yang natural. ASUS membenamkan fitur berbasis AI seperti auto-framing, background blur, hingga correction eye-contact. Mikrofon ganda dengan AI noise cancelling mampu menyaring suara bising di kafe atau ruang kerja ramai.

Software AI Expert Meeting juga memberi fitur tambahan seperti transkrip otomatis hingga subtitle terjemahan real-time. Bagi pekerja remote, fitur-fitur ini sangat berguna.

Keyboard laptop ini juga nyaman dipakai untuk mengetik panjang berkat travel 1,5 mm yang terasa pas. Touchpad-nya juga luas dan presisi. Untuk pengamanan, ASUS menyertakan fingerprint, IR camera untuk Windows Hello, modul TPM 2.0, serta Microsoft Pluton Security Processor yang umumnya hanya dijumpai di perangkat enterprise kelas atas.

Meski bodinya tipis, port yang disediakan tergolong lengkap, mulai dari dua USB-C Gen 2, dua USB-A, HDMI 2.1, audio jack, ethernet port, dan Kensington lock. Kemampuan menghubungkan empat monitor eksternal sekaligus bisa jadi salah satu fitur terbaiknya, terutama bagi pengguna yang bekerja dengan banyak dashboard, chart, atau aplikasi paralel.

Dengan baterai berkapasitas 70 Wh, laptop ini mampu bertahan hampir 15 jam untuk pemutaran video lokal dengan brightness 150 nits. Pengisian dayanya juga cepat, mencapai 50% dalam sekitar 30 menit, dan penuh dalam 1 jam lebih sedikit. Untuk pekerja mobile, kombinasi ini sangat cocok.

ASUS ExpertBook PM3 adalah jawaban bagi pekerja profesional yang membutuhkan laptop bisnis dengan performa tinggi tanpa mengorbankan mobilitas dan keamanan. Harganya mulai sekitar Rp13 jutaan saja, dan dengan kemampuan multitasking berat, layar mulus, fitur keamanan kelas enterprise, hingga storage super fleksibel, laptop ini terasa seperti workstation kecil yang dibungkus bodi tipis.

Jika Anda mencari laptop bisnis yang bukan cuma “cukup kuat”, namun benar-benar siap untuk kerja berat dan meeting intens setiap hari, ExpertBook PM3 adalah salah satu pilihan paling pas di tahun 2025 ini.